Abstrak Hipertensi merupakan penyakit nomor satu yang sering diderita oleh lansia. Besarnya masalah komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi terjadi karena kurangnya kesadaran dan kepatuhan dalam pengobatan hipertensi. Ketidakpatuhan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan seseorang terhadap pentingnya pengobatan akan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi di desa Tounelet Langowan. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 70 orang dengan menggunakan convenient sampling technique. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hasil yang signifikan antara pengetahuan dan sikap lansia terhadap hipertensi dengan nilai p value = 0,066 > α= 0,05. Hasil juga menunjukan bahwa dari 70 partisipan yang diteliti, yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,42%), pengetahuan cukup sebanyak 59 orang (84,28%) dan pengetahuan baik sebanyak 10 orang (14,28%). Untuk nilai sikap, tidak ditemukan partisipan yang memiliki sikap kurang baik, 45 orang (64,28%) memiliki sikap yang cukup, dan 25 orang (35,71%) dan sikap baik. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan lansia terhadap hipertensi tidak memiliki hubungan dengan sikap lansia dalam penaganan hipertensi. Direkomendasikan bagi lansia di desa Tounelet Langowan untuk lebih meningkatkan sikap dalam menangani kasus hipertensi dengan memaksimalkan pusat layanan kesehatan yang ada. Selain itu juga, peneliti merekomendasikan bagi pemerintah setempat agar dapat lebih mengerahkan tenaga kesehatan dan layanan kesehatan yang ada untuk mendukung proses layanan pada lansia yang memiliki masalah hipertensi. Kata kunci : Hipertensi, Lansia, Pengetahuan, Sikap
Abstract Tuberculosis disease or TB Pulmonary is a contagious infection that requires regular and long-term treatment. Maximum treatment can be obtained with proper adherence to medication for patients with the disease. The role of family support is important in achieving the maximum treatment by patients so that the patients remain obedient in the treatment. This study aims to determine the relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Health Center, Bitung City. The research method used was a descriptive correlation with a consecutive sampling technique which was conducted from February to March 2021 with a total of 30 participants. The results showed that most of the participants, which is 82% were in the category of obedient in taking the medication and 64% had good family support in the treatment. Furthermore, the results showed that there was no significant relationship between family support and medication adherence in TB Pulmonary patients in the work area of Sagerat Public Health Center, Bitung City with a p value of 0.363. It is recommended for the patients with TB Pulmonary in the work area of Sagerat Health Center who are still not compliant with treatment to pay more attention to the importance of doing the right treatment according to the direction of the local health service. Keywords: Tuberculosis, Family Support, Medication Adherence Abstrak Penyakit Tuberculosis atau yang sering disebut TB Paru adalah infeksi menular yang membutuhkan pengobatan yang rutin dan cukup lama. Untuk mendapatkan pengobatan yang maksimal, dibutuhkan kepatuhan mengkonsumsi obat yang baik dari penderita penyakit. Peran dukungan keluarga merupakan hal penting dalam mencapai maksimalnya pengobatan yang dilakukan oleh penderita agar tetap patuh dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat, kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan descriptive correlation dengan teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling yang dilakukan pada bulan februari sampai maret 2021 dengan jumlah partisipan sebanyak 30 orang. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan yaitu 82% berada pada kategori patuh minum obat dan 64% memiliki dukungan keluarga yang baik dalam pengobatan. Lebih lanjut, hasil menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas Sagerat, kota Bitung dengan nilai p= 0.363. Direkomendasikan kepada penderita TB Paru di wilaya kerja Puskesmas Sagerat yang masih tidak patuh dalam pengobatan untuk lebih memperhatikan pentingnya melakukan pengobatan yang benar sesuai arahan layanan kesehatan setempat. Kata kunci : Tuberkulosis, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat
Perkembangan emosional merupakan hal yang perlu diperhatikan pada usia remaja, karena pada masa ini remaja sering sekali meluapkan emosinya dengan cara yang salah sehingga berdampak pada prilaku mereka khususnya dalam proses belajar-mengajar. Pada usia remaja mereka memiliki kemandirian yang hadir bersama dengan kebutuhan keintiman, kasih sayang, dan dukungan orang tua yang dapat terwujud dalam fungsi afektif keluarga. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan fungsi afektif dengan kecerdasan emosional dalam pembelajaran pada remaja di Kelurahan Kombos Barat Lingkungan II Kota Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah metode descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sample sebanyak 40 responden. Hasil penelitian menggunakan uji statistic pearson correlation menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi afektif keluarga dengan kecerdasan emosional remaja di Kelurahan Kombos Barat Lingkungan II Kota Manado dengan nilai signifikansi p= 0,035 < α=0,05. Direkomendasikan kepada anggota keluarga untuk memperkuat fungsi keluarga khususnya fungsi afektif sehingga para remaja dapat meningkatkan kecerdasan emosional secara optimal.
Abstrak Body Mass Index (BMI) is a simple anthropometric index to monitor nutritional status, especially about bodywight. Weight gain is often associated with poor sleep quality due to hormonal regulation in the hypothalamus, which causes an increase in amount of fat tissue which leads to obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between quality of sleep and body mass index in Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret adolescents. Descriptive correlation with a cross-sectional approach was used with purposive sampling on 61 adolescents. The results showed that there was a significant relationship between quality of sleep and body mass index with a p value of 0.003 and r value of 0.273, which is there was a one-way weak relationship, where the worse the quality of sleep of the participants, the greater the body mass index will obtaine. It is recommended for adolescents to be able to meet the good quality of sleep in order to maintain an ideal body weight and avoid the risk of various diseases. Kata kunci : Body Mass index, Quality of Sleep, Adolescent Abstrak Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu indeks anthropometri yang sederhana untuk memantau status gizi, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan sering dikaitkan dengan kurangnya kualitas tidur dikarenakan adanya regulasi hormon di hipotalamus sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah jaringan lemak dalam tubuh yang mengarah pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas tidur dengan indeks masa tubuh pada remaja Vox-Dei GMIM Zaitun Mahakeret. Metode yang digunakan yaitu descriptive correlation dengan pendekatan cross-sectional. Purposive sampling digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan 61 remaja. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh dengan nilai P= 0.003 dan nilai keeratan r= 0,273 yang memiliki arti terdapat hubungan lemah dan searah, dimana semakin buruk kualitas tidur partisipan maka akan semakin besar indeks masa tubuh yang akan didapat. Direkomendasikan kepada remaja untuk dapat memenuhi kualitas tidur yang baik agar supaya dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan terhindar dari resiko berbagai penyakit. Kata kunci : Kualitas Tidur, Indeks Massa Tubuh, Remaja
Current and predicted economic perplexities, high unemployment rate, and difficulties of obtaining and extending of licensure should open the eyes of nursing students not to sojourn in the stereotype nurses’ mindset as employees of health care institutions only, but also to look at the option of entreprenursing. This study aims to investigate how nursing students see entreprenursing concept and give meaning to it. The research design used was hermeneutic phenomenology with Heidegger's philosophical underpinning, Van Manen's thematic analysis technique and the trustworthiness of the data ascertained. The results of the thematic analysis of hermeneutics witness the results of data saturation on the response of 9 participants. Two meanings of entreprenursing emerged from nursing students’ perspective. Independent entreprenurses are "nurses who work privately (separated from conventional health institutions) in business relation as a supporting agency to meet the health needs in the community." Secondly, the sideline entreprenurses are "nurses who work as employees of health care institutions but also having sideline jobs that support the fulfillment of the health needs in the community. However, in addition to this, there are also those who stated of not knowing anything regarding this entreprenurse concept. Then, participants also mentioned entreprenurse activities such as providing complementary therapies (juices, healthy foods and massages), opening clinics, homecare, medical device stores and training. It seems that the participants have only understood the entreprenursing concept on what the practitioners are doing and have not yet on the overall concept. Recommendations to nursing teachers to provide entreprenursing experience through on-the-job-training and also the introduction of general business terminology related to entrepreneurship. Keywords: entreprenursing, nursing students Abstrak Kesulitan ekonomi yang terjadi sekarang dan diprediksi akan semakin memburuk, tingginya pengangguran, dan susahnya mendapat dan memperpanjang STR harus membuka mata para mahasiswa keperawatan untuk tidak tinggal pada stereotipe perawat sebagai pegawai institusi layanan kesehatan tetapi juga melirik opsi entreprenursing. Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana mahasiswa perawat melihat entreprenursing dan mengartikannya. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi hermeneutika dengan filosofi Heidegger, teknik analisa tematik Van Manen dan keabsahan data dipastikan. Hasil analisis tematik hermeneutika diambil peneliti dari hasil saturasi data pada jawaban 9 partisipan. Ditemukan dua arti entreprenursing menurut mahasiswa keperawatan. Entreprenurse Mandiri adalah “perawat-perawat yang bekerja secara pribadi (terpisah institusi kesehatan konvensional) dalam kaitan bisnis sebagai supporting agency untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan di masyarakat.” Kemudian, yang entreprenurse sampingan yaitu “perawat yang bekerja sebagai pegawai institusi layanan kesehatan namun juga memiliki pekerjaan bisnis sampingan yang menjadi pendukung pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Namun, selain itu ada juga yang mengatakan bahwa dia belum ada bayangan mengenai entreprenurse ini. Kemudian, partisipan juga menyebutkan kegiatan-kegiatan entreprenurse seperti pemberian terapi komplementer (jus, makanan sehat dan massage), pembukaan klinik mandiri, homecare, toko alat kesehatan dan training. Tampaknya para partisipan baru mengerti entreprenursing dari apa yang dilakukan oleh praktisinya dan belum konsep keseluruhannya. Rekomendasi kepada pengajar keperawatan untuk dapat memberikan pengalaman entreprenursing melalui on-the-job-training dan juga pengenalan terminologi bisnis umum yang berkaitan dengan kewirausahaan. Kata Kunci: entreprenursing, mahasiswa keperawatan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.