Abstrak. Online news merupakan salah satu kegiatan jurnalistik yang menggunakan bahasa tulisan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Penulisan online news harus berpegang teguh pada kaidah-kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kaidah ini membantu penulis online news dalam mengolah data sehingga pesan yang disampaikan dalam online news dapat diterima olehpembaca. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ini terdiri atas empat bab, yaitu pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Dalam empat bab tersebut telah di temukan dua bab pada berita JabarTribunnews.com. diantaranya kesalahan penulisan kata dan tanda baca. JabarTribunnews merupakan salah satu online news yang memberikan informasi mengenai peristiwa atau berita di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan kesalahan ejaan yang terdapat pada berita JabarTribunnews.com, maka Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan ejaan dalam JabarTribunnews.com edisi 25 Juni 2020.Kata Kunci : Online news, JabarTribunnes.com, Ejaan. Abstract, Online news is a journalistic activity that uses written language as a medium to convey information to the public. Writing online news must hold fast to the rules of the General Guidelines for Indonesian Spelling (PUEBI). This rule helps online news writers in processing data so that messages conveyed in online news can be received by readers. The General Guidelines for Indonesian Spelling (PUEBI) consist of four chapters, namely the use of letters, writing words, writing uptake elements, and the use of punctuation. In these four chapters two chapters have been found on JabarTribunnews.com news. including errors in writing words and punctuation. JabarTribunnews is one of the online news that provides information about events or news in West Java. The research method used is descriptive qualitative, which describes the spelling errors contained in the JabarTribunnews.com news, so this research was conducted to find out the spelling mistakes in the June 25, 2020 edition of JabarTribunnews.com.Keywords: Online news, JabarTribunnes.com, Spelling.
Learning media is one of the supporting facilities in teaching and learning activities. In this time of the COVID-19 pandemic, online-based learning media is very necessary. The lack of teacher ability in using interactive learning media makes online learning even more boring, especially in learning to write poetry. The articulate storyline is one software that can produce more interesting learning media. Using many features can produce learning media that are more varied, innovative, and easy to use. The research method used is RND, which has ten research steps that the researchers then simplified into four main steps, namely the research and data collection stage, the planning stage, the product development stage, and the validation and testing stage. Media development results are a product of a poem made by class X students at SMA Negeri 2 Sukabumi. The product was produced after learning poetry material using online interactive learning media. Three validators assessed the media feasibility level. The material validator is given a feasibility value of 82%, the medium validator is given a value of 80%, and the Indonesian language learning validator is given 84%. Meanwhile, 89% of students responded "Ya" in student responses, and 11% of students responded "Tidak". Based on the validator's assessment results, the media was considered very feasible to be used in schools and received a positive response from students.
Abstrak. Proses morfologi atau proses pembentukan kata mempunyai dau hasil yaitu bentuk dan makna gramatikal. Bentuk dan makna gramatikal merupakan dua hal yang berkaitan erat. Bentuk merupakan wujud fisiknaya dan makna gramatikal merupakan isi dari wujud fisik atau bentuk tersebut. Dalm proses morfologis terdapat reduplikasi dan derivasi. Reduplikasi merupakan bentuk pengulangan kata, terdapat reduplikasi penuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasi perubahan bunyi. Sedangkan derivasi merupakan proses pengimbuhan afiks non inflektif pada dasar untuk membentuk kata. Dalam derivasi terdapat derivasi balik dan derivasi zero. Derivasi balik adalah proses pembentukan kata secara terbalik seperti, nanya menjadi tanya. Sedangkan derivasi zero adalah proses morfologis yang mengubah leksem menjadi kata tanpa penambahan atau pengurangan leksem seperti leksem batu menjadi batu Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk reduplikasi dan derivasi yang terdapat dalam teks deskripsi siswa kelas VII G SMP Negeri 13 Kota Sukabumi . Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian deskriptif kualitatif. Data yang didapatkan berupa teks deskripsi. Dan dianalisis mengenai bentuk reduplikasi dan bentuk derivasi yang terdapat pada teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 13 Kota Sukabumi. Teknik pengumpulan adata yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bentuk reduplikasi dalam teks deskripsi siswa terdapat reduplikasi penuh, sebagian, dan perubahan bunyi. Dan bentuk derivasi dalam teks deskripsi terdapat derivasi balik dan zero.Kata kunci : Reduplikasi, Derivasi, Teks Deskripsi Siswa Abstract. Morphological processes or word formation processes have two results, namely grammatical form and meaning. Grammatical form and meaning are two things that are closely related. Form is a physical form and grammatical meaning is the content of the physical form or form. In the morphological process there is reduplication and derivation. Reduplication is a form of repetition of words, there is full reduplication, partial reduplication, and reduplication of sound changes. While derivation is a process of influencing non-inflective affixes on the basis of forming words. In derivation there is a back derivation and zero derivation. Reverse derivation is the process of forming words in reverse such as, asking questions. While zero derivation is a morphological process that converts lexemes into words without the addition or reduction of leksem such as stone leksem to stone. The research design carried out in this research is descriptive qualitative research design. The data obtained in the form of description text. And analyzed the form of reduplication and derivation form contained in the description text of grade VII students of SMP Negeri 13 Sukabumi City. Adata collection techniques used in this study are observation, and documentation. The conclusion of this research is the form of reduplication in the text description of students there are full, partial reduplication, and sound changes. And the derivation forms in the description text are back and zero derivations. Keywords: eduplication, Derivation, Student Description Text
AbstrakLirik lagu merupakan puisi indah yang dinyanyikan. Para pendengar cenderung menikmati lagu karena indah dan asyik didengar padahal banyak lagu karya ade govinda memberikan makna yang positif. Sehingga penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat atau pendengar tentang lagu Ade Govinda salah satunya lagu “Cukup Lebih Baik”untuk memahami makna tersirat dan tersurat dalam karya karya beliau. Tujuan penelitian ini yaitu yang pertama untuk menganalisis unsur fisik dalam lirik lagu “cukup lebih baik”yang kedua untuk menganalisis unsur batin pada lirik lagu “cukup lebih baik” dan yang terakhir untuk mengetahui nilai-nilai syukur yang terdapat pada lirik lagu “cukup lebih baik” metode penelitian yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data primer dan sekunder sementara teknik analisis data dengan cara analisis semiotika Ferdinand de Sausuure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur fisik yang terdiri dari diksi dalam lagu ini adalah denotatif dan konotatif, citraan/imaji dalam lirik lagu ini yang paling dominan adalah imaji perasaan, majasnya yaitu paralelisme dan personifikasi, kata konkret dalam lirik ini yaitu lebih baik cukup, tipografi yang digunakan huruf besar kecil dan tanda baca lengkap. Sementara rima yang dipakai penyair dalam puisi ini merupakan rima bebas karena suku kata yang ditetapkan penyair adalah bebas. Pada unsur batin meliputi tema dalam lirik lagu ini yaitu rasa syukur kemudian nada sendu dan syahdu Rasa yang tergambar dalam lirik lagu tersebut mengungkapkan rasa bahagia pada diri penulis kemudian amanatnya adalah rasa cukup dengan apa yang dimiliki melahirkan kesyukuran. Pada unsur nilai syukur yaitu penulis merekonstruksi hubungan tanda dan penanda adalah pada setiap larik cukup yang mengandung nilai syukur.Kata kunci : Konstruksi, Lirik lagu, Nilai syukur, Semiotika CONSTRUCTION OF GRATITUDE VALUES IN SONG LYRICS (FERDINAND DE SAUSSURE SEMIOTICS ANALYSIS OF “BETTER ENOUGH” SONG LYRICS) Abstract Song lyrics are beautiful poems that are sung. Listeners tend to enjoy songs because they are beautiful and fun to listen to, even though many songs by ade govinda have a positive meaning. So that this research is motivated by the desire to provide an understanding to the public or listeners about Ade Govinda's songs, one of which is the song "Enough is Better" to understand the implied and explicit meanings in his works. The purpose of this study is that the first is to analyze the physical elements in the lyrics of the song "pretty better", the second is to analyze the inner element in the lyrics of the song "pretty better" and the last is to find out the values of gratitude contained in the lyrics of the song "pretty better." "The research method used is a qualitative descriptive technique with primary and secondary data collection techniques, while the data analysis technique is using Ferdinand de Sausuure's semiotic analysis. The results show that the physical elements consisting of diction in this song are denotative and connotative, the imagery in the lyrics of this song is the most dominant image of feeling, the figure of speech is parallelism and personification, the concrete words in this lyrics are better enough, typography is capital letters and full punctuation are used. Meanwhile, the rhyme used by the poet in this poem is free rhyme because the syllables set by the poet are free. The inner element includes the theme in the lyrics of this song, namely gratitude, then the tone is sad and solemn. The feeling depicted in the lyrics of the song expresses a sense of happiness in the author, then the message is a sense of being content with what one has, giving birth to gratitude. On the element of gratitude value, the writer reconstructs the relationship between the sign and the marker, that each array contains enough gratitude value.Keywords : Construction, Song Lyrics, Gratitude Value, Semiotics
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.