Propolis merupakan senyawa resin berasal dari berbagai tanaman yang dihasilkan oleh lebah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji senyawa kadar senyawa yang terkandung dalam Propolis Coklat dari lebah Trigona sp. Pelarut yang digunakan dalam membuat ekstrak propolis adalah alkohol 70%. Ekstrak Etanol Propolis (EEP) dimaserasi dan dihomogenkan menggunakan shaker selama 1 minggu. Propolis yang telah maserasi kemudian disaring dengan kertas saring dan diuapkan menggunakan rotavapour untuk menghilangkan pelarut. Ekstrak propolis kemudian di uji kadar senyawa yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Sedangkan uji kadar antioksidan menggunakan uji 2,2-dyphenyl-1picrylhydrazyl (DPPH) yang menunjukkan bahwa propolis mampu menghambat radikal bebas. Kata kunci: Propolis, GC-MS, DPPH, Ekstrak, Trigona sp
Hair tonic is one of the cosmetic products for hair loss treatment that can be applied practically, absorbed easily by the scalp, and posseses no irritation effect. Various plant extracts are formulated to treat hair loss as an alternative to synthetic-based hair tonics which causing harmful side effects. Ziziphus nummularia is potential to treat hair loss due to its antiinflammatory and antioxidant activities, reducing the negative effects of oxidative stress on scalp’s papillae cell. However, there are limited information on hair tonic formulation and testing of bidara leaves extract on hair growth in mammals. This study aimed to determine the best hair tonic formula from bidara leaves etahnolic extract and to test its activity on hair growth of rabbits. The study was conducted at the Faculty of Mathematics and Natural Sciences Laboratory, Garut University, from March 2020 to March 2021. The treatments were hair tonic formulations from ethanolic extract of bidara leaves at 3%, 6%, and 12% concentrations; distilled water (negative control) and minoxidil (positive control) and repeated three times Parameters observed were hair tonic characteristics (odor, color, viscocity, homogeneity, pH), irritation effect and hair growth rate. The formulas of 3%, 6%, and 12% of bidara leaves ethanolic extract had uniform odor, color, viscosity, homogeneity, and pH. Furthermore, all three formulas were non-irritating to rabbit skin. The best formula was hair tonic with 3% ethanolic extract of bidara leaves which was stimulated rabbit’s hair growth up to 10.67 mm for 28 days and was better than control and 2% minoxidil.
Functional drinks can be made from local herbal ingredients that are often used for spices such as cinnamon (Cinnamomum burmanni) and cardamom (Amomum compactum). The purpose of this study is to determine the best formulation of cinnamon and cardamon as a herbal drink based on moisture content, ash content , and sensory evaluation. Raw materials were dried at 50 °C until reached a maximum moisture content 10% and were reduced in size. The formulations were made of comparison between cinnamon and cardamom which were A (100: 0)%; B (80:20)%; C (60:40)%; D (50:50)%; E (40:60)%; F (20:80)%; and G (0: 100)%. The moisture content of all formulas is between 7.12-7.33% (<10%) and the ash content of all formulas is between 4.83-5.06%. The results of sensory analysis showed that formula B had the best acceptance for color (3.03) and aroma (3.17). Thisproducthad moisture 7.23 % and ash content 4.83 %.
Ziziphus nummularia (Burm.f.) Wight&Arn. merupakan tanaman yang termasuk familia rhamnaceae atau dikenal daun bidara biasanya dimanfaatkan untuk obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia serta uji parameter spesifik serta non spesifik dari daun bidara melalui metode standarisasi mutu. Hasil parameter non spesifik menunjukkan bahwa daun bidara memiliki kadar air 4%, kadar abu total 5,06%, kadar abu larut air 2,54%, kadar abu tidak larut asam 0,58%. Untuk parameter spesifik memiliki kadar sari larut air 4,4%, kadar sari larut etanol 1,8%, susut pengeringan 14,3%. Hasil penafisan fitokimia simplisia daun bidara juga mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, fenol dan steroid/triperpenoid. Sedangkan dari hasil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ekstrak metanol menunjukan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, triterpenoid, dan fenol. Kata kunci: Uji parametrik, spesifik, non spesifik, metabolit sekunder, Ziziphus nummularia
Bidara (Ziziphus nummularia (Brum.f.) Wight & Arn.) merupakan tumbuhan yang memiliki beragam manfaat, termasuk sebagai obat. Akan tetapi, informasi mengenai teknik budidaya bidara masih terbatas. Tumbuhan ini juga relatif sulit dibudidaya secara generatif karena memiliki lapisan endokarp yang keras sehingga dormansi bijinya sulit untuk dipatahkan. Beragam zat pengatur tumbuh (ZPT) dikembangkan untuk mematahkan dormansi biji. Ekstrak bawang merah dan air kelapa mengandung ZPT yang diketahui dapat mematahkan dormansi biji beberapa jenis tumbuhan. Akan tetapi penggunaan ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pematahan dormanis biji bidara belum pernah dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh ekstrak bawang merah dan air kelapa terhadap pematahan dormansi biji dan pertumbuhan kecambah bidara. Penelitian ini dilakukan di Garut pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari A1: air kelapa, perendaman selama 12 jam, A2: air kelapa, 24 jam, A3: air kelapa, 36 jam, A4: ekstrak bawang merah, 12 jam, A5: ekstrak bawang merah, 24 jam, A6: ekstrak bawang merah, 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan dengan air kelapa, durasi perendaman biji terbaik adalah 24 jam karena menghasilkan jumlah kecambah normal terbanyak dan pertumbuhan kecambah paling cepat yang diamati berdasarkan tinggi, panjang, dan bobot kecambah. Pada perlakuan dengan ekstrak umbi bawang merah, semakin lama perendaman biji, pertumbuhan kecambah semakin cepat yang diamati berdasarkan tinggi dan panjang kecambah serta panjang akar, akan tetapi jumlah kecambah normal menurun. Air kelapa lebih baik dibandingkan ekstrak bawang merah dalam menghasilkan jumlah kecambah normal. Ekstrak bawang merah lebih baik dibandingkan air kelapa dalam mempercepat pertumbuhan kecambah. Lebih lanjut, penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan teknik budidaya bidara secara generatif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.