Sifat fisik dan mekanik material komposit partikel dipengaruhi oleh ukuran partikel. Variasi ukuran partikel akan membentuk sifat fisik dan mekanik yang berbeda. Variasi ukuran yang digunakan yaitu 100 mesh, 150 mesh, 200 mesh. Perbandingan matrix dan partikel yaitu 70% : 30 % menggunakan metode hand lay-up. Pengujiannya terdiri dari uji fisik yaitu kerapatan dan pengembangan tebal serta pengujian mekanik yang terdiri dari Modulus Of Rapture (MOR) dan Modulus Of Elastisity (MOE). Hasil pengujian fisik kerapatan berada pada nilai 0,93-1,02 g/cm3, kerapatan terbaik pada ukuran partikel 100 mesh dengan nilai 1,02 g/cm3. Sedangkan pengujian tebal diperoleh nilai yang berkisar 9,3-9,8 %, dengan pengembangan tebal tertinggi 9,8 % pada ukuran partikel 100 mesh. Sedangkan hasil pengujian mekanik sendiri seluruh variasi ukuran mesh memenuhi standar yaitu uji MOR tertinggi didapatkan pada variasi 100 mesh yaitu dengan nilai 341,15 kgf/cm2 sedangkan pada uji MOE tidak ada yang memenuhi standar SNI 03- 2105-2006 variasi mesh tertinggi didapatkan oleh mesh didapatkan pada mesh 100 yaitu 8072,49 kgf/cm2.
Some time ago in the region of West Nusa Tenggara (NTB) experienced earthquake shocks which shocked the community so that many buildings were destroyed and razed to the ground. While the current use of plastic waste is a concern of the community and government, especially in the NTB region. So this background is the basis of research to make earthquake-resistant lightweight bricks by utilizing PET plastic waste to replace coarse aggregate as a mixture and use sisal fiber as a reinforcement to strengthen the strength of lightweight bricks. The purpose of this research is to find out how to make light brick type CLC (Cellular Lightweight Concrete) by utilizing PET plastic waste and sisal fiber, to determine the effect of the addition of PET plastic and sisal fiber to the mechanical properties of light bricks, and to determine the optimum composition of the addition of plastic PET and sisal fiber in the manufacture of lightweight brick CLC. The use of PET plastic and sisal fiber produces brick with an average density of 1,830,419 kg / m3 for 1: 1 variation samples, 1,880 kg / m3 for 4: 1 variation samples, and 1,887,654 kg / m3 for 1: variation samples 4. Maximum compressive strength is achieved in 1: 4 variation samples ie samples with the addition of sisal fiber 4 times more than PET plastic. Based on the results of the measurement of the density of bricks, only the sample variation 1: 1 that meets the standards of SNI 2847-2013 light brick (1,140-1,840 kg / m3). The addition of sisal fiber which is 4 times more than PET plastic (sample variation 1: 4) has the highest compressive strength value of 8.5 MPa and is included in the category of lightweight brick quality I.
Flotasi merupakan proses ekstraksi logam berdasarkan perbedaan tegangan permukaan dari mineral di dalam air dengan cara mengapungkan mineral ke permukaan. Faktor yang mempengaruhi nilai perolehan kembali Tembaga antara lain ditentukan oleh ukuran partikel, jumlah persen padatan dan kondisi larutan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan terhadap perolehan kembali mineral tembaga dengan melakukan variasi ukuran partikel, variasi persen padatan pada jumlah 33%, 42% dan 47% dan variasi pH larutan pada kondisi basa yaitu pH 10, 10.3 dan 10.6. Pengecilan ukuran partikel dilakukan dengan proses Grinding sampai mendapatkan ukuran + 212 mikron. Selanjutnya, pH larutan dikontrol dengan penambahan kapur. Analisis perolehan kembali mineral tembaga secara kuantittatif dilakukan dengan karakterisasi AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel yang optimum didapat pada pada variasi 3% +212 mikron dengan nilai 95.12%. Sedangkan, jumlah persen padatan 42% memberikan nilai tertinggi yaitu 95.12%. Selanjutnya, diperoleh pH terbaik untuk memperoleh tembaga yang optimum yaitu pada pH 10.6 sebesar 95.12%
Komposit berpenguat serat alam banyak diteliti dan dikembangkan karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat dengan mudah terdegradasi secara alami. Gipsum adalah salah satu produk material komposit yang digunakan sebagai bahan bangunan dan biasa dipakai sebagai partisi bangunan, plafon, sekat, dan asesoris ruangan. Akan tetapi gipsum juga memiliki kelemahan pada sisi keuletan dan tidak tahan air. Inovasi yang banyak dikembangkan saat ini adalah memodifikasi menggunakan jenis serat yang memiliki kekuatan dan kekakuan yang baik, bobot ringan serta biaya produksi yang murah agar dapat mengatasi kekurangan sifat fisik gipsum.Telah dilakukan penelitian mengenai pembuatan dan karakterisasi papan semen-gypsum dengan menggunakan serat sisal (Agave Sisalana) dan campuran semen PPC. Papan gipsum dibuat dengan memvariasikan persentase massa serat sisal. Variasi persentase massa serat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0%, 2%, 4%, 6%, 8%. Dalam penelitian ini, gipsum komersial digunakan sebagai pembanding. Variasi persentase massa serat paling optimum untuk pembuatan papan gipsum yaitu pada persentase serat 0%. Untuk karakterisasi sifat fisis diperoleh densitas 1.185 g/cm3 dan daya serap air 42,53%. Hasil pengujian densitas pada semua variasi sampel telah memenuhi standar acuan yaitu SNI 01-4449-2006 dan nilai daya serap yang diperoleh pada semua variasi sampel telah memenuhi standar acuan yaitu JIS A-5908-2003.
Most of the coal is used as fuel in power plants,cement industry and metal processing industry. Use of coal as fuelwill depend on the quality of the coal used. The main parameters thatdetermining the quality of coal is the calorific value. Meanwhile, the calorific value of a coalwill depend on several parameters, namely total moisture, total sulfur andash content. This study aims to determine the effect of the relationship betweenthe content of some of these parameters on the calorific value of a coal. Analysisperformed using the American Society for Testing and Materials (ASTM).The stages of this analysis include sample preparation, air dry loss testing, residualmoisture, total sulfur, ash content and gross calorific value. The results of the analysis showthat the higher the total moisture content, total sulfur and ash content, the higher thecauses the lower the calorific value of a coal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.