Wibatara.com sedari awal dirancang untuk dapat digunakan sebagai katalog online ragam batik nusantara. Ide utamanya berasal dari keresahan bahwa adanya upaya asing untuk menguasai batik karena tidak bisa diberlakukan paten terhadap batik. Oleh karena itu diberikan solusi untuk menrancang wibatara.com sebagai media untuk memperkenalkan ragam batik nusantara bahkan hingga ke mancanegara. Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan pengujian usabilitas terhadap wibatara.com. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner System Usability Scale (SUS). Distribusi kuesioner dilakukan pada 50 orang responden yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, maupun masyarakat umum. Responden ini dinilai cukup mewakili karena keseharian mereka lumayan intens berkenaan dengan batik, terutama budaya menggunakan batik setiap hari kamis atau jumat, baik disekolah, perguruan tinggi, perkantoran ataupun pada acara lainnya. Pembobotan pilihan jawaban untuk tiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala Likert. Perhitungan hasil pengujian menggunakan rumus (SUS). Hasil uji reliability data kuesioner SUS menunjukkan angka 0,615 (questionable) dan hasil rata-rata skor SUS wibatara.com sebesar 79,52 (acceptable).
AbstrakDokumen pengembangan kurikulum 2013 merupakan salah satu sumber acuan peningkatan mutu sumber daya manusia di sekolah. Dalam proses bimbingan dan konseling di sekolah, salah satu instrumen yang digunakan untuk melakukan penelusuran minat siswa adalah alat ungkap pemahaman diri siswa. Alat ini merupakan salah satu alat untuk menilai kualitas belajar siswa. Biasanya aktivitas ini dilakukan secara temu muka antara guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa maupun dengan orang tua atau wali siswa. Tingginya kegiatan distribusi angket pemahaman diri siswa oleh guru BK kepada para siswa secara manual merupakan salah satu masalah yang hampir tak bisa dihindari. Hal ini terjadi karena setelah proses distribusi, guru BK harus merekap satu persatu angket tersebut untuk dinilai dan dilaporkan baik kepada kepala sekolah maupun orang tua siswa. Untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja guru BK. Selain itu, aplikasi ini juga membantu guru BK dalam mengolah data pemahaman diri siswa di sekolah sebagai salah satu instrumen bimbingan konseling. Penelitian dimulai dari tahap perancangan basis data menggunakan metode Database Life Cycle (DBLC). Basis data ini dirancang untuk aplikasi berbasis web. Perancangan dilakukan secara konseptual, logikal, dan fisikal. Perancangan basis data ini menghasilkan validasi model data dan relasi antar entitas yang terkait. Kata Kunci -konseptual, logikal, fisikal, basis data, DBLC AbstractThe curriculum development document 2013 is one of the sources references for improving the human resource quality in schools. In the process of guidance and counseling in schools, the instruments used to conduct interest tracing students one of them using tools express self-understanding of students. Where this tool is one tool to assess the quality of student learning. Usually this activity is done directly face-to-face between counseling teachers (BK) with students and with parents or guardians of students. The high student self-understanding questionnaire distribution by BK teachers to the students at school is one of the almost inevitable problems. This happens because after the questionnaire distribution process, the teacher BK must recap each questionnaire to be assessed and reported to both the principal and parents. Therefore, an application is needed to improve the efficiency and effectiveness of BK teachers. In addition, this application helps BK teachers in processing student self-understanding data in school as one of the counseling guidance instruments. Research starts from database design stage using Database Life Cycle (DBLC) method. Where this database is designed for web based applications. The design is done conceptually, logically, and physically. The design of this database generates validation of data models and relationships between related entities.
Kegiatan penelusuran minat peserta didik merupakan salah satu dari beberapa layanan bimbingan konseling di sekolah menengah pertama. Penelusuran minat peserta didik yang merupakan implementasi kurikulum 2013 (K13), bertujuan untuk membantu peserta didik memahami kekuatan minatnya, mempermudah dalam merealisasikan pilihan arah peminatan pada saat studi lanjut di jenjang pendidikan menengah. Mengingat adanya gambaran keraguan orang tua dan peserta didik dalam menentukan jurusan atau kelompok mata pelajaran pada sekolah lanjutan merupakan permasalahan yang sering muncul dimasyarakat. Dalam penelitian ini, dibuat instrumen bimbingan konseling untuk kegiatan penelusuran minat peserta didik. Instrumen ini akan mengungkapkan kadar kesukaan peserta didik sekolah menengah pertama (SMP) terhadap 14 objek peminatan. Dimana objek peminatan tersebut mengacu pada kegiatan kelompok mata pelajaran yang ada pada jenjang pendidikan menengah. Selain itu ada juga tes Intelligence Quotient (IQ), deskripsi dukungan dan harapan orang tua peserta didik, beserta instrumen Bimbingan Konseling lainnya yang mendukung rekomendasi penelusuran minat peserta didik. Perancangan aplikasi ini menggunakan metode prototype. Impelementasi metode prototipe pada website ini menghasilkan lembar kesimpulan kegiatan bimbingan penelusuran minat peserta didik dan lembar rekomendasi studi lanjut bagi peserta didik sesuai porsi peminatannya.
Kuesioner bagi pengguna akhir merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai instrumen survei pengujian usabilitas aplikasi. Identifikasi atribut usabilitas dalam kuesioner dapat dirancang berdasarkan standar ataupun model kualitas perangkat lunak. Salah satunya adalah model kualitas heuristik usabilitas Nielson. Desain kuesioner sebagai instrumen survei pengujian usabilitas aplikasi ini menghasilkan 22 butir atribut usabilitas dan pertanyaan yang dirumuskan dengan menyesuaikan 10 karakteristik model heuristik usabilitas Nielson dengan karakteristik ataupun komponen dasar aplikasi yang akan diuji usabilitasnya. Adapun 10 karakteristik model heuristik usabilitas Nielson tersebut diantaranya (1) Visibility of System Status, (2) Match Between the System and the Real World, (3) User Control and Freedom, (4) Consistency and Standards, (5) Error Prevention, (6) Recognition vs Recall in User Interfaces, (7) Flexibility and Efficiency of Use, (8) Aesthetic and Minimalist Desain, (9) Help Users Recognize, Diagnose and Recover from Errors, (10) Help and Documentation. Desain instrumen ini dapat dikembangkan lagi dan diaplikasikan sebagai pedoman perancangan alat ukur pengujian usabilitas aplikasi baik berbasis web maupun android.
Pandemic Covid 19 telah merubah seluruh kebiasaan hidup manusia tidak hanya mengubah pola hidup tetapi juga mengubah kegiatan belajar dan mengajar. Kegiatan belajar dan mengajar saat ini berubah yang sebelumnya tatap muka secara langsung, sekarang berubah menjadi tatap muka secara virtual menggunakan aplikasi video converence. Salah satu efek dari kegiatan belajar secara daring yang dirasakan oleh para peserta didik adalah kejenuhan dalam belajar. Maka harus ada inovasi yang dilakukan oleh para guru sebagai pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan penggunaan slide presentasi yang menarik, kreatif dan inovatif. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah pelatihan membuat slide presentasi yang interaktif dan menarik. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali potensi guru dalam membuat media pembelajaran yang kreatif dan menarik menggunakan Microsoft Power Point untuk disampaikan sehingga para peserta didik semakin focus dan tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar. Selain itu mengintegrasikannya dengan aplikasi pembelajaran dalam jaringan lainnya. Hasil dari kegiatan ini banyak didapatkan guru-guru yang paham dalam menggunakan tools media presentasi baik dalam bentuk offline tools maupun online tools..
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.