This study analyzes Islamic perspective in the ritual Sedekah Bumi (earth's alms)
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menggambarkan pelaksanaan pengelolaan/manajemen Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU-Non Keagamaan). Lokasi yang dipilih adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan teknik studi kasus, karena itu termasuk penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam, analisis dokumentasi dan pengamatan partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen PAI di IPB secara umum meliputi: 1) Program pengadaan dosen baru (penentuan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, dan pengangkatan dan penugasan), 2) Manajemen pembagian jadwal mengajar (Kordinator mengundang dosen, dosen diminta memilih hari, jam dan kelas sesuai dengan kesiapan, dan memilih dosen pendamping), 3) Manajemen pembelajaran PAI (Kuliah, Asistensi, dan Studium General), dan 4) Program tindak lanjut.Kata Kunci: Manajemen, Pendidikan Agama Islam, Perguruan Tinggi Umum. ABSTRACT This study aims at describing the implementation of management/management of Islamic Education (PAI) in Public Higher Education (PTU-Non-Religious). The research site chosen is the Bogor Institute of Agriculture (IPB). This study is a case study because it includes qualitative research. The data were collected through in-depth interviews, analysis and documentation of participatory observation. The results showed that the implementation of the
Setiap muslim wajib mencari dan mengembangkan ilmu. Ilmu yang dikembangkan pada prinsipnya adalah ilmu yang bermafaat bagi kehidupan manusia yang meliputi ilmu tanziliyah dan ilmu kauniyah. Kedua ilmu tersebut bersumber dari Allah swt. Dilihat dari fungsinya ilmu tanziliyah sebagai pedoman hidup (manhaj al-hayah), sedangkan ilmu kauniyah berfungsi sebagai sarana kehidupan (wasail al-hayah). Manusia yang beriman dan senantiasa mengembangkan serta mengamalkan kedua ilmu tersebut berpotensi besar untuk mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah swt (QS. 58:11), selama ilmu itu diorientasikan sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Kualitas pendidikan dengan parameter capaian pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru. Kompetensi guru memiliki korelasi yang tinggi dengan kinerja guru. Hanya saja, kompetensi dan kualitas guru tidak berbanding lurus dengan capaian pembelajaran. Hal ini karena kinerja guru merupakan suatu tahapan hasil sehingga tidak hanya dilihat dari faktor kompetensi saja, melainkan dipadukan dengan beban kerja dan perencanaan SDM. Dengan demikian, penelitian bertujuan untuk menelaah hubungan antara tingkat beban kerja guru, perencanaan SDM, dan kinerja guru. Kajian dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur. Literatur utama yang dikaji adalah hasil penelitian dari Arifah, Saputra, dan Wahyudin yang dikorelasikan dengan pendekatan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017, serta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2018. Berdasarkan hasil kajian, diketahui bahwa ada hubungan yang erat antara beban kerja, perencanaan SDM, dan kinerja guru. Semakin proporsional beban kerja guru dan distribusi SDM mencukupi untuk kebutuhan personel guru, kinerja guru akan optimal sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang optimal. Jika beban kerja melebihi ambang batas 40 jam per minggu dan perencanaan SDM guru kurang dari segi kuantitas, kinerja guru akan melemah sehingga capaian pembelajaran tidak optimal.
Bancha is a popular type of green tea in Japan, rich in tea polyphenols (TPs) and has a more astringent aroma with a less aromatic and strong character that complements functional foods. The blanching process is used to extract TPs and remove unwanted microorganisms, as well as inhibit phenolic oxidation. This study proposed a green tea blanching process followed by spray drying the extracts with maltodextrin. Furthermore, it is focused on maximizing the major chemical components of green tea (i.e., catechins, caffeine, and phenolic contents) based on powder particle size obtained through Multiple Response Surface Methodology optimizations. The results show that the proposed model accurately predicts leached-spray dried green tea’s total catechin and caffeine content, with a coefficient of 0.9475 and 0.8692, respectively. This process yielded composite desirability of 0.9751, while individual desirability yielded excellent results of 1.0000, 0.9188, 1.0000, and 0.9839 for catechin, caffeine, phenol content, and powder. The settings appear to yield functional results for entire responses. Due to the concerns in tropical skin nutrition applications, smaller particle size green tea can promote better adsorption than larger sizes.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.