Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) pada tahun 2018 terdapat 3,8%. Terapi pengganti yang paling banyak dilakukan oleh pasien gagal ginjal kronik di Indonesia adalah hemodialisa. hemodialisa yang dilakukan oleh pasien gagal ginjal kronik dapat menyebabkan kehilangan zat gizi, seperti protein, sehingga protein yang diberikan harus tinggi sebagai kompensasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan energi dan protein terhadap status gizi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa di RSU UKI. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan perhitungan sampel consecutive sampling dengan subjek 50 pasien. Penelitian ini menggunakan form recall 24 jam dengan buku foto makanan, dan kuesioner SGA. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil dari penelitian ini 64% pasien PGK memiliki status gizi kurang, 78% pasien PGK dengan asupan energi kurang dari kebutuhan, 58% pasien PGK dengan asupan protein kurang dari kebutuhan. Hasil dari uji statistik bivariat menunjukan nilai p<0,05 pada hubungan antara asupan energi dengan status gizi (p=0,031) dan asupan protein dengan status gizi (p=0,00) di RSU UKI. Kata kunci: Penyakit Ginjal Kronik, asupan energy-protein, hemodialisa, SGA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.