<p>This study has a purpose to determine the relationship between each variable. This study used descriptive correlational study. The study population was students of IKIP PGRI MADIUN in total 60 students. The research sample was 30 male students with techniques purposive sampling. This research resulted in the following conclusions: (1) there is a significant correlation between hand-eye coordination with the ability to smash, the correlation coefficient of 0.550. With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns rhitung = 0.550> 5% rtabel 0463. (2) there is a significant correlation between muscle power arm with the ability to smash, the correlation coefficient of 0.651. With N = 30, 5% value rtabel 0463. Turns r hitung = 0651> r tabel 5% 0463 (3) there is a significant correlation between the strength of the abdominal muscles with the ability to smash, the correlation coefficient of 0.549. With N = 30, 5% value r tabel 0463. Turns r hitung = 0549> 5% r tabel 0463. (4) there is a significant correlation between hand-eye coordination, power arm muscles and abdominal muscle strength with the ability to smash, Retrieved of 12,581 correlation coefficient, with F table db = 3 opponents 26 with a significance level of 5% = 4.64 turns F regresi price = 12.581 > prices F tabel 5% = 4.64.</p>
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi sebuah permasalahan di lapangan menunjukkan kemampuan kurang dalam memahami pengetahuan yang ditandai dengan ketidakaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Sehingga berdampak terhadap kurang pengetahuan mengenai tentang olahraga bulutangkis. diperlukan sebuah perhatian dan pembinaan dalam mengikuti mata kuliah bulutangkis. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dengan memberikan materi tentang pemahaman mahasiswa mengenai program pembinaan dalam olahraga bulutangis pemula di sekolah. Dalam kegiatan ini pemaparan yang dilakukan yaitu tentang cakupan Physical exercises, Fun competitive situations, Technical elements, Teknik lempar dan pukul, ayunan dan lempar, dan kemampuan memahami tentang belajar untuk menang. di simpulan bahwa Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini memperoleh sebuah manfaat yaitu dari segi peningkatan pengetahuan mengenai pemahaman materi tentang cabang olahraga bulutangkis yang di sampaikan.
Today's physical condition literacy is still rarely known by Gen-Z. Many people think that being healthy means being fit. Physical performance is now a necessity that cannot be separated from daily activities. Preparation to achieve prime physical condition is not achieved in a short time. Many methods are used to achieve excellent physical quality. Start with good physical exercise, meet balanced nutritional needs, stress management, and adequate hydration. There are many training methods to improve physical condition, one of which is the circuit training method. Circuit training can be done alone or in groups. There are many benefits to be gained if this circuit training exercise is carried out in groups, one of which is being able to increase the enthusiasm of students to carry out and complete the posts provided by the team coach. There are many phenomena that occur due to a lack of understanding of literacy about Circuit training exercises for science society tutoring students. So it is necessary to carry out assistance by carrying out community service whose aim is to provide literacy education for Circuit training exercises. Methods and forms of community service implementation using a participatory approach. The result of this assistance is the increasing understanding of the physical literacy of circuit training participants
ABSTRAKTujuan melakukan pengelolaan stres adalah mengarahkan stres agar bersifat positif yang dapat membantu myusun suatu stategi belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas di tahun Indonesia emas tidak dapat dilalui dengna cara yang instan. Guru serta orang tua sangat berperan dalam membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Mampu memahami kondisi psikologis siswa serta mempu mengatasi masalah psikologi siswa juga suatu kemampuan yang perlu dimiliki guru dan orang tua. Sehingga dapat diterapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan akan diperoleh hasil belajar yang optimal untuk mempersiapakn generasi penerus di tahun Indonesia emas.Kata Kunci: Pengeloaan Stres, Motivasi Belajar. PENDAHULUAN Golden Generation is genius peoples with Pancasilaism sense (Generasi emas adalahgenerasi Indonesia yang Genius dan Pancasilais) (Faisal. 2015:75). Pancasila dan UUD 1945 dimana di dalamnya memuat segala aspek dalam upaya menumbuhkan sikap toleransi, gotong-royong dan tenggang rasa sebagai modal menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki jati diri budaya relegius, jujur, santun, ramah, disiplin dan gotong-royong. Inilah yang harus kita tanamkan pada setiap diri generasi muda agar terciptanya Indonesia yang berdaulat dan bermartabat. Generasi yang memiliki karakter jati diri bangsa yang demikian, adalah generasi emas bangsa yang dapat menjadi pilar penyanggah keutuhan, integritas, dan martabat bangsa dan negara Indonesia. Untuk mencapai itu semua tentunya membutuhkan proses yang tidak dapat terhindar dari kendala. Proses tersebut tentunya tidak lepas dari kewajiban siswa sebagai pelajar yang memiliki bebagai macam aktifitas. Aktifitas tersebut terkadang dapat menimbulkan stres yang menjadi penghambat proses pembentukan generasi penerus bangsa di tahun Indonesia emas.Stres biasanya dianggap sebagai suatu kondisi yang dapat menghambat kinerja seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan, serta dalam proses belajar bagi
Bulutangkis merupakan olahraga yang mendunia dan sangat berkembang pesat di indonesia. Kejuaraan level dunia sudah pernah di raih oleh atlet-atlet tanah air termasuk thomas cup, uber cup dan kejuaraan dunia. Salah satu upaya untuk menunjang permainan dan awal untuk penyerangan adalah servis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari latihan drill long servis terhadap akurasi pukulan servis pemain bulutangkis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test and post-test design. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (Q1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (Q2) disebut post-test. Berdasarkan analisis data, hasil dari thitung adalah 16,25. Taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 19, maka diperoleh ttabel adalah 2,09. Melalui hasil analisis data dapat disimpulkan, latihan Drill long servis berpengaruh terhadap akurasi servis pemain bulu tangkis pemula PB. Mandala Magetan, Provinsi Jawa Timur. Hasil analisis data menunjukan rata-rata peningkatan hasil servis 3,9. Kemudian di analisis menggunakan uji-t. Hasil dari uji-t menunjukan thitung > ttabel yaitu 16,25 > 2,09 maka H0 diterima. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: ada Pengaruh latihan drill long servis terhadap akurasi servis pemain bulu tangkis pemula PB. Mandala Kab.Magetan, Provinsi Jawa Timur.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.