Latar Belakang dan Tujuan: Stunting merupakan salah satu dari triple burden masalah gizi dimana diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh. HPK merupakan gerakan mempercepat perbaikan gizi untuk memperbaiki kehidupan anak dimasa yang akan datang sebagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader terhadap intervensi gizi spesifik dalam pencegahan terjadinya stunting di Pukesmas Songgon. Metode: Metode penelitian ini Quasi eksperimen, dengan menggunakan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design. Uji analisis menggunkan uji Mann Whitney. Hasil: Ada perbedaan pengetahuan kader yang cukup signifikan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting dengan nilai 0,039, dan tidak terdapat perbedaan praktik kader terhadap intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan nilai 0,422. Simpulan dan Implikasi: Pengetahuan kader terhadap intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting didapatkan perbedaan pengetahuan kader yang cukup signifikan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kader sebagai kepanjangan tangan petugas kesehatan di masyarakat perlu diberikan edukasi oleh petugas kesehatan agar memahami pencegahan stunting.
Hipertensi yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi sehingga pemahaman yang tepat terhadap faktor resiko dari hipertensi merupakan salah satu kunci untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi tidak terkendali pada dewasa muda.Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi yang bersifat observasional analitik dengan desain Case Control Study. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dengan jumlah sampel 30 orang kelompok kontrol dan 30 orang kelompok kasus. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square (X²) dan analisis multivariate dengan regresi logistic.Hasil analisis regresi logistic ganda menunjukkan bahwa dengan CI 95% didapatkan faktor status gizi (IMT) OR=2,848, aktivitas fisik OR=0,362 dan kepatuhan minum obat OR=0,111. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hanya status gizi (IMT) yang berhubungan dengan kejadian hipertensi tidak terkendali dan secara statistik signifikan.Obesitas merupakan ciri khas pada populasi hipertensi. Curah jantung dan volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang memiliki berat badan normal dengan tekanan darah yang setara. Akibat obesitas, para penderita cenderung menderita penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes melitus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.