Composites material based on sulfonated cyclone fibre cellulose (SCFC) and benzotriazole (Btri) have been prepared. Cyclone fibre cellulose (CFC) was sulfonated with trimethylsilyl chlorosulfonate (TMSCS), with high degree of sulfonation (150%). The composites material, SCFC-Btri were prepared by doping of benzotriazole in various mole ratios (0.125, 0.25 and 0.5). FTIR spectrum has confirmed the ionic interaction between sulfonic acid from sulfonated cyclone fibre cellulose and benzotriazole units. Thermogravimetric analysis (TGA) showed that the composites material was thermally stable up to 150 °C. The results showed that methanol permeability of the composite material was lower than pristine Nafion112. Activation energy obtained for the materials are 0. 106 eV, 0.144 eV and 0.137 eV for SCFC-Btri mole ratios 0.125, 0.25 and 0.5 respectively, composites material was expected to be used as raw material in the fuel cell.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos melalui pengoptimalan teknologi pengomposan menggunakan air cucian beras sebagai media bakteri. Kegiatan diawali dengan penyampaian informasi terkait proses pembuatan komposter bakteri dengan menggunakan air cucian beras, dilanjutkan dengan praktik pengolahan limbah pasca panen menjadi pupuk organik cair dan kompos serta pengaplikasian pupuk organik cair dan kompos pada tanaman. Bedasarkan hasil evaluasi awal diketahui sebanyak 86% peserta (anggota Kelompok Tani Akur Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong) masih belum mengetahui teknologi pengomposan limbah pasca panen, 14% peserta cukup mengetahui, dan 0% peserta sangat mengetahui. Setelah dilakukan pembinaan dan dilakukan evaluasi akhir diperoleh informasi bahwa seluruh peserta (100%) telah memahami teknologi pengomposan limbah pasca panen menggunakan komposter air cuian beras. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan dikarenakan sering terjadi kelangkaan gas sehingga harga gas menjadi tinggi. Kelangkaan dan tingginya harga gas menyebabkan masyarakat kembali beralih ke kayu untuk keperluan memasak sehari-hari. Sementara Kelonpok Tani Karya Bersama mempunyai potensi yang besar berupa limbah kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai penghasil biogás. Biogas dapat dimanfaatkan untuk memasak seharihari. Pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogás belum dilakukan karena tidak ada sumber daya manusia yang mampu mengolah kotoran sapi tersebut. Untuk itu, dilakukan pelatihan embuatan dan pengoperasian instalasi biogás sistem kontinu pada Kelompok Tani Karya Bersama, RT 15 Kandang Limun, Kota Bengkulu. Pelatihan dilaksanakan pada Kelompok Tani ini sebagai contoh bagi masyarakat lainnya. Kelompok tani ini telah berhasil membuat dan mengoperasikan instalasi biogas, sehingga ke depan diharapkan menjadi fasilitator munculnya instalasi-instalasi baru dan masyarakat peternak sapi tidak bergantung lagi pada gas dan minyak tanah.
– In this research bentonite was used as filler to produce polymer electrolyte (PVCLiClO4). Some weight variation of bentonite have been made by addition, such as 0% wt/wt; 5% wt/wt ; 10% wt/wt ; 15% wt/wt ; 20% wt/wt ; and 25% wt/wt of bentonite to the mixture of 0,5 gram of PVC and 0,125 gram of LiClO4. Ionic conductivity of polymer electrolyte was tested using impedance spectroscopy. The result of the research was showed that a mixture of PVCBentonite( 10% wt/wt)-LiClO4 gives the highest ionic conductivity (4,86 x 10-3 S.Cm-1). This result indicated that the presence of natural bentonite can be used as a filler in the current composite polymer electrolyte and can increase the ionic conductivity of the polymer electrolyte.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemurnian kopi bubuk yang beredar di pasaran Kota Bengkulu menggunakan kombinasi spektroskopi FTIR dan teknik kemometrik guna autentifikasi dan kontrol mutu kopi bubuk. Desain penelitian dibuat dengan variabel berupa kopi murni, jagung roasted dan beras roasted, kopi campur jagung roasted (50% b/b), jenis kopi campur beras roasted (50%b/b) dan 18 sampel kopi komersial. Masingmasing variabel tersebut dibuat 3 kali pengulangan. Berdasarkan hasil spektrum FTIR dari kopi murni, jagung roasted dan beras roasted diketahui bahwa terdapat pola spektrum yang hampir mirip dan sulit dibedakan. Analisis PCA dengan bantuan program Unscrambler X menunjukkan nilai PC-1 dan PC-2 yang dapat mendeskripsikan 97% dari total varians (PC-1 = 91%; PC-2 = 6%). Berdasarkan PC-1, kopi murni berada pada sisi positif sedangkan bahan pencampur berupa jagung dan beras berada pada sisi negatif. Plotting sampel kopi komersial pada kopi murni dan kopi dengan campuran beras roasted maupun jagung roasted diperoleh nilai PC-2 dan PC-1 sebesar 95% (PC-1 = 87%; PC-2 = 8%). Dari plotting tersebut, ada indikasi 1 dari 18 sampel mengalami pencampuran dengan jagung atau beras namun konsentrasi pencampurannya tidak dapat diketahui.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.