Usaha Kecil Menengah (UKM) Roti Rizki merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi roti, di antaranya roti tawar, roti manis, dan roti burger. Tata letak fasilitas UKM Roti Rizki saat ini belum mengikuti suatu aturan khusus dalam penempatan peralatan. Mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi tidak memperhatikan aliran proses produksi. Hal ini dapat mengakibatkan ruang gerak para pekerja menjadi terbatas, serta terjadi pengulangan kegiatan yang mengakibatkan pemborosan waktu, proses produksi menjadi tidak efisien yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas produksi. Metode yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan ini adalah dengan metode BLOCPLAN. Metode ini dapat menyelesaikan permasalahan tata letak fasilitas pada UKM Roti Rizki dengan tingkat kedekatan hubungan, kebutuhan luas area, memperhitungkan jarak perpindahan material dan tata letak akhir. Luas area pada UKM Roti Rizki sebesar 100 m2, kebutuhan luas area secara keseluruhan sebesar 67,599 m2. Terdapat 20 alternatif tata letak pada metode BLOCPLAN, layout usulan yang dipilih berdasarkan dari nilaii R-Score yang nilainya mendekati 1 yaitu layout ke-13 dengan efisiensi jarak perpindahan material sebesar 11,35 meter atau sebesar 3,79%.
PT Cahaya Fajar Kaltim merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pada tanggal 26 Maret 2003 merupakan awal resminya PT. Cahaya Fajar Kaltim yang beroperasi di daerah Embalut, Tanjung Batu, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Sistem produksi yang digunakan di PT Cahaya Fajar Kaltim menggunakan sistem otomasi sehingga semua proses produksi dilakukan secara terpusat dengan menggunakan piranti elektronik berupa komputer di area Distributed Control System (DCS). Karena sifatnya yang vital, menjadikan area DCS rentan terhadap resiko yang berdampak besar. Di area DCS, para operator dituntut dalam memantau dan memberikan keputusan yang tepat disaat kondisi darurat. Kondisi ini membuat beban kerja mental yang dirasakan oleh operator tinggi. Pengukuran beban kerja mental pada penelitian ini menggunakan metode NASA- Taks Load Indexs (TLX) dengan mempertimbangkan 3 kondisi kerja yang berbeda yaitu shift pagi pada pukul 07.00-15.00, shift siang pada pukul 15.00-23.00, dan shift malam pada pukul 23.00-07.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa beban kerja mental yang diperoleh operator boiler di area DCS didapat pada shift pagi termasuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi dengan nilai skor sebesar 55,89, pada shift siang termasuk ke dalam kategori beban kerja mental agak tinggi dengan nilai skor sebesar 49,41, dan pada shift malam termasuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi dengan nilai skor sebesar 60,52. Berdasarkan metode NASA-TLX shift kerja yang paling tingi dirasakan operator boiler di (DCS) PT.CFK adalah shift malam yang disebabkan oleh menurunnya daya konsentrasi karena rasa mengantuk, kemudian shift pagi yang disebabkan banyaknya tugas yang diberikan meliputi input data, kontroling, dan pengawasan namun operator bisa menyesuaikan kondisi, kemudian terakhir pada shift siang hari sama kondisinya dengan shift pagi namun banyaknya tugas jauh berkurang tugas hanya meliputi kontroler dan pengawasan. Rekomendasi dapat diberikan terhadap hasil nilai perhitungan dan analisa beban kerja mental operator boiler Distributed Control System (DCS) di PT.Cahaya Fajar Kaltim yaitu dengan menerapkan sistem shift baru, menyediakan tempat istirahat yang memadai, membangun fasilitas dan prasarana pendukung, dan juga memberikan pelatihan keamanan kerja yang rutin.
