Prinsip dan parameter syariah dalam penerapan multiakad sangat penting diketahui, terutama bagi para pemangku kepentingan di lembaga keuangan syariah. Sebab, akad yang digunakan dalam lembaga keuangan syariah kontemporer lebih rumit dari yang sebelumnya dan produk serta layanan dalam keuangan syariah cenderung akan menggunakan lebih dari satu akad dalam satu transaksi (multiakad). Oleh karena itu, tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang konsep dan penerapan multiakad serta bagaimana multiakad dapat diterapkan dalam rangka pengembangan produk di lembaga keuangan syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif dengan studi dokumentasi dan kepustakaan yang berkaitan erat dengan objek kajian dan referensi lain yang berupa hasil penelitian sebelumnya dan teori-teori dari berbagai buku teks. Penelitian ini menemukan bahwa multiakad yang diterapkan di lembaga keuangan syariah mengalami tantangan dari sisi legitimasi syari’ah karena terdapat hadis yang melarang penggabungan beberapa akad dalam satu transaksi. Meskipun demikian, tulisan ini juga menemukan bahwa multiakad bisa diaplikasikan di lembaga keuangan syariah dengan mengikuti prinsip dan parameter syari’ah yang telah disepakati para ulama dalam menggabungkan beberapa akad tersebut

Banyak faktor yang menjadi pertimbangan wisatawan dalam menentukan berkunjung ke tempat obyek wisata. penelitian ini ingin mengetahui pengaruh lokasi, fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap keputusan berkunjung ke Obyek Wisata Bukit Mercury Sayang Kaak Argapura-Majalengka. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode survey dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi wisata di obyek wisata dalam kategori baik, fasilitas di obyek wisata dalam kategori baik, kualitas pelayanan di obyek wisata dalam kategori baik dan keputusan berkunjung di obyek wisata dalam kategori baik. Adapun secara parsial lokasi wisata, fasilitas dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berkunjung

One type of tax that contributes to tax revenues is income tax. KUD Sinar Jaya Producer Cooperative is one of the corporate taxpayers that is obliged to pay corporate income tax. However, in reality, the KUD Sinarjaya Producer Cooperative has not yet fulfilled its obligations to pay, deposit, and report corporate income tax. This is because there is still a lack of knowledge from the cooperative. The research method employed is a qualitative approach with descriptive analysis. Based on the results of the study, it is known that the literacy level of cooperative taxation, especially the corporate income tax of the KUD Sinarjaya Producer Cooperative, is included in the low category. The Sinarjaya KUD Producer Cooperative can calculate corporate income tax according to Government Regulation Number 23 of 2018 at a rate of 0.5%. The KUD Sinarjaya Producer Cooperative must deposit corporate income tax every month before the 15th of the following month. KUD Sinarjaya Producers Cooperative must report corporate income tax every month before the 20th of the following month.

Taxpayers often make mistakes in determining the tax burden that causes losses for the taxpayer. The purpose of this study is to determine the appropriate and beneficial tax provisions for cooperative business entities in determining the income tax payable. The data obtained is sourced from the Cooperative PHU Report for the Financial Years of 2020 and 2021. The analytical method used is descriptive qualitative analysis. The results of the study concluded that Cooperatives benefited more from using the Tariff of Government Regulation in Lieu of Law no. 1 of 2020, because the tax burden owed by the taxpayer is smaller than the calculation according to the Tariff Regulation Article 17 paragraph 2 letter a of Law no. 36 of 2008, with the results of the discussion and analysis, namely the Koperasi Serba Usaha Tandangsari, so far, in compliance with the cooperative, it has carried out the obligation to pay taxes. The Koperasi Serba Usaha Tandangsari should be able to adjust the applicable corporate income tax rate.

This article aims to determine the development of cooperatives in West Java at present, projections of the development of cooperatives in West Java in 2019 and the contribution of cooperatives to the economy of West Java.  The research methods used are explanatory research, data collection conducted by surveys, interviews, observations, and FGD and using a simple regression analysis approach of secondary data sourced from BPS, Kemenkop , Dinas KUKM West Java province. The results of the study show that the condition of cooperatives in terms of quantity in West Java can now be said to deteriorate. Inactive cooperatives are far more than active cooperatives. Whereas in previous years, namely in 2015-2017 active cooperatives dominated more than inactive cooperatives and West Java cooperative contributions to state revenues were still relatively small.