Air pollution problem is faced by many countries in the world. Ambient air quality studies and monitoring need a long time period of data to cover various atmospheric conditions, which create big data. A tool is needed to make easier and more effective to analyze big data. Aims: This study aims to analyze various application of openair model, which is available in open-source, for analyzing urban air quality data. Methodology and results: Each pollutant and meteorological data were collected through their sampling-analysis methods (active, passive or real-time) from a certain period of time. The data processed and imported in the openair model were presented in comma separated value (csv) format. The input data must consist of date-time, pollutant, and meteorological data. The analysis is done by selecting six functions: theilSen for trend analysis, timeVariation for temporal variations, scatterPlot for linear correlation analysis, timePlot for fluctuation analysis, windRose for wind rose creation, and polarPlot for creating pollution rose. Results from these functions are discussed. Conclusion, significance and impact study: Openair model is capable of analyzing a long time air quality data. Application of openair model is possible to cities in Indonesia that already monitor ambient air quality but have not analyzed the data yet MANUSCRIPT HISTORY
Penentuan kualitas udara ambien dengan parameter PM 10 dan PM 2.5 menggunakan Gent Stacked Filter Unit Sampler dapat diterapkan dalam melengkapi parameter untuk perhitungan kualitas udara yang merupakan bagian dari perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). IKLH merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan periode tertentu. Pada rumusan IKLH yang dipublikasikan oleh KLH sejak tahun 2009-2014, parameter yang digunakan untuk kualitas udara hanya SO 2 dan NO 2. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi parameter kualitas udara yang digunakan untuk perhitungan IKLH dengan menambahkan parameter PM 10 dan PM 2.5. Idealnya ada 5 parameter yaitu SO 2 , NO 2 , PM 10 , PM 2.5 , dan O 3 yang mewakili perhitungan kualitas udara untuk IKLH. PM 10 dan PM 2.5 merupakan pencemar utama yang memberi dampak besar terhadap kesehatan manusia. WHO menetapkan nilai baku mutu tahunan 20µg/m 3 untuk PM 10 dan 10µg/m 3 untuk PM 2.5. Dengan data PM 10 dan PM 2.5 dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi parameter Indeks Kualitas Udara (IKU) dalam kajian IKLH mendatang. Penelitian ini menunjukkan hasil simulasi perhitungan menggunakan AQI calculator di Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali diperoleh kriteria "baik" bila hanya dengan parameter SO 2 dan NO 2. Namun bila ditambahkan parameter PM 10 dan PM 2.5 di keempat lokasi tersebut kriterianya menjadi "sedang", kecuali Bali kriterianya tetap "baik". Hal ini menunjukkan bahwa PM 10 dan PM 2.5 merupakan parameter sensitif yang berperan dalam menentukan kriteria kualitas udara. Diharapkan dengan memasukkan parameter PM 10 dan PM 2.5 dapat diperoleh hasil IKU yang mendekati kondisi sebenarnya.
Air quality monitoring is very important to provide public information about the impacts of air pollution on health, especially in health centers. Particulate less than 2.5 micrometer (PM2.5) is the main parameter of air pollution. This research aims to measure indoor and outdoor PM2.5 at a women and children’s hospital in West Jakarta. The method for collecting data of PM2.5 was with a low-cost sensor (LCS), which also collected temperature and humidity data. The LCS was collocated with two ambient air quality monitoring stations (AQMS) as the references. Field measurements at hospital were conducted for three months. The data are statistically analyzed with the openair model. The results show that LCS and AQMS followed a similar trend. Outdoor PM2.5 concentration is always higher than indoor. Peak hourly outdoor concentrations usually occur around midnight (24:00–03:00). The indoor peak concentrations are between 06:00–12:00. The indoor PM2.5 tend to be stable, while the outdoor varies throughout the day. The ratio of PM2.5 concentration (24-hour) indoor to outdoor is 0.8. In conclusion, the relation between indoor and outdoor air pollution is still not comprehensive due to temperature and humidity factors. All indoor and outdoor PM2.5 are above WHO Air Quality Guideline.
e r n a n i @ t r i s a k t i . a c . i d Abstrak. Metropolitan mengkonsumsi energi besar untuk memenuhi aktivