Background: Piriformis syndrome causes a decrease in mobility thereby reducing productivity. Objective to find out the difference between giving TENS therapy with stretching and LLLT with stretching to reduce the comfort of cases of Piriformis syndrome. Subjects were 30 piriformis syndrome patients Methods:. Experimental with two pre and post test designs. ANALYSIS: normality test with saphiro wilk obtained VAS score data with normal distribution with p > 0.05 for the first group and LLLT postal group with abnormal distribution data p < 0.05, parametric test with paired sample test in group I get the results sought with significance value p = 0,000 and non parametric Wilcoxon test for group II with p = 0.001. Post and post different tests of the two groups with the mann whitney test obtained p = 0.028. Result: providing TENS therapy with stretching and LLLT with stretching respectively in reducing pain in the case of Piriformis syndrome. Conclusion: Provision of TENS therapy with stretching is more effective than LLLT with stretching in the sense of decreased in cases of Piriformis syndrome.
Sekitar 65%-80% manusia akan mengalami NPB pada suatu waktu selama hidupnya (lifetime prevalence), bahkan sebagai penyebab yang serius dan persistem untuk timbulnya nyeri dan disabilitas. Frekuensi paling sering terjadi pada usia pertengahan antara 45-65 tahun. Sekitar 95% HNP terjadi pada region lumbal segmen L4-L5 atau L5-S1, area lumbal ini adalah COG tubuh manusia. Proses degeneratif dan traumatik adalah penyebab utama HNP. Tujuan penelitian untuk membuktikan penambahan nerve stretching lebih baik dibandingkan nerve gliding setelah Mc Kenzie exercise dalam menurunkan gangguan sensorik dan meningkatkan fleksibilitas nervus ischiadicus pada kasus HNP lumbal. Penelitian ini dilakukan di RSU Aisyiyah Ponorogo selama 4 Minggu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Group Design, subjek berjumlah 26 orang yang didapat dari populasi dan dibagi menjadi 2 Kelompok, masing-masing Kelompok 13 orang, Kelompok 1 diberikan perlakuan Nerve Stretching setelah Mc. Kenzie exercise sedangkan Kelompok 2 diberikan perlakuan nerve gliding setelah Mc. Kenzie exercise. Ke dua Kelompok diukur nilai gangguan sensorik berupa skor itensitas nyeri menggunakan NPRS-11 point dan nilai fleksibilitas berupa derajad lingkup SLR menggunakan universal goniometer. Hasil penelitan pada rerata selisih nilai intensitas nyeri Kelompok 1=5,85±0,555 dan Kelompok 2=4,92±0,760 dengan nilai p=0,002 (p=<0,05). Pada rerata selisih nilai lingkup SLR Kelompok 1=45,54±2,106 dan Kelompok 2=39,77±4,045 dengan nilai p=<0,001 (p=<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penambahan nerve stretching lebih baik dibandingkan nerve gliding setelah Mc Kenzie exercise dalam menurunkan gangguan sensorik dan meningkatkan fleksibilitas nervus ischiadicus pada HNP lumbal.Kata Kunci : nerve stretching, nerve gliding, Mc kenzie, gangguan sensorik dan fleksibilitas HNP lumbal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.