Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang mencatat bahwa sampai dengan Maret tahun 2020 terdapat sekitar 118.000 UKM dengan berbagai level. Di sisi lain, berdasarkan data pelatihan start up digital. Digital Lounge Telkom Malang yaitu 92 UKM di Kota Malang terdapat kendala dalam kesiapan industri 4.0. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi kesiapan UKM di Kota Malang di Era Revolusi Industri 4.0. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu dipilih UKM klaster menengah berteknologi digital 4.0. Jumlah sample yang diambil sebanyak 50 UKM. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pengukuran indeks kesiapan industri 4.0.Berdasarkan hasil kuesioner disimpulkan bahwa dari 50 responden, hanya sebagian kecil responden yang siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 sisanya tidak siap, siap bersyarat dan kesiapan dasar. Kesiapan UKM di Kota Malang di era 4.0 sangat didominasi oleh usia muda yang tanggap terhadap teknologi internet of thing, jenis kelamin laki-laki serta pemilik UKM belum pernah mengikuti pelatihan
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan produk, Kelompok Usaha Pengrajin Kerudung Sulam dan Bordir di Malang, Bhakti Collection, harus dapat meningkatkan kualitas produk dan melakukan evaluasi efisiensi sehingga produk memiliki kualitas dan harga yang mampu bersaing di pasar. Di dalam kegiatan produksinya, UKM Bhakti Collection ini melibatkan banyak pihak-pihak lain, diantaranya yaitu stakeholder internal maupun eksternal. Selama ini kegiatan usaha di UKM ini tidak pernah melakukan komunikasi koordinasi terintegrasi (supply chain) dengan para stakeholdernya, walaupun secara proses bisnis terlibat. Dengan adanya tuntutan konsumen untuk dapat menyediakan barangkerudung sulam bordir dengan kualitas yang bagus, update model, harga bersaing, banyak pilihan, mudah didapatkan, cepat secara time to market, maka hal ini memaksa pihak UKM untuk dapat merancang mendesain sistem tata kelola komunikasi koordinasi rantai pasok (supply chain) antar setiap pihak stakeholder yang terlibat sehingga UKM ini dapat meningkatkan performa usahanya, baik dari segi produktivitas, efektifitas dan efisiensi. Supply Chain Management yang diterapkan harus dapat berwawasan lingkungan, menurunkan pemakaian sumber daya, energi dan mengurangi waste, sehingga dapat diwujudkan green supply chain management yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan peningkatan keuntungan yang berkelanjutan bagi unit usaha tersebut.
Perusahaan Tenun Ikat "PARADILA" adalah perusahaan pembuatan kain dengan alat tenun bukan mesin. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan menghadapi berbagai kendala, diantaranya persaingan yang semakin ketat, volume produk yang semakin meningkat, maupun perkembangan teknologi yang pesat. Tujuan penelitian ini adalah Menentukan posisi kuadran perusahaan dan menentukan usulan setrategi untuk meningkatkan penjualan Produk Kain Tenun Ikat "PARADILA".Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis QFD. Hasil penelitian dengan metode QFD menunjukan langkah-langkah mana yang harus didahulukan oleh perusahaan. Usulan perbaikan yang perlu didahulukan adalah rutin mengembangkan desain, variasi dan inovasi baru dengan mengikuti perkembangan zaman. Kemudian mengikuti pameran hingga tingkat nasional serta mengembangkan promosi dan penjualan dengan media internet atau online. Selain itu, pertimbangan untuk mengkaji ulang masalah harga supaya dapat menjangkau segmentasi bawah. Untuk pemberdayaan karyawan, salah satu upaya adalah memberikan pelatihan teknis yang lebih sering dan lebih berkualitas untuk meningkatkan kemampuan para pekerja.
Abstract:The cement industry is facing a new business era as more cement producers joining the domestic market competition that causesthe shift on the existing cement consumption map. This research aims to identify the company’s internal and external factors and to formulate best alternative strategy for the company “A” in facing the market competition in East Java Province. The strategy is formulated by using Strengths Weaknesess Opportunities andThreats(SWOT) analysis, Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) and Grand Strategy (GS)matrix continuedby Quantitative Strategic PlanningMatrix (QSPM). Results show thatthe company should use aggressive strategy focusing on market penetration, aggressive promotion, increased selling power, and product development in order to expand the market in East Java Province. Keywords: Strategy Formulation, SWOT Analysis, SPACE, GS Matrix, QSPM.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.