Latar Belakang dan Tujuan: Stunting merupakan salah satu dari triple burden masalah gizi dimana diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh. HPK merupakan gerakan mempercepat perbaikan gizi untuk memperbaiki kehidupan anak dimasa yang akan datang sebagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader terhadap intervensi gizi spesifik dalam pencegahan terjadinya stunting di Pukesmas Songgon. Metode: Metode penelitian ini Quasi eksperimen, dengan menggunakan pendekatan Pretest-Posttest Control Group Design. Uji analisis menggunkan uji Mann Whitney. Hasil: Ada perbedaan pengetahuan kader yang cukup signifikan setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting dengan nilai 0,039, dan tidak terdapat perbedaan praktik kader terhadap intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan nilai 0,422. Simpulan dan Implikasi: Pengetahuan kader terhadap intevensi gizi spesifik dalam pencegahan stunting didapatkan perbedaan pengetahuan kader yang cukup signifikan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kader sebagai kepanjangan tangan petugas kesehatan di masyarakat perlu diberikan edukasi oleh petugas kesehatan agar memahami pencegahan stunting.
Nutrisi pada lima tahun pertama kehidupan sangat penting, terutama usia anak-anak pra-sekolah di mana pada periode tersebut perkembangan fisik dan otak terjadi sangat cepat. Status gizi dipengaruhi oleh faktor tidak langsung dalam bentuk pengasuhan, ketersediaan makanan dalam keluarga serta layanan kesehatan individu dan sanitasi lingkungan. Pola pengasuhan yang terkait dengan status gizi anak adalah pola asuh makan. Peran ibu sangat dominan untuk mengasuh dan mendidik anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang berkualitas. Pola makan untuk balita juga tidak lepas dari pengaruh budaya disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pola makan pada status gizi anak usia pra sekolah (3-5 tahun).Metode penelitian yang digunakan adalah analitik cross-sectional dengan total 56 sampel penelitian yang dipilih dalam total sampling selama periode Juli hingga Desember 2018. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berisi karakteristik keluarga, karakteristik anak-anak, pengetahuan tentang nutrisi ibu, pemberian makan orang tua, dan data pediatrik berupa antopometri (berat dan tinggi badan).Hasil analisa X2 pola asuh makan dengan berat berdasarkan usia dan status gizi menurut berat dan tinggi badan menunjukkan nilai ρ = 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan berat badan berdasarkan usia dan tinggi badan berdasarkan usia.Ibu atau pengasuh anak disarankan untuk memperbaiki pola makan pada anak usia pra sekolah, terutama dalam memilih jenis makanan dan komposisi gizi seimbang dalam makanan anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.