Kejadian anemia sering dijumpai selama kehamilan dan menjadi penyebab utama peningkatan morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah defisiansi zat besi yang biasanya pada ibu hamil dihubungkan denganstatus gizi yang kurang memadai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara status gizi dan kadar hemoglobin pada kejadian anemia ibu hamil trimester III. Metode penelitian dilakukan secara purposive sampling pada 30 sampel ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Ponre Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. Faktor penentu status gizi yang diamati adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA), yang dihubungkan dengan kadar Hemoglobin (Hb). Data dianalisis dengan uji Spearman’s rho. Hasil analisis uji Spearman’s rho menunjukkan ibu hamil trimester III yang berstatus gizi (IMT) kurang, mengalami anemia ringan sebesar 10,0%, dan anemia sedang sebesar 3.3%, walau masih ada responden dengan Hb normal (tidak anemia) yang mengalami IMT kurang (3.3%). Sedangkan responden dengan IMT normal masih menunjukkan 3.3% responden yang tidak mengalami anemia, sedangkan anemia ringan mengalami peningkatan menjadi 40.0%, walau demikian tidak ditemukan anemia sedang. Penelitian ini menjadi menarik ketika nilai IMT responden yang beresiko obes juga mengalami anemia ringan sebesar 30%. Pada hasil pengukuran LILA yang beresiko mengalami KEK, menunjukkan responden yang mengalami anemia ringan sebesar 43.3% dan anemia sedang 3.3%, walau masih ada responden yang mempunyai Hb normal (tidak anemia) beresiko KEK. Adapun hasil pengukuran LILA yang tidak beresiko KEK, hanya terjadi pada responden yang mengalami anemia ringan (43,3%). Walaupun demikian, karakteristik ibu hamil yang meliputi pendidikan, umur dan pengetahuan terhadap status gizi mempunyai andil yang cukup signifikan dalam mencegah terjadinya anemia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingya asupan makanan dan tablet Fe untuk perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu, utamanya berat badan yang meningkat sesuai usia kehamilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah di kelompok B TK Islam Kemaraya Kendari. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak yang berjumlah 19 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan 2 (dua) siklus. Hasil evaluasi kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak pada siklus I adalah 9 orang yang terdiri dari 5 orang berada pada kategori BSB (****) dan 4 orang anak dalam kategori BSH (***), pada siklus II meningkat menjadi 16 orang yang terdiri dari 7 orang anak barada pada kategori BSB (****) dan 9 orang anak dalam kategori BSH (***). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah pada Kelompok B Taman Kanak-kanak Islam Kemaraya Kendari dapat ditingkatkan dengan penerapan metode drill.Kata kunci: Pembelajaran, Metode Drill, Huruf Hijaiyah.
Students’ problem-solving abilities and motivation to learn mathematics is still not as expected. Most students struggle with mathematical problems that are presented in the form of word problems and non-routine problems. The purpose of this study was to determine the improvement of students’ problem-solving ability and learning motivation using PBL model. This study used a quantitative approach with experimental research type. Analyses were carried out using two-way ANAVA test at a significance level of 0.05. The study proves that the improvement of the problem-solving ability of students who were taught using PBL model is better than the students who were taught using conventional learning with a t-count of 2.734 and sig. (1-tailed) = 0.004 (sig ≤ α). The results of the study also showed that the improvement in students’ learning motivation through the application of PBL model was better than those who were taught using conventional learning with a t-count of 1.364 and a sig. value (1-tailed) = 0.0095 (sig ≤ α). PBL model provides positive value for students’ problem-solving skills and learning motivation.
Kuliah kerja lapang plus (KKLP) merupakan suatu kegiatan perkuliahan yang bersifat intrakurikuler dalam bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena,sifatnya intrakurikuler sehingga setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi pada suatu program strata satu (S1) harus mengikuti KKLP.
Kuliah kerja lapang plus (KKLP) merupakan suatu kegiatan perkuliahan yang bersifat intrakurikuler dalam bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena,sifatnya intrakurikuler sehingga setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi pada suatu program strata satu (S1) harus mengikuti KKLP.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.