Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat serta hubungannya dengan penyakit kardiovaskuler, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal. Hipertensi juga menjadi faktor risiko ketiga terbesar penyebab kematian dini. Obesitas merupakan faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi. Menurut WHO, pada tahun 2014 prevalensi obesitas di dunia yaitu 11% pada pria dan 15% pada wanita. Angka ini mengalami peningkatan dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 1980 (5% pada pria dan 8% pada wanita).Tujuan : Untuk mengetahui gambaran kejadian hipertensi dan obesitas pada karyawan di Universitas Sriwijaya.Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, timbangan, microtoise, dan tensimeter digital. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sriwijaya. Sampel adalah karyawan dengan usia 24-57 tahun yang berjumlah 110 orang.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menderita hipertensi sebesar 27,3% dan mengalami obesitas sebesar 34,5%. Rata-rata umur karyawan Unsri adalah 38 tahun keatas dan rata-rata bekerja selama 12 tahun keatas. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (61,8%), melakukan aktivitas fisik sedang (62,7%), memiliki asupan karbohidrat yang cukup (56,4%), asupan protein kurang (57,3%), asupan lemak cukup (59,1%) dan asupan garam yang cukup (51,8%). Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik 57,3% dan sikap yang positif 69,1%.Kesimpulan: Prevalensi hipertensi dan obesitas pada karyawan Universitas Sriwijaya cukup tinggi.
Latar belakang: Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai Musi merupakan sumberdaya alam yang menjadi salah satu jalur utama perdagangan dan pemasok air terbesar bagi penduduk Sumatera Selatan. Akan tetapi kondisi Sungai Musi telah mengalami perubahan disebabkan saratnya pemukiman dan industri. Aktivitas ini akan berdampak terhadap kondisi fisik sungai serta habitat hewan air yang menghuni perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi habitat fisik sungai serta keberagaman biotilik sebagai indicator pencemaran perairan Sungai Musi Kota Palembang.Metode: Penilaian pencemaran perairan ditentukan dengan melihat indicator habitat fisik sungai dan keberagaman biotilik sungai melalui biota makro invertebrata, serta menggunakan metode wawancara.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II berada dalam kondisi buruk, terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa mayoritas (lebih dari 70%) parameter berada pada indicator buruk (C). Serta hanya ditemukan satu biota air yaitu ikan. Hasil laboratorium menunjukkan nilai TSS di kedua titik melebihi nilai standar normal, sedangkan nilai COD dan BOD masih di bawah nilai standar normal.Simpulan: Perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II, termasuk ke dalam kategori Buruk (C). Hal ini didasarkan hasil pemeriksaan habitat fisik sungai, pemeriksaan hewan biotilik Serta pemeriksaan kadar TSS, BOD dan COD. ABSTRACTTitle:Identification of thePhysicalHabitatandDiversityRiverBiotilikas Indicatorsof Water PollutionMusi RiverPalembangBackground: Rivers became one of the largest water supplier for the needs of living things that have important functions for human life. Musi River is a natural resource that is becoming one of the main lines of trade and the largest supplier of water for the residents of South Sumatra. But conditions have changed Musi River caused there are more residential and industrial. This activity will have an impact on the physical condition of the river as well as the habitat of aquatic animals that inhabit the waters. This study aims to identify the physical habitat of the river as well as the diversity biotilik as an indicator of pollution of the waters of the Musi River Palembang. Method: The assessment of water pollution is determined by observing the indicator of the river's physical habitat by looking at the baseline substrate characteristic indicator consisting of 6 (six) parameters and indicators of river health disturbance factor consisting of 12 (twelve) parameters and biotenic diversity of the river through invertebrate macro biota, using interview methods to the local community.Result: The results showed that the water quality of the waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II were in poor condition, visible from the observation showed that the majority (over 70%) the parameters that were in bad indicator (C). As well as just founded the water biota was fish. The laboratory result showes the value of TSS in the second point of exceeding the normal standard, while the COD and BOD values were still below the normal standard. Conclusion: The waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II are included in the Bad category (C). This is based on the results of examination of the river's physical habitat, examination of biotic animals and examination of TSS, BOD and COD levels
ABSTRAKData Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi penggunaan KB yang meningkat dari 55,8% pada tahun 2010 menjadi 59,7% pada tahun 2013. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 8,4% pria menggunakan kontrasepsi atau terlibat secara langsung dalam penggunaan pelayanan keluarga berencana terutama kondom pria. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh paritas dan peran serta suami dalam pengambilan keputusan terhadap penggunaan metode kontrasepsi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah wanita menikah usia 15 -45 tahun sebanyak 216 orang. Kriteria inklusi sampel adalah wanita dengan status menikah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 79,2% responden menggunakan kontrasepsi, 91,7% responden memiliki suami yang mendukung kontrasepsi dan 72,7% responden memiliki jumlah anak 2 sampai 4 orang. Ada pengaruh yang signifikan antara peran serta suami (PR:4,570;95%CI:1,647-12,682) dan paritas (multipara (PR:0,218;95%CI:0,060-0,790), primipara (PR:0,518;95%CI:0,132-2,028)) terhadap penggunaan kontrasepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran serta suami merupakan faktor risiko perilaku penggunaan metode kontrasepsi sedangkan paritas merupakan faktor protektif dari perilaku penggunaan metode kontrasepsi. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mendorong para ibu rumah tangga untuk mengajak pasangan ikut serta dalam setiap pengambilan keputusan mengenai penggunaan metode kontrasepsi dengan meningkatkan cakupan partisipasi suami secara langsung dalam menggunakan metode kontrasepsi. (PR:4.570 (95% CI: 1.647 to 12.682) and parity (multiparous (PR: 0,218 (95% CI : 0,790)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.