Learning activities can be said to be successful when learners are active and have a passion in the learning process, so the learning result can increase. One way to overcome that is by applying the learning model. There are many learning models that can be applied in the learning process. one of those learning models is the NHT. The counter-head together (NHT) model is a cooperative model that divides learners into small groups ranging from four to four to one hegeneous, given in head or in the hands of a number, and it trains learners to work with each other to think of the answers that teachers ask each other. Purpose: The purpose of the study is to identify the role of the NHT (free-heads together) learning model to improve learners' learning subjects and to encourage educators or potential educators to adopt the cooperative course of counter-heads together (NHT). Methodology: The study is a qualitative study of library study. Results: Based on data analysis from previous studies and various references, it can be concluded that the NHT cooperative learning model can increase the learning result of the lesson. Keywords: 1. Jurnal pendidikan

Fenomena gadget di kalangan remaja sudah tidak asing lagi dan sudah ramai dibicarakan, remaja cenderung tidak memperhatikan bahkan tidak sadar dengan penggunaan gadget yang berlebihan akan menimbulkan efek samping. Dampak dari penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan efek pada Kesehatan antara lain ialah gangguan tidur yang disebabkan oleh pelepasan cahaya biru yang dianggap dapat mengganggu hormon alami seperti melatonin. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 28 oktober 2021dengan mewawancarai 10 remaja masjid Aljihad Tatanga, didapatkan bahwa 10 remaja menggunakan gadget sekitar 8 sampai 12 jam perhari, bahkan 5 dari 10 remaja tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan gadget hingga jam 12 malam dan bahkan sampai tertidur sehingga membuat mereka sulit untuk bangun dan mengantuk di pagi hari. Remaja tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan gadget di malam hari untuk mencari tugas, membuka sosial media dan bermain game. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan Perilaku dan Frekuensi Penggunaan Gadget dengan Kualitas Tidur pada Remaja Islam Masjid Aljihad di Tatanga Kelurahan Tawanjuka Kota Palu Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah mengunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Remaja Islam Masjid Aljihad Tatanga yang berjumlah 97 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 orang, dihitung dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling Insidental.Pengumpulan data mengunakan kuesioner, Pittsburgh Sleep Quality Indeks (PSQI) dan Smartphone Addition Scale (SAS). Analisis data menggunakan chi-square. Analisis data dengan menggunakan analisis univariate dan bivariate. Dengan uji Chi-Square diperoleh hasil 0.000 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara perilaku dengan kualitas tidur. Dan hasil 0.029 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan gadget dengan kualitas tidur. Ada hubungan perilaku dan frekuensi penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja Islam masjid Aljihad di Tatanga Kelurahan Tawanjuka Kota Palu Sulawesi Tengah.

The climate in Saribaye Village makes it possible to cultivate various types of plants, both food crops and horticultural crops. Problems that are often encountered in plant cultivation are pest attacks that damage crops, especially horticultural crops in the yard. The use of chemical pesticides is the mainstay of farmers in overcoming pests and diseases. On the other hand, the use of chemical pesticides threatens environmental health. One of the solutions offered is the use of plant-based pesticides that are environmentally friendly, inexpensive and easy to manufacture. Various types of plants that grow in the Saribaye Village environment have the potential to be used as raw materials for botanical pesticides. Farmers in Saribaye Village do not have the ability to independently make botanical pesticides. Therefore, training in the manufacture of botanical pesticides was a crucial thing that must be done. The training aims to improve farmers' skills in making botanical pesticides as alternative pesticides using the basic ingredients of gamal leaves and papaya leaves. The activity will be held from 22 to 23 July 2022, located in Saribaye Village. The training was attended by the Women Farmers Group (KWT) and the head of the Saribaye Village youth and youth who were interested in developing horticultural crops in their yards. This activity is carried out through lecture methods and direct demonstrations. The results of the training showed an increase in the ability of participants to make botanical pesticides and a fairly high level of participant participation.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik yang diajar dan tanpa diajar menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe make a match pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Tanasitolo. Penelitian ini merupakan Quasi Experimental (eksperimen semu) dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 4 Tanasitolo yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel melalui teknik sampling jenuh dan diperoleh kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan VIII 2 sebagai kelas Kontrol. Instrumen tes hasil belajar berupa pilihan ganda berjumlah 25 item soal. Teknik pengumpulan data adalah dengan pemberian Pretest dan Posttest. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif. Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe make a match diperoleh skor rata-rata N-Gain 0,62 pada kategori sedang dan kelas kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan model kooperatif tipe make a match yaitu 0,49 pada kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh berdasarkan perbedaan hasil skor rata-rata N-Gain yang diperolah dan hasil belajar peserta didik meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match serta terdapat perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.