This paper focuses on Indonesian millennial Muslims’ experience in using Instagram and how this influenced their hijrah and the articulation of Islamic identity as millennial Muslims. Historically, the term hijrah is traced to the commemoration of the day when the Prophet Muhammad (PBUH) emigrated from Makkah to Madinah. The term is translated as emigration, but then interpreted differently by Muslims in many parts of the world. On the one hand, the term has been used by violent Muslim groups such as ISIS to persuade Muslims to emigrate to the so-called Islamic State. On the other hand, the young generation of Muslims use it to declare a spiritual emigration and pursue a better life. This paper asks how millennial Muslims in Indonesia interpret the term hijrah and how they articulate the idea of hijrah and their Islamic identity into their activities on Instagram. The study employs critical discourse analysis as its primary and virtual ethnography as a secondary research method to reveal the articulation of the term hijrah in social media by millennial Muslims in Indonesia. This study indicates that the spirit of hijrah in Instagram by millennial Muslims is more about a spiritual journey rather than a political movement. The hijrah phenomenon on Instagram was also celebrated differently by informants, considering the cultural background, gender, parental education, living environment, and education, which affected the migration process differently. Keywords: Hijrah, Islam, identity, millennial, Instagram.
In disseminating new tagline to all the people of Yogyakarta, the government needed the socialization process so Public Relations of the Government of Yogyakarta take a role as a communicator and mediator between the government and the people of the city of Yogyakarta. In the era of digital communications, the use of Digital Public Relations (PR) becomes urgent things to do in the process of socialization. By utilizing Digital PR, expected the process of socialization of "Jogja Istimewa" as the new branding more quickly, accurately and effectively socialized to all elements of society in the city of Yogyakarta. This research using the case study method and qualitative descriptive research. Descriptive study by Whitney (in Nazir, 1988: 63) said that the research for finding the facts with proper interpretation. Studying the problems in society, research was conducted in Government Public Relations of Yogyakarta, specializing in digital implementation of the Public Relations (PR) in disseminating "jogja istimewa". Abstrak Dalam mensosialisasikantagline baru kepada seluruh masyarakat kota Yogyakarta dibutuhkan proses sosialisasi dan disini peranan Humas Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai komunikator dan mediator antara pemerintah dan masyarakat kota Yogyakarta sangat penting. Di era komunikasi digital, pemanfaatan media komunikasi Digital Public Relations (PR) menjadi hal urgent yang dapat dilakukan dalam proses sosialisasi.Dengan memanfaatkan Digital PR, diharapkan proses sosialisasi Jogja Istimewa sebagai branding baru Kota Yogyakarta lebih cepat, tepat dan efektif tersosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Yogyakarta. Dengan demikian Daerah IstimewaYogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru dapat dengan mudah terwujud. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Whitney (dalam Nazir, 1988: 63) yaitu penelitian untuk pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, Penelitian ini dilakukan pada Humas Pemerintah Kota Yogyakarta dengan pengkhususan pada implementasi digital Public Relations (PR) dalam mensosialisasikan "jogja Istimewa". Kata Kunci: Digital, Public Relations, Sosialisasi Pendahuluan Sejak Undangundang Keistimewaan (UUK) disahkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasa perlu untuk melakukan perubahan terhadap predikat / tagline Kota Yogyakarta dengan melakukan rebranding. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk Tim 11 yang bertugas menyeleksi 10 logo dan tagline terbaik untuk keperluan rebrandinglogo maupun tagline Kota Yogyakarta. Adapun Tim 11 adalah Tim yang PEMANFAATAN DIGITAL PUBLIC RELATIONS (PR) DALAM SOSIALISASI TAGLINE "jogja istimewa" HUMAS PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Saat ini kesadaran perusahaan akan keharusan bertanggungjawab secara sosial, berlaku etis dan transparan dalam menjalankan bisnisnya melalui implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) semakin meningkat. Mengkomunikasikan program CSR kepada stakeholder menjadi tahapan penting dalam implementasi program CSR. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi program CSR dan komunikasi CSR perusahaan di dua negara yaitu PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program CSR PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia dilakukan dengan cara memberikan dukungan dalam kegiatan pengembangan masyarakat (community development) melalui capacity building berupa pemberian pelatihan dan pendampingan di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan serta pemberian bantuan modal usaha di bidang ekonomi / UMKM. Dalam implementasi program CSR, kegiatan komunikasi menjadi hal penting untuk dilakukan. PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia dan Delegation of the European Union to Malaysia mengkomunikasikan program CSR kepada masyarakat penerima manfaat program dengan komunikasi dua arah (two way communication) dengan komunikasi dialogis antar perusahaan dan masyarakat. Dengan demikian bagi PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant Indonesia CSR merupakan kontribusi perusahaan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan reputasi positif perusahaan di mata stakeholdernya. Bagi Delegation of the European Union to Malaysia CSR merupakan upaya perusahaan membangun masyarakat dan menciptakan visibilitas perusahaan.
