Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental dapat membantu penderita gangguan mental maupun kondisi psikologis dalam mencari pertolongan dari profesional. Penelitian mengenai tindak tutur ilokusi penderita impostor syndrome dapat membantu agar penderita impostor syndrome dan masyarakat saling menerima dan memahami sehingga komunikasi berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tindak tutur ilokusi dan bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh tokoh Amanda sebagai penderita impostor syndrome dalam novel A untuk Amanda karya Annisa Ihsani. Penelitian ini menggunakan metode simak untuk mengumpulkan data dan metode padan dengan alat penentu wicara sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 32 tindak tutur representatif. Tindak tutur secara langsung digunakan sebanyak 20 tindak tutur, sedangkan tindak tutur ilokusi dengan bentuk tidak langsung digunakan sebanyak 12 tindak tutur. Berdasarkan hasil analisis, tindak tutur yang menunjukkan pola khas ditemukan sebanyak 15 data, yaitu 6 tindak tutur yang memuat kepercayaan diri yang rendah, 6 sikap pesimistis, dan 3 sensitivitas terhadap hal terkait akademis.
Asobi Asobe anime shows the phenomenon of translating slang from the otaku group and the language of young people (wakamono kotoba) in Indonesian subtitles. Slang has links to certain social groups in every culture. Slang translation needs to consider the differences between the social situation of the home culture and the target culture. The proper translation technique is needed in order to be able to translate slang from the source language to the target language. This research intends to describe the techniques used in translating Japanese slang terms in the Indonesian subtitles of the Asobi Asobe anime. The types of translation techniques found are adaptation and modulation. Adaptation is found on 9 data, more than modulation found on 2 data. Adaptation is made by matching Japanese slang words with Indonesian colloquial words, while modulation is made when there are no appropriate equivalents for the Japanese slang words in colloquial Indonesian.
Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberadaban internet paling rendah se-Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan pentingnya pemberian literasi media sosial bagi remaja. Untuk itu, Problem BLearning (PBL) dapat digunakan sebagai model pembelajaran karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter remaja dalam menggunakan media sosial, topik yang dapat digunakan dalam pembelajaran literasi media sosial, penerapan PBL dalam literasi media sosial, dan tantangan dalam pembelajaran literasi media sosial menggunakan PBL. Batasan penelitianini adalah menyajikan pandangan argumentatif peneliti mengenai pembelajaran literasi media sosial bagi remaja usia 13–17 tahun berdasarkan kajian pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter remaja dalam media sosial bersifat positif dan negatif dalam perkembangan fi sik, kognitif, emosional, dan sosial; topik dalam literasi media sosial remaja adalah pengetahuan serta pemahaman mengenai media sosial, mengevaluasi teks dari media sosial, dan memanfaatkan media sosial untuk memproduksi konten; penerapan PBL tepat diterapkan dalam literasi media sosial remaja karena memakai pendekatan konstruktivisme, dapat mengambil kasus dari permasalahan di kehidupan sehari-hari, dan sesuai karakter remaja. Tantangan utama dalam penerapan PBL dalam literasi media sosial pada remaja adalah sikap remaja sehingga dibutuhkan peran pendidik untuk mengatasi sikap remaja tersebut. Saran diberikan kepada pemerintah, pendidik, orang tua, dan remaja untuk bersama-samameningkatkan literasi media sosial remaja. Abstract: Indonesia came last in Southeast Asia in Digital Civility Index survey. The signifi cance of teaching social media literacy to adolescents is demonstrated by this fact. Since it can develop critical thinking skills, Problem Based Learning (PBL) can be used as a learning model. The research aims to fi nd out the character of adolescents in using social media, the topics used in learning of social media literacy for adolescents, the implementation of PBL in social media literacy for adolescents, and the challenges in learning of social media literacy for adolescents by using PBL. The study’s limitation is to present an argumentative view of social media literacy for adolescent aged 13 to 17 years based on literature review. The research method used is qualitative analysis. The results shows that the character of adolescents in using social media has given positive and negative influences for their physical, cognitive, emotional, and social development; the topics used in social media literacy for adolescents are the knowledge and understanding of social media, the evaluation of text from social media, and the utilization of social media to produce content; the PBL method can be implement in social media literacy for adolescents because it uses a constructivist approach, based on daily life problems, and matches the character of adolescents; the main challenge in implementing PBL in social media literacy for adolescents is the attitude of adolescents therefore the role of teachers is needed to overcome adolescent’s attitudes. To improve the social media literacy of adole scents, the collaboration of the government, educators, parents, and adolescents is needed.
Badan Bahasa mengklasifikasikan bahasa Kerinci sebagai bahasa yang stabil, tetapi terancam punah. Kepunahan suatu bahasa daerah disebabkan oleh penutur generasi muda yang mulai meninggalkan bahasa daerahnya sehingga tidak ada lagi yang mewarisi kemampuan berbahasa daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari sikap bahasa penutur bahasa Kerinci, penyebab dari sikap bahasa tersebut, dan memprediksi kepunahan bahasa Kerinci menggunakan sistem model persamaan diferensial. Metode yang digunakan adalah metode gabungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh menunjukkan sikap bahasa netral cenderung positif dengan rata-rata nilai 0,599 dari seluruh ranah. Terdapat dua faktor yang memengaruhi sikap bahasa para remaja tersebut, yaitu pengajaran bahasa Kerinci secara informal dan faktor lingkungan yang mendukung pemilihan bahasa Kerinci. Simulasi numerik mengenai kepunahan bahasa Kerinci dilakukan menggunakan model matematika dinamik dengan tiga kompartemen (penutur monolingual bahasa Kerinci, monolingual bahasa Indonesia, dan penutur bilingual) dan menambahkan faktor sikap bahasa. Nilai tiap parameter didapat dari hasil kuesioner, seperti proporsi jumlah penutur, tingkat kontak antar penutur dan sikap bahasa. Simulasi numerik dilakukan dengan metode Runge-Kutta-Fehlberg dan software Maple. Simulasi numerik menunjukkan sikap bahasa berpengaruh dalam mempertahankan populasi bilingual bahkan dapat meningkatkan populasi bilingual pada angka tertentu. Kata kunci: sikap bahasa, bahasa Kerinci, sosiolinguistik, model kepunahan bahasa, model persamaan diferensial
Many of the new terms that emerged during the Covid-19 pandemic are important for the public to understand because they are the key to preventing the Covid-19 virus. Therefore, it is very important to measure people's understanding of the terms that emerged during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to determine the classification of the term Covid-19 pandemic and understan the level of public understanding regarding the term Covid-19 pandemic. This study uses a combined method that combines quantitative and qualitative research methods. Combined methods can make the results of the analysis more comprehensive. The data in this study were obtained through a questionnaire which was then processed using descriptive statistical methods and visualized using bar charts and venn diagram. The results of this study indicate that terms that are easily understood by the public related to the Covid-19 pandemic are terms in the form of basic words and come from the absorption of the term.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.