Nurses are one of the most important resources in the service in the hospital. Work fatigue often occurs when implementing work processes. Work fatigue will reduce the concentration of nurses 'performance, thereby reducing the concentration of nurses' work. The purpose of this study was to determine the determinants of work fatigue in nurses implementing Teuku Umar Aceh Jaya Hospital. This research is an analytic survey research with cross sectional research design. The study population was 80 nurses at Teuku Umar Aceh Jaya Hospital. The technique of determining the sample of this study used a total sampling technique so that the number of study samples was 80 nurses. Research data collection was carried out with a research questionnaire. Data analysis using chi-square test. Based on the research conducted, it is known that the results of the P.Value value of working hours (0,000) and OR = 4,027; break value P.Value (0,000) and OR = 4,027; age P.Value values (0.040) and OR = 4.375; and the value of the service lifetime P.Value (0.001) and OR = 4.119. The conclusion of the study is that there is a relationship between working hours, rest periods, age and length of work with work fatigue in nurses implementing Teuku Umar Aceh Jaya Hospital. It is recommended to the Hospital leadership to be able to manage the problem of working hours and rest periods of implementing nurses and reduce the working hours of implementing nurses who have an older age and have a working period of more than 10 years so that implementing nurses do not experience work fatigue. Abstrak Perawat merupakan salah satu dari sumber daya yang sangat berperan penting di dalam pelayanan yang ada di rumah sakit. Kelelahan kerja seringkali terjadi pada saat pelaksanaan proses kerja. Kelelahan kerja akan menurunkan konsentrasi kinerja perawat, sehingga menurunya konsentrasi kerja perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kelelahan kerja pada perawat pelaksana Rumah Sakit Teuku Umar Aceh Jaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 80 perawat di Rumah Sakit Teuku Umar Aceh Jaya. Teknik penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik total sampling sehingga jumlah sampel penelitian adalah 80 orang perawat. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan kuesioner penelitian. Analisis data menggunakan uji chi-square. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diketahui hasil nilai P.Value jam kerja (0,000) dan OR = 4,027; nilai P.Value waktu istirahat (0,000) dan OR = 4,027; nilai P.Value usia (0,040) dan OR = 4,375; dan nilai P.Value masa kerja (0,001) dan OR = 4,119. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara jam kerja, waktu istirahat, usia dan masa kerja dengan kelelahan kerja pada perawat pelaksana Rumah Sakit Teuku Umar Aceh Jaya. Disarankan kepada pimpinan Rumah Sakit untuk dapat mengatur masalah jam kerja dan waktu istirahat perawat pelaksana serta mengurangi jam kerja perawat pelaksana yang memiliki usia yang lebih tua dan memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun agar perawat pelaksana tidak mengalami kelelahan kerja.
Acute Respiratory Infections (ARI) are a health problem that has not been handled properly in Indonesia, every year the incidence of acute respiratory infections is still high, which can be fatal, namely death. Several factors cause acute respiratory infections such as nutritional status, dust exposure, length of exposure to dust, and years of service for workers in industries who have a high risk of acute respiratory tract infection problems. This study aims to determine the risk factors for acute respiratory infections in the industry. This study uses a cross-sectional approach with a sample of 89 respondents, where the results will be analyzed using the chi-square test. The result of this study is that there is a relationship between nutritional status, dusty workspace, length of exposure to dust, and length of work with the incidence of acute respiratory infections in industrial workers. Based on the results of this study, it is hoped that workers and the industry will pay attention to the use of PPE to minimize dust exposure to workers in the industry.
