Sampah plastik merupakan produk samping dari aktivitas manusia sehari-hari yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Dutasia learning, Jl. Gandasari No. 45, Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Dumpit, Tangerang, Banten 15810.  Analisis situasi di Dutasia Learning menunjukkan bahwa warga Dutasia memiliki sedikit keterbatasan pada kesadaran akan peduli lingkungan. Banyak warga terutama anak-anak membuang plastik di sembarang tempat sehingga tampak adanya tumpukan plastik di beberapa lokasi. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk melakukan seminar dan pelatihan tentang peran daur ulang sampah plastik  dalam pelestarian lingkungan. Seminar disertai dengan pelatihan pembuatan prodak daur ulang plastik menjadi produk yang bermanfaat. Acara berlangsung selama dua jam dihadiri oleh 35 warga Desa Dumpit terdiri atas remaja dan anak-anak. Hasil kegiatan ini berupa barang hasil pelatihan pembuatan daur ulang berupa dompet plastik dan kotak pensil dari botol air mineral. Sejumlah 25 anak berhasil menyelesaikan pembuatan kotak  pensil, tiga anak berhasil menyelesaikan dompet plastik, serta sisanya menyelesaikannya di rumah. Melalui kegiatan PkM ini diharapkan warga Dutasia mempunyai wawasan baru agar menggunakan plastik seperlunya, menggunakan kembali plastik yang masih bisa digunakan untuk keperluan lain, serta membuat daur ulang sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat.

Copper pollution in Cisadane is a serious environmental issue that needs to be resolved immediately due to its negative impacts on river ecosystems. Bioremediation utilising indigenous bacteria offers excellent potential to restore copper‐contaminated river water. This study aimed to obtain indigenous copper‐resistant bacteria isolated from the Cisadane River as copper bioremediation agents. Bacteria from Cisadane River water samples were isolated by the spread plate method on Luria Bertani medium containing 3 mM CuSO4. Resistance was determined based on the minimum inhibitory concentration value, while copper concentration was measured using an atomic absorption spec‐ trophotometer. The results presented a total of 13 bacterial isolates with a minimum inhibitory concentration of up to 8 mM CuSO4. Sequence alignment analysis was performed on three selected copper‐resistant bacteria, i.e. isolate IrCis1, IrCis4 and IrCis13, which were identified as Pantoea agglomerans, Klebsiella pneumoniae and Shigella flexneri based on 16S rRNA, respectively. Each isolate accumulated copper at 1.19 mg, 1.34 mg and 0.92 mg/g DW of cells, with copper biosorption potentials of 73.74%, 70.17% and 67.73%, respectively. In conclusion, P. agglomerans strain IrCis1, K. pneu‐ moniae strain IrCis4 and S. flexneri strain IrCis5 isolated from the Cisadane River can be used as copper bioremediation agents.