Sandia Bakery merupakan usaha pembuatan aneka macam roti manis. Selama menjalankan usahanya, belum pernah melakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan, menentukan KPI yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan, dan memberikan usulan perbaikan. Pengukuran kinerja menggunakan kerangka Agri-Food Supply Chain yang digunakan untuk mengukur kinerja produk hasil olahan pangan. Pada kerangka dilakukan perancangan Key Performance Indicator (KPI) yang sesuai dengan perusahaan. Analisis penelitian menggunakan metode Analytical Network Process (ANP), Importance Performance Analysis (IPA), dan Root Cause Analysis (RCA). Pada tahap perancangan terdapat 16 KPI yang digunakan dalam pengukuran kinerja. Data yang didapatkan tiap KPI diolah dengan Snorm de Boer untuk menyamakan nilai KPI. Metode ANP digunakan untuk mengetahui bobot kepentingan dari KPI menggunakan software Super Decision. Nilai kinerja yang didapatkan adalah 55,702 (Average). Metode IPA digunakan untuk menentukan prioritas KPI yang harus diperbaiki yaitu KPI 15 (promosi) dengan bobot 0,154247 dan skor 28 serta KPI 16 (kecacatan bahan baku) dengan bobot 0,103290 dan skor 48. Metode RCA digunakan untuk menentukan akar permasalahan dari KPI dan memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan KPI 15 yaitu sales menawarkan produk langsung kepada konsumen, mencoba media sosial berupa Instagram, dan penambahan varian rasa. Usulan perbaikan KPI 16 yaitu produk dari supplier diperiksa secara menyeluruh, diberi penanda untuk tepung lama dan baru, serta diberikan tempat khusus.
Roti Gembong Kota Raja is a company engaged in the culinary field with a contemporary concept. Roti Gembong Kota Raja has the term "gembong" because of its puffed texture. The raw materials for producing this bread are wheat flour, sugar, salt, yeast, eggs, milk, butter, water, and others. This study aims to select the appropriate raw material suppliers for producing the bread. Assessment of supplier performance is for wheat flour and sugar. The wheat flour suppliers are suppliers "A", "B", and "C", while the suppliers for the sugar are suppliers "X", "Y", and. "Z". Data were collected through interviews and questionnaires distributed to the HRD of Roti Gembong Kota Raja. The obtained data were processed using the Analytic Network Process (ANP) method and Rating Scale methods. The ANP method can be used in decision making to calculate the weight of the criteria and sub-criteria of suppliers, while the Rating Scale method can be used to get the right order or priority of suppliers for wheat flour and sugar. There had 5 selected criteria and 18 sub-criteria in the selection of raw material suppliers for wheat flour and sugar. The results of data analysis using the ANP method showed the criteria weight that has the highest limit value on the raw materials of wheat flour and sugar, namely customer satisfaction. The results of the calculation of the final total performance of the wheat flour supplier with the Rating Scale showed that supplier B has the highest final performance score of 3.48162 with the high-performance category. Meanwhile, the final total performance of the sugar supplier showed that supplier X has the highest final performance score of 3.55081 with the high-performance category.
Lai is the original fruit of Borneo. Lai has yellow and orange flesh, fresh taste, and soft fragrant. The purpose of this research is to design processed lai fruit into pie products according to consumer needs using the Kano Model and The Quality Function Deployment (QFD) Method at the product planning stage. Data collection was carried out by distributing Kano questionnaires and the level of importance questionnaires. Questionnaires were distributed to people who lived in Samarinda who have an age range between 20 to 30 years who have consumed pies and lai fruit. The Kano questionnaire was used to determine the characteristics required by consumers. While the importance level questionnaire was used to obtain data on the level of consumer interest. The Kano model and Quality Function Development (QFD) Method were used to process the data in the product planning stage by compiling the House of Quality (HOQ). Based on data processing by using The Kano Model, obtained there were 12 statements classified as one dimensional, 2 statements classified as must be, and 7 statements classified as indifferent. There were 14 statements related to consumer's characteristics classified into Quality Function Development (QFD), they were included in the category one dimensional and must be. Based on data processing by using Quality Function Development (QFD), obtained 12 technical parameters which could be developed based on consumers' need. The marketable design of the Lai pie product that is preferred by consumers is the one with dough mixing process, baking process, and quality control process. Those three technical parameters are closely related to the five priorities of consumers' characteristics. The dough mixing process is associated with the existed genuine taste of Lai and the smoothness of Lai vla (custard). The baking process is affiliated with the crispiness of Lai pie crust and aroma. The Quality Control process is related to product.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.