Puskesmas Arongan Lambalek merupakan salah satu Puskesmas dengan wilayah kerja di Kecamatan Arongan Lambalek. Jenis pelayanan di Puskesmas Arongan Lambalek, yaitu upaya kesehatan masyarakat (UKM) ensesial, upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP), yang meliputi pendaftaran, poli umum, poli gigi, KIA, KB, Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), Poli P2P (pengendalian dan pemberantasan penyakit) serta rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pasien terhadap pelayanan Puskesmas Arongan Lambalek. Jenis penelitian ini dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat, pada tanggal 14 Mei sampai 22 Mei 2018 dengan informan sebanyak 8 orang. Teknik analisis data menggunakan alur reduksi data, penyajian data dan verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap pelayanan Puskesmas Arongan Lambalek adalah pada aspek kehandalan sudah baik namun masih belum optimal karena pasien harus mengantri dalam pengambilan kartu dan menunggu kehadiran dokter tiba di Puskesmas Arongan Lambalek. Pada aspek daya tanggap dan empati belum optimal karena masih ada perawat yang kurang ramah kepada pasien, sedangkan pada aspek jaminan sudah optimal karena dokter dan perawat yang bertugas di Puskesmas Arongan Lambalek sudah terampil dan berpengalaman dan pada aspek bukti langsung adalah cukup memadai, kebersihannya sudah cukup baik, nyaman, rapi dan enak dilihat. Disarankan bagi pihak Puskesmas Arongan Lambalek agar dalam usaha untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien/masyarakat. Hendaknya pihak Puskesmas Arongan Lambalek berkunjung kerumah masyarakat, sehingga pihak Puskesmas Arongan Lambalek benar-benar mengetahui sejauhmana kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat.
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit dengan melenyapkan atau mengendalikan faktor-faktor risiko lingkungan yang merupakan mata rantai penularan penyakit. Berdasarkan studi pendahuluan pada siswi, dapur yang kurang bersih serta fasiltasnya yang kurang memadai, dimana alat-alat yang digunakan kurang hygienis, sampah yang dibuang sembarangan dan berserakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik siswi dan lingkungan dengan sanitasi asrama. Metode penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putri Pondok Pasantren sebanyak 263 siswa dan sampel 72 orang, teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik simple random sampling dan dianalisis dengan univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara faktor umur (Pvalue = 0,012 < α = 0,05), pendidikan (Pvalue = 0,045 < α = 0,05), dapur dan fasilitas pengolahan makanan yang kurang bersih (Pvalue = 0,002 < α = 0,05), pengelolaan sampah yang tidak terkelola dengan baik (Pvalue = 0,000 < α = 0,05) dengan sanitasi asrama. Disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara faktor umur, pendidikan, dapur dan fasilitas pengolahan makanan, pengelolaan sampah dengan sanitasi asrama. Disarankan kepada pondok pesantren untuk memperbaiki faktor sanitasi lingkungan yang buruk, baik dari ventilasi, pencahayaan maupun yang lainnya. Perlu adanya perbaikan pada dapur dan fasilitas pengolahan makanan dan pengelolaan sampah.
Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Madrasah Ibtidaiah Negeri 3 Aceh Barat merupakan sekolah yang memiliki masalah personal hygiene gigi dan mulut tertinggi di kecamatan Meureubo yaitu tahun 2018 sebanyak 97 siswa dari keseluruhan 123 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap perilaku personal hygiene pemeliharaan gigi dan mulut. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain one group pre test dan post test design. Jumlah populasi 123 siswa, teknik pengambilan sampel dengan simpel random sampling dengan jumlah sampel 55 responden. Analisis data menggunakan uji wilcoxon (P value: 0,000<0,005) Ha diterima H0 ditolak, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata post test (19,62) lebih tinggi dari pada pre test (13.67). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh promosi Kesehatan terhadap perilaku personal hygiene pemeliharaan gigi dan mulut. Disarankan kepada pihak sekolah agar dapat menjalin Kerjasama dengan puskesmas dalam mengadakan program promosi kesehatna tentang personal hygiene pemeliharaan gigi dan mulut serta mengaktifkan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebagai sarana untuk menunjang perilaku dalam memelihara, menjaga dan meningkatkan personal hygiene pemelirahaan gigi dan mulut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.