Abstract. Nafi'ah HH, Hindersah R, Mubarok S, Maulana H, Suganda T, Concibido V, Karuniawan A. 2021. Growth rate and yield response of several sweet potato clones to reduced inorganic fertilizer and biofertilizer. Biodiversitas 22: 1775-1782. Sweet potato has a high economic value because it is often utilized for staple food and industrial raw materials. Balanced fertilization, including inorganic and biofertilizer, is needed to enhance the production of sweet potatoes. Two-year field experiments conducted at two different agro climates were performed to determine the best response of growth rate and yield of sweet potato to reduced inorganic fertilizer and biofertilizer application rates. Three sweet potato clones, Mencrang, Biang, and Rancing, were grown with a combination of inorganic and biological fertilizers in a randomized complete block design of three replications. Results showed that Biang and Rancing have the best response under reduced inorganic and biofertilizer application rate. The application of biofertilizer enabled the reduction of inorganic fertilizer use but still resulted in increased growth rate and tuber yield of potatoes in both locations. However, the application of biofertilizer did not increase the total soluble solids, which is the main indicator of sweetness in sweet potato.
Jeruk siam (Citrus nobilis) merupakan salah satu jenis komoditas buah-buahan yang digemari masyarakat Indonesia. Kegiatan budidaya jeruk siam tidak terlepas dari adanya organisme tanah yang berada di lahan tersebut. Salah satu organisme tanah yang mempengaruhi kondisi ekosistem budidaya jeruk siam adalah mesofauna tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan peran mesofauna tanah yang terdapat di lahan perkebunan jeruk siam. Penelitian dilakukan di Desa Mekarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut pada Bulan Agustus – November 2021. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara eksploratif (survey) dengan metode hand sorting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesofauna tanah yang terdapat di perkebunan jeruk siam adalah rayap tanah. Keberadaan rayap tanah di lokasi penelitian terdapat pada pengamatan 1 – 6 dengan jumlah tertinggi pada pengamatan ke-4, yaitu sebanyak 40 ekor, sedangkan jumlah terendah terdapat pada pengamatan 1 dan 2 sebanyak 20 ekor. Peran rayap tanah di lahan penelitian adalah sebagai hama.
Pengendalian gulma yang tepat merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya tanaman pertanian. Efektifitas teknik pengendalian gulma sangat tergantung pada jenis gulmanya. Penelitian terhadap analisis vegetasi gulma pada lahan pertanman kacang kedelai telah dilakukan selama 3 bulan terhitung Agustus hingga november 2020. Metode kuadran digunakan dalam penelitian ini yaitu identifikasi gulma, menghitung nilai penting, Summed Domminance Ratio (SDR), Indeks keanekaragaman (H’). Hasil penelitian menunjukan terdapat 10 jenis gulma Cynodon dactylon L., Eleusine indica L., Ischaemum rugosum, Cyperus rotundus,dan Cyperus difformis L., Amaranthus spinosus L., Commelina diffusa Burm F., Marselina minuta., Portulaca oleracea L.,dan Alternanthera sp. Nilai indeks keanekaragaman (H’) masuk kedalam kategori rendah yaitu <1 ( 0,15) jenis gulma Cynodon dactylon L.
Pengembangan padi gogo sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beras, namun budidayanya terkendala kesuburan tanah terutama jika ditanam di lahan kering dataran rendah. Pengelolaan kesuburan tanah tidak hanya terbatas pada peningkatan kesuburan kimiawi, tetapi juga kesuburan fisik dan biologi tanah. Kendala kurang tersedianya unsur hara yang salah satunya adalah fosfat pada lahan kering perlu disiasati dengan aplikasi pupuk hayati pelarut fosfat yang dapat digunakan juga untuk mensubtitusi aplikasi pupuk anorganik sehingga mengurangi dampak dari residu pupuk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pertumbuhan vegetatif tanaman padi gogo yang diberi perlakuan pupuk fosfat dan pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan di Desa Sukanagara Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut. Padi gogo yang digunakan adalah varietas lokal dengan beras berwarna merah dan umur panen 250 HST. Waktu penelitian mulai bulan Nopember 2016 – Februari 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 4 yang terdiri dari faktor pupuk fosfat (P) dan pupuk hayati bakteri pelarut fosfat (B). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara pupuk fosfat dan pupuk hayati pada Laju Asimilasi Bersih dan Laju Tumbuh Tanaman, namun secara mandiri dosis pupuk fosfat dan pupuk hayati memberikan pengaruh yang berbeda nyata jumlah anakan, bobot kering, dan luas daun
<em>The wild jujube plant is a shrub originating from Southeast Asia, which has many benefits, one of which is a traditional medicinal plant. The population of wild jujube plants in Indonesia is still rarely found, even though this plant has many benefits from leaves, roots to stems. With the benefits of wild jujube plants and the community's needs, it is necessary to hold propagation. Jujube plants can massively use seeds but require 2-3 months to sprout in optimum media. This study aimed to determine the effect of dormancy breaking treatment in chemistry on the germination ability of wild jujube seeds. This research has been implemented from July to August 2021 in Pataruman Village Tarogong Kidul-Garut District. This study used a nonfactorial Randomized Block Design method with six treatments and four replications. The first treatment was KNO<sub>3</sub> concentration 0.5% (A), KNO<sub>3</sub> concentration 1.0% (B), KNO<sub>3</sub> concentration 1.5% (C), H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> concentration 25% (D), H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> concentration 50% (E), and H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> concentration 75% (F). The results showed that the H<sub>2</sub>SO<sub>4 </sub>treatment with 50% concentration affected parameters normal seedling (%), seeds did not grow (%), growth speed (%), vigour index (%), germinations length (cm), and root length (cm) than KNO<sub>3</sub> and another H<sub>2</sub>SO<sub>4 </sub>concentration. Consider corrosiveness H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub>, mask, gloves, and lab coat needed when using it in an outdoor or acid room.</em>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.