Setelah 14 tahun, tepatnya tahun 2001 tagline "never ending asia" menjadi konten promosi Yogyakarta, maka pada tahun 2015 pihak pemerintahan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengubah tagline tersebut. Proses rebranding tersebut tidak berjalan mulus, karena hasil tagline karya Markplus Inc. mengalami pro dan kontra di kalangan masyarakat. Pasca kritik, muncullah solusi bersama dari tim 11 yang terdiri dari para praktisi, akademisi, pemerintah hingga budayawan untuk membuat branding baru, yakni "jogja istimewa". Kini branding tersebut harus dihidupkan oleh dukungan banyak pihak agar tidak menjadi "branding kosong".Salah satu pilar yang diharapkan mampu mensosialisasikan branding tersebut ialah Humas Pemerintahan Kota Yogyakarta yang berada di Jalan Kenari, Timoho, Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.Penelitian ini lebih mengarah kepada paradigma positivistik karena paradigma ini berkenaan dengan pencarian atau penemuan hukum sebab-akibat yang dapat digunakan dalam konteks dan waktu yang berbeda (Daymon, 2002:11).Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah referensi bagi para humas terutama humas di bidang pemerintahan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam membangun city branding bagi wilayahnya masingmasing.Hasil penelitian ini menemukan bahwa hasil sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Humas Pemerintahan Kota Yogyakarta belum optimal.Ada banyak faktor yang meyebabkan kurang maksimalnya peran Humas Pemkot Yoyakarta dalam sosialisasi branding baru "jogja istimewa". Salah satu faktor tersebut ialah Humas Pemerintah Kota Yogyakarta hanya sebagai pelaksana saja tidak dilibatkan secara langsung dan yang paling berperan adalah Bappeda DIY dan Pemerintah Provinsi DIY, sehingga mereka tidak bisa dengan leluasa merancang program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Perlu kesadaran bersama baik ditingkat pemerintahan maupun swasta, bahwa public relations memegang peranan penting dalam aspek sosialiasi kepada stakeholder. Maka mereka perlu diberikan peluang dan kesempatan mengembangkan rancangan program demi rancangan program PR yang efektif.
<p>Tulisan ini dilatarbelakangi oleh <em>booming</em> film-film religi Islami di akhir tahun 2000an yang disebut oleh produser dan didukung banyak figur penting di Indonesia membawa misi untuk memperbaiki citra Islam yang memburuk pasca tragedi 9/11. Di mata dunia barat, Islam identik dengan terorisme, juga sikap dan perilaku intoleransi lewat kekerasan. Untuk itu, film-film Islam yang diproduksi dan berhasil menjadi <em>box office</em> menjadi sarana melawan stigma tersebut, dengan memberikan wajah Islam yang berbeda dengan narasi global yang didominasi oleh Barat. Dengan melakukan analisis pada empat film Indonesia yang mengklaim membawa misi tersebut, yaitu <em>99 Cahaya Di Langit Eropa 1&2</em> dan <em>Bulan Terbelah di Langit Amerika 1&2</em>, tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana strategi keempat film tersebut dalam melakukan <em>counter</em> atas narasi barat tentang Islam. Lewat pendekatan poskolonial, penulis menemukan bahwa film-film yang menjadi objek analisis, dalam menjalankan misinya justru terjebak dalam oposisi biner antara Islam dan Barat. Jika Barat selama ini mendominasi narasi tentang Islam, maka keempat film berupaya membalik oposisi biner tersebut. Namun, alih-alih memberikan narasi alternatif, keempat film tersebut justru melanggengkan dominasi dan superioritas Barat.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.