Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan, keanekaraaman, keseragaman, dan dominansi Makrozoobentos yang terdapat di Perairan Bedagai serta faktor fisika -kimia perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 (empat) stasiun berdasarkan rona lingkungannya. Populasi penelitian adalah seluruh makrozoobentos yang terdapat di Perairan Bedagai, sedangkan sampelnya adalah makrozoobentos yang berhasil tertangkap dengan Eckmangrab.Metode penelitian adalah deskriptif survei. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa di Perairan Bedagai ditemukan 18 taksa makrozoobentos yang terdiri dari 13 Gastrpoda, 3 Annelida, dan 2 Arthropoda. Kelimpahan total makrozoobentos yang ditemukan selama penelitian berkisar antara 1506,56 – 2692,31 ind/m2 , makrozoobentos yang dominan ditemukan adalah Pagurus sp (801,28) ind/m2)Indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan ideks dominansi makrozoobentos di perairan bedagai selama penelitian masing-masing berkisar antara 1,96 – 2,42: 0,707 – 0,894: 0,11 – 0,9513.Faktor kimia-fisika perairan seperti suhu, kecerahan, kekeruhan, intensitas cahaya, oksigen terlarut (DO), pH, BOD5 dan salinitas masih mendukung kehidupan biota perairan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar, analisis kesulitan belajar serta penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi monera. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kunatitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA yang terdiri 142 siswa. Sampel penelitian berjumlah 45 siswa dan diambil menggunkan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mengalami ketidaktuntasan belajar dengan presentase sebesar 26,66%. Kesulitan belajar tertinggi terdapat pada indikator menyelidiki reaksi tubuh yang terinfeksi oleh bakteri sebesar 66,66%, dan kesulitan belajar terendah terdapat pada indikator memprediksi bentuk bakteri penyebab penyakit kolera sebesar 33,33%. Penyebab kesulitan belajar yang tertinggi pada indikator kebiasaan siswa dalam belajar sebesar 67,09% dan terendah pada indikator sifat dari materi pelajaran monera sebesar 53,40%.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun wungu (Graprophyllum pictum L. Griff) terhadap indeks fertilitas dan spermatozoa morfologi normal pada tikus jantan (Rattus novergicus.L). Lima belas ekor tikus jantan dan 45 ekor tikus betina berumur 9 -10 minggu digunakan sebagai sampel penelitian. Lima belas ekor tikus jantan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dosis ekstrak daun wungu yaitu kontrol I (0mg/KgBB), kontrol II (0,5ml minyak zaitun), dosis 1 (100mg/KgBB), dosis 2 (200mg/KgBB), dan dosis 3 (400mg/KgBB) selama 60 hari. Perlakuan diberikan secara oral dan masing-masing kelompok terdiri atas tiga hewan uji sebagai ulangan Pada hari ke-55 sampai hari ke-60, masing-masing hewan uji dikawinkan dengan perbandingan satu jantan dikawinkan dengan tiga betina. Setelah 60 hari dilakukan pengamatan terhadap 15 ekor tikus jantan dan 45 ekor tikus betina untuk mengetahui kebuntingan (indeks fertilitas). Data yang diperoleh diuji dengan Analysis of Variance Test (ANOVA a = 0,05) dan Duncan´s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan pengamatan dan analisis statistik didapatkan hasil bahwa perlakuan dengan ekstrak daun wungu dengan dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap indeks fertilitas namun menunjukkan pengaruh nyata terhadap parameter spermatozoa morfologi normal. Hal ini terlihat jelas dengan semakin besar dosis yang diberikan maka terjadi penurunan spermatozoa morfologi normal. Berdasarkan analisis regresi linier terdapat korelasi nyata antara variasi dosis ekstrak daun wungu, indeks fertilitas dan jumlah normal spermatozoa. Kata kunci: Tikus Putih, Daun Wungu, Indeks fertilitas, Kualitas spermatozoa Abstract This research objective is to identify the effects of wungu leaf extract (Graptophyllum pictum L. Griff) on the fertility index and spermatozoa of normal morphology in male rat ( Rattus novergicus.L). Fifteen male
This study aims to determine students' misconceptions on cell material as the smallest unit of life and the factors that cause misconceptions. The research method used was descriptive quantitative. The sample in this research amounted to 35 students who were taken using random sampling techniques. The four-tier diagnostic test was used as an instrument to determine students' misconceptions and the factors that caused the misconceptions were known through interviews. The results showed that students experienced misconceptions in the amount of 36.03% with the moderate category, where the highest misconception occurred in the indicator of analyzing the membrane transport mechanism by 48.57%, and the lowest misconception occurred in the indicator explaining the chemical components of a cell by 28.57%. The main factors causing misconceptions were are textbooks, friends, and the internet.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.