PENDAHULUANEra konvergensi pada industri telekomunikasi informasi semakin mendekat, ditandai dengan semakin menipisnya batas dari fungsi spesifik yang sebelumnya dimiliki masing-masing operator telekomunikasi. Komoditas pelayanan jasa telekomunikasi sekarang ini bisa dinikmati dari berbagai perangkat telekomunikasi dan internet.Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perluasan akses internet, proses dalam pembuatan konten program pun bergeser dari company-based menjadi individual-based. Hal ini dapat dengan mudah kita amati dengan bermunculannya para individu yang mampu membuat perubahan dan memberikan pengaruh pada orang lain melalui dunia maya. Sehingga telah terjadi pergeseran dari konsumen menjadi prosumer (produserconsumer), dimana konsumen juga dapat bertindak sebagai produser. Dampak lain dari hal ini adalah harus disadari bahwa kekuatan perubahan tidak lagi dikuasai oleh organisasi/ perusahaan tapi juga dalam masing-masing individu sebagai konsumen yang akan mempengaruhi strategi perusahaan dan akan mengubah bagaimana cara perusahaan merespon perubahan yang terjadi dengan cepat.Perubahan yang cepat dan tidak pernah terjadi sebelumnya ini telah menciptakan suatu pasar dan mekanisme baru yang tidak dapat diantisipasi oleh strategi sebelumnya, karena suatu strategi bisa jadi bekerja baik untuk suatu kondisi tertentu namun belum tentu berhasil untuk kondisi lainnya. Era ini dapat dikatakan sebagai " Tantangan atau Resiko Di Tengah Perubahan Bisnis Telekomunikasi ", dimana perubahan yang terjadi 'mengacaukan' sistem yang telah bertahan sebelumnya, dengan cara yang berhasil membuat para penyusun strategi di bisnis telekomunikasi dan informasi berpikir ulang serta berkolaborasi untuk menciptakan model bisnis baru, proses baru, hingga tujuan perusahaan yang sebelumnya belum menjadi ranah mereka. Yang tak kalah pentingnya adalah dengan menyiapkan kapabilitas baru untuk menjawab semua tantangan dan memperkecil resiko, dalam rangka menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.Di yakini bahwa persaingan bisnis layanan telekomunikasi akan terus meningkat. Adanya penyedia layanan telekomunikasi baru yang ada saat ini akan menciptakan produk dan paket layanan yang lebih menarik, teknologi yang lebih canggih atau konvergensi dari beragam layanan telekomunikasi, sehingga berdampak pada tingginya tingkat pemutusan layanan, ARPU yang rendah atau penurunan, atau perlambatan pertumbuhan pada basis pelanggan telekomunikasi.Persaingan antar penyedia teknologi baru bersama, masuknya pemain baru, pemain yang sudah ada dan konsolidasi antar penyedia layanan dapat berdampak negatif pada posisi bisnis layanan telekomunikasi, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha telekomunikasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi semua resiko-resiko yang dihadapi ini maka perlu manajemen resiko yang bagus untuk setiap operator telekomunikasi. LANDASAN TEORIMemahami konsep risiko secara luas, merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yan...
Penelitian ini dilaksanakan pada PT WB dengan tujuan menganalisis pengaruh Kompetensi dan Kinerja Karyawan terhadap Pengembangan Karir di perusahaan yang bergerak dibidang industri konstruksi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan sampel 100 responden sebagai sampel sekaligus populasi atau disebut sampel jenuh. Analisis data menggunakan metode regresi linier berganda untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kompetensi karyawan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir karyawan dan kinerja karyawan juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir karyawan. Kata Kunci: kompetensi karyawan, kinerja karyawan, pengembangan karir
Seeing the declining condition of Indonesia's economy, it touched negative growth because the world economy was also experiencing negative growth due to the Covid-19 pandemic. It is undeniable that every company will be overshadowed by a decline in financial performance which in the end can have an impact on the inability to manage finances so that in this condition if it continues it will cause financial distress. The purpose of this result is to identify and analyze the influence of fundamental factors represented by the ratio using the Ratio Analysis of ROA, DER and Current Ratio in Altman and Zmijewski's Financial Distress Analysis to see the effect of Liquidity, Leverage and Profitability on Financial Distress on mining sector stocks in the Stock Exchange. Indonesian Securities. Data analysis in this study is a oil and gas company on the Indonesia Stock Exchange during 2015-2019. Based on the calculation of ROA, DER and Current Ratio against Altman's Zscore. It can be concluded that the DER ROA variable does not partially affect the Zscore. Variable Current ratio affects to Zscore. The variables ROA, DER and Current Ratio simultaneously affect to Zscore. Then calculate the ROA, DER and Current Ratio to the Zmijewski Value. It can be concluded that the ROA variable partially affects to the Zmijewski value. DER and Current Ratio variables partially have no effect to Zmijewski value. The variables ROA, DER and Current Ratio simultaneously affect to Zmijewski Value. Keywords: Altman, Financial Distres, Financial Performance, Zmijewski
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Pemasaran berbasis Pengalaman (Experiental Marketting), Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Kepercayaan (Trust) terhadap Niat Beli Kembali (Repurchase Intention) pada Layanan Bus Premium Royaltrans. Data yang digunakan adalah data primer yang disusun menggunakan kuesioner, analisa data menggunakan Structural positif dan Equation Model (SEM) dengan menggunakan Partial Least Square (smartPLS 3.0). Objek penelitian ini adalah para pelanggan Layanan Bus Premium Royaltrans di wilayah Bekasi dengan 4 rute yakni pelanggan Bekasi Barat -Blok M, Bekasi Barat -Kuningan, Bekasi Timur -Kalideres, Bekasi Timur -Tebet Jatibening -Kuningan yang menggunakan Layanan Bus Premium Royaltrans. Sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 160 responden pengguna Layanan Bus Premium Royaltrans melalui teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Experiential Marketing terhadap Repurchase Intention, Self Efficacy terhadap Repurchase Intention dan Trust terhadap Repurchase Intention. Dari hasil penelitian ini menunjukkan variabel independen (Experiential Marketing), (Self Efficacy) dan (Trust) terhadap variabel dependen (Repurchase Intention) memberikan nilai R-square sebesar 0.788 yang dapat di interpretasikan bahwa variabel konstruk Experiential Marketing, Self Efficacy dan Trust sebesar 78,8% sedangkan 21,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar yang akan diteliti.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.