Dismenore didefinisikan sebagai nyeri pada saat haid. Istilah dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani kuno (Greek) kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno yang berarti bulan; dan rrhea yang berarti aliran atau arus. Secara singkat dismenore dapat di definisikan sebagai aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri. untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang Dismenore di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang dismenore di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja usia 15-19 tahun yang berjuamlah 125 orang yang berdomisili di Kelurahan BenjalaKecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba sebanyak 38 responde terdapat pengetahuan baik sebanyak 0 responden (0%), pengetahuan cukup sebanyak 8 responden (21,1%), dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 30 responden (78,9%). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenore Di Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 30 responden (78,9%). diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variable penelitian dan sampel penelitian.
Dysmenorrhea is defined as a painful period or menstrual cramps. The term of dysmenorrhea derived from the Greek words, “dys” means difficult, painful, abnormal, while “meno” means month, and “rrhea” means flow. This dysmenorrhea can be defined as a painful menstrual. This research was conducted in order to figure out the knowledge of teenagers due to dysmenorrhea at Benjala Urban Village the Bontobahari Sub-district of Bulukumba Regency. This research used a descriptive quantitative design with a total of 125 teenagers aged 15 until 19 years old who live in Benjala Urban Village the Bontobahari Sub-district of Bulukumba Regency. This research used 38 samples by purposive sampling, and the instrument was collected by questionnaire. The result of this research showed that among 38 respondents, there were 8 respondents (21.1%) categorized have fair knowledge, 30 respondents (78.9%) in having poor knowledge, and none of the respondents have good knowledge. Conclusion of this research that the knowledge of teenagers about dysmenorrhea mostly in the fair category.
Obesity problems in children will be at high risk of obesity in adulthood and potentially experience various causes of significant risks for some chronic diseases associated with diets, such as type 2 diabetes mellitus, hypertension, stroke, cardiovascular disease, and certain types of cancer.This research aims to determine the effect of health education based on social media to the pattern of physical activity and body mass index (BMI) adolescent overweight and obesity of each group and between groups in Bulukumba, Indonesia. The design of this research is the "Quasi Experiment," which is a pretest and post-test wa ith control group design. The population in this study were overweight and obese adolescents in Bulukumba Regency. The number of samples is 91 people divided into 4 (four) groups. The analysis used is the Friedman test, Kruskal Wallis, repeated ANOVA, and one-way ANOVA. The intervention was given for six months through health education with a lecture media booklet in groups 1 and 2, leaflets in group 3, and lecture method alone without media in group 4. In groups 1 and 2, we were given re-education through the WhatsApp application in group 1 and through messages in group 2. Periodic time series measurements were taken for six months on the variables of physical activity pattern and BMI. The results showed an effect of health education on the changing of activity patterns in each and between groups. There is an effect of health education on BMI changes in groups of 1,2 and 3 and between groups, but there is no influence on group 4. This study recommends to health workers (nurses, nutritionists, and health promotion) the use of booklets and utilizing social media (WhatsApp) in providing health education related to obesity.
Diketahui bahwa Puskesmas Andowia mempunyai kinerja pegawai yang belum maksimal, dimana terdapat beberapa cakupan program kesehatan yang belum memenuhi target nasional, di antaranya yaitu Program Promkes, Gizi, dan Program Kesling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan disiplin dan motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Andowia Kabupaten Konawe Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Jumlah populasi 35 orang, jumlah sampel 35 responden, menggunakan teknik Total Sampling. Teknik analisis data yang dipakai adalah uji Chi Square. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kuat antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Andowia Kabupaten Konawe Utara dengan nilai X2hitung 12,586 ˃ X2 tabel 3,841 dengan nilai Φ = 0,657. Kemudian ada hubungan sedang antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Andowia Kabupaten Konawe dengan nilai X2hitung 6,408 ˃ X2 tabel 3,841 dengan nilai Φ = 0,485. Dalam meningkatkan disiplin kerja, disarankan adanya kerja sama antara pimpinan dan pegawai untuk saling mendukung agar terciptanya kinerja pegawai yang baik.
Sindrom premenstruasi menjadi masalah pada wanita dan gejala atau keluhan yang sering muncul adalah gejala fisik dan gejala emosional. Dampak dari sindrom premenstruasiadalah gangguan aktifitas harian, seperti penurunan produktifitas kerja, sekolah, dan hubungan interpersonal penderita. Disamping itu sindrom premenstruasi yang berat juga dapat berhubungan dengan kasus bunuh diri yang tinggi, tingkat kecelakaan, dan masalah kejiwaan akut atau faktor stress. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta tahun 2017 dengan metode pengambilan sampel menggunakan Proportioned Random Sampling didapatkan sebanyak 103 responden, alat ukur dengan kuesioner dan uji statistik Kendall tau dengan taraf signifikansi 0.05 atau 5%.Hasil analisis diperoleh nilai p sebesar 0,002 berarti (p < 0,05) maka terdapat hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi D3 kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat diangkat adalah terdapat hubungan antara tingkat stres dengan sindrom premenstruasi pada mahasiswi DIII kebidanan semester 2 Universitas „Aisyiyah Yogyakarta (p = 0,002 ; p < 0,005 ; r = 0,298).Mahasiswi disarankan agar dapat mengendalikan stres yang berlebih serta melakukan aktifitas positif yang dapat mengurangi stres.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.