Study on Dominant Factors in the Selection of Private Universities This research began with the phenomenon of the closure of universities by the Ministry of Research, Technology and Higher Education in 2019, the cause of which was the lack of students. This is in contrast to the abundance and surplus of high school and vocational high school graduates. Based on research in several countries regarding the dominant factors that cause prospective students to choose certain private universities, this study also does the same thing in Indonesia, namely regarding the important factors that are the reasons students choose a college. The data collection tool uses a questionnaire derived from the marketing mix model. Respondents are active students in several universities in Greater Bandung. Data processing with factor analysis using SPSS 22 Software. The results of this study concluded that the dominant factors that are considered by prospective students to choose private universities, they are: (1) Marketing factors; (2) Learning place factors (classrooms, etc.); (3) Study program factors attractive and graduated on time; (4) Campus location factors; (5) Tuition fee factors; and ( 6) Lecturer ability factor. The results of this study can be used as a reference by prospective students in choosing a private university and for private universities it can be used as a reference in order to recruit new students.
STU merupakan perusahaan pembuatan produk yang berbahan dasar logam. Kondisi tata letak saat ini pada lantai produksi perusahaan belum sesuai dengan aliran bahan, sehingga mengakibatkan terjadinya arus bolak-balik dan gerakan menyilang. Dengan adanya arus bolak-balik tersebut mengakibatkan jarak yang ditempuh selama proses produksi menjadi jauh, sebesar 125.424,8 meter dengan OMH (Ongkos Material Handling) sebesar Rp 104.851.262 pada periode Februari 2017 – Maret 2018. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan perancangan ulang tata letak awal yang disesuaikan dengan aliran bahan dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) ditambah dengan modifikasi berdasarkan batasan yang terdapat pada lantai produksi. Dari hasil perancangan terdapat 3 alternatif usulan tata letak yang terbentuk. Ketiga alternatif tersebut kemudian dievaluasi berdasarkan total jarak tempuh dan ongkos material handling. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa alternatif ke-3 memiliki total jarak tempuh dan OMH lebih kecil, sehingga alternatif ke-3 dipilih sebagai tata letak usulan. Hasil tata letak usulan ini memiliki aliran bahan yang lebih baik karena jarak tempuh yang diakibatkan oleh arus bolak-balik (back tracking) menjadi lebih pendek dan gerakan menyilang berkurang sebesar 58,82%. Selain itu, total jarak tempuh yang terjadi pada tata letak usulan 43,05% lebih kecil, dan OMH 30,97% lebih kecil dibandingkan dengan tata letak awal.
Belajar merupakan salah satu aktivitas manusia yang membutuhkan konsentrasi. Konsentrasi yang baik berhubungan dengan respon yang dihasilkan secara cepat dan benar. Tingkat konsentrasi seseorang dapat diukur dengan menggunakan uji stroop (Stroop Test). Faktor yang mempengaruhi konsentrasi dapat dibagi dalam dua faktor, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing individu seperti indeks massa tubuh (Body Mass Index). Sedangkan faktor situasional adalah faktor dari luar yang dapat diubah dan dapat diatur seperti lingkungan fisik kerja (temperatur, kebisingan dan pencahayaan). Lingkungan fisik kerja yang baik akan memberikan pengaruh besar terhadap kinerja mahasiswa. Oleh karena itu, perancangan lingkungan fisik kerja sangat diperlukan. Pada penelitian ini, eksperimen dilakukan di Climate Chamber Lab. Sistem Kerja & Ergonomi, Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini menggunakan metode Desain Faktorial dengan empat variabel independent, yaitu temperatur, kebisingan, pencahayaan dan BMI (body mass index). Setiap faktor memiliki tiga level/taraf dengan variabel responnya adalah Reaction Time for Correct Answer (RTCA). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh temperatur, kebisingan, pencahayaan dan BMI (body mass index) terhadap konsentrasi mahasiswa. Dan kondisi optimum lingkungan fisik kerja untuk meningkatkan konsentrasi adalah temperatur 18°C - 24°C, kebisingan 30 – 40 dB dan pencahayaan 180 lux – 250 lux.
Higher education institutions, like any business institution, should satisfy their clients (students) for them to survive in the higher education service business market. As a service business, higher education institutions also need to follow marketing principles in their attempt to attract potential students. We investigated the effect of marketing mix dimension on internal and external marketing in universities. The research used primary data from a questionnaire survey of 526 students in West Java Province, Indonesia, and then drew conclusions by a structural equation model (SEM) analysis. The research findings revealed that place, product, price and promotion have a positive effect on external marketing. Whereas physical evidence, people and processes have positive, significant effects on internal marketing. There was also positive, significant correlation between external marketing and internal marketing. The research findings were hopefully beneficial for higher education management, to be made as guidance in implementing their marketing strategy. Higher education leaders may apply the external marketing policy to attract potential student interest and the internal marketing policy to improve the quality of their service and internal marketing. The study delivered a broader picture of the application of marketing mix model on universities. In addition, the discussion presented the implication of the offered theory and practice, the research limitation, and the direction of future researchers.
Keberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing pekerja dimana hal ini tidak bisa diubah, salah satu contohnya adalah ukuran anthropometri individu pekerja. Sedangkan faktor situasional justru merupakan faktor yang dapat diubah dan dapat diatur. Faktor lingkungan dimana individu bekerja merupakan faktor situasional, seperti: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanik, warna, bau-bauan dan pencahayaan. Lingkungan kerja dikatakan baik jika pekerja dapat melakukan pekerjaan secara optimal, sehat dan aman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat mempengaruhi performansi pekerja dalam bekerja dimana dalam jangka panjang hal tersebut akan menyebabkan penurunan produktifitas kerja. Oleh karena itu lingkungan kerja harus dibuat dan atau dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif bagi pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan aman. Dari penelitian ini didapatkan ukuran anthropometri yang ideal untuk pekerja perakitan otoped yang menghasilkan performansi kerja yang optimal adalah persentile ke-80 dan juga diketahui temperatur 20°C - 30°C masih merupakan temperatur yang nyaman buat pekerja perakitan otoped, kebisingan 50 dB- 85 dB juga masih merupakan kebisingan yang nyaman buat pekerja perakitan otoped dan pencahayaan yang nyaman bagi pekerja perakitan otoped yang dapat menghasilkan produktifitas kerja yang baik adalah pada 150 lux.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.