COVID-19 merupakan penyakit pandemi dan menular melalui benda-benda yang terkontaminasi termasuk linen pasien COVID-19. Laundry rumah sakit mempunyai peran penting dalam mencegah penyebaran virus COVID-19 dengan melakukan pengelolaan linen yang tepat dan sesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan linen COVID-19 di RSUD Kota Dumai. Metode Penelitian adalah kualitatif dengan desain penelitian rapid asessment procedure di Instalasi Laundry pada Bulan November 2021. Informan penelitian adalah kepala Instalasi dan kepala ruangan pada Instalasi Laundry dan tehnik pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian dapat diidentifikasi masalah yaitu belum ada visi, misi, program kerja, struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas, belum optimalnya pelatihan, pengawasan, manajemen konflik, pengelolaan linen COVID-19, belum ada evaluasi progaram kerja dan mutu linen. Dari masalah yang ada ditentukan prioritas masalah menggunakan Teknik USG (Urgency Serrioussness Growht) yaitu dilakukan pembobotan dan di ranking dari masalah yang ada dan prioritas masalah adalah Belum Optimalnya Pengelolaan Linen COVID-19. Alternatif pemecahan masalah perlu peningkatan pada 3 sistem yaitu sistem input yaitu dilakukan pelatihan, sosialisasi, penyediaan dan realisasi anggaran serta penyusunan SOP/Pedoman pengelolaan linen COVID-19.
Hospital health promotion plays an important role in promoting steps not to smoke in the hospital environment, the presence of a smoke-free area is important to protect health from carcinogenic and addictive substances in tobacco products. The research method is qualitative with a rapid assessment procedure research design at the PKRS Installation in November 20. The research informants were the head of the installation and the secretary at the PKRS installation and the technique of taking informants was by purposive sampling. Data were collected by means of in-depth interviews, observation and document review. The results of the study identified problems, namely the visitor's efforts to comply with the KTR policy were not optimal, the implementation of education in community activities was not optimal, the implementation of education in the implementation of IEC on drug side effects was not optimal, Effective communication training for health workers and non health workers had not been implemented 100% and the implementation of curative health promotion has not been optimal. From the existing problems, the priority of the problem is determined using the USG (Urgency Seriousness Growht) technique, which is weighted and ranked from the existing problems and the priority of the problem is that the visitors' efforts are not yet optimal in implementing the KTR policy. Alternative solutions to the problem are socializing officers, making plans for routine and scheduled activities in promoting the KTR policy and the impact of smoking, increasing the frequency of social media use, coordinating and selecting KTR health promotion ambassadors, then collecting data on the location and number of KTR information media facilities as well as proposing activities and suggestions Keyword : Non-Smoking Area, Visitors, PKRS Promosi kesehatan di rumah sakit memainkan peran penting dalam memfasilitasi langkah berhenti merokok di rumah sakit. Rumah sakit tempat berkumpulnya masyarakat, oleh karena itu pentingnya penerapkan Kawasan Tanpa Rokok untuk melindungi kesehatan dari karsinogen dan zat yang adiktif yang terkandung dalam produk tembakau. Penerapan KTR di RSUD belum berjalan maksimal, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi pihak rumah sakit kepada pengunjung dan kurangnya sarana dan prasarana penyampaian infromasi KTR. Upaya - upaya dapat diterapkan dalam jangka waktu dekat dengan melakukan sosialisasi kepetugas, membuat rencana promosi KTR yang terjadwal serta meningkatkan frekuensi pemanfaatan media sosial. Metode Penelitian adalah kualitatif dengan prioritas masalah dan rekomendasi di Instalasi PKRS Bulan November 2021. Informan penelitian adalah kepala Instalasi dan sekretaris pada Instalasi PKRS dan tehnik pengambilan informan dengan cara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian dapat diidentifikasi masalah yaitu belum optimalnya upaya pengunjung dalam kepatuhan pengunjung menerapkan kabijkan KTR, Belum optimal penerapan edukasi pada kegiatan komunitas, Belum optimal penerapan edukasi pada pelaksanaan KIE pengobatan dan efek samping obat, Pelatihan komunikasi efektif untuk petugas nakes dan non nakes belum terlaksana 100 % serta pelaksanaan pomosi kesahatan kuratif belum optimal. Dari masalah yang ada ditentukan prioritas masalah menggunakan Teknik USG (Urgency Serioussnes Growht) yaitu dilakukan pembobotan dan di ranking dari masalah yang ada dan prioritas masalah adalah Belum Optimalnya upaya pengunjung dalam kepatuhan pengunjung menerapkan kabijakan KTR . Alternatif pemecahan masalah melakukan sosialisasi kepetugas, membuat rencana kegiatan rutin dan terjadwal dalam dalam mempromosikan Kebijakan KTR dan dampak rokok, meningkatkan frekuensi pemanfaatan media sosial, melakukan koordinasi dan memilih duta promkes KTR , selanjtunya mendata lokasi dan jumlah sarana media informasi KTR serta mengusulkan kegiatan dan saran tersebut Kata kunci : Kawasan Tanpa Rokok, Pengunjung, PKRS
Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan pandemi yang pada saat ini menjadi permasalahan dunia termasuk Indonesia. RSUD kota Dumai merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 untuk wilayah kotamadya Dumai. Perawatan pasien Covid-19 dirawat inap rumah sakit tidak lepas dari pelayanan gizi . Sistem pelayanan makanan di rumah sakit merupakan bagian penunjang dalam pelayanan kesehatan yang merupakan bagian dari terapi medis. Selama ini pelayanan makanan di rumah sakit seolah berdiri sendiri, padahal dalam sistem operasinya sistem pelayanan makanan harus bekerja beriringan dengan pelayanan medis dan sistem pelayanan lainnya yang beroperasi di rumah sakit guna memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien. khusus pasien covid, Pramusaji yang tidak bisa mengahantarkan makanan pasien karena cemas dan takut penularan Covid-19, sehingga makanan sampai ke pasien sudah tidak tepat waktu makan dan sudah dalam keadaan dingin, Petugas nutrisionis yang tidak bisa melakukan skrining langsung pada pasien Covid-19, kurangnya kepatuhan pramusaji dalam menggunakan APD, dari permasalahan yang telah dijabarkan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pelayanan gizi dirawat inap Covid-19, sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Disarankan bagi pihak RSUD kota Duma agar menetapkan kebijakan tentang pentingnya pelayanan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan bagi kesembuhan pasien dan perlu diberikan pelatihan bagi petugas gizi rawat inap maupun di instalasi gizi agar memberikan pelayanan gizi berkualitas di RSUD kota Dumai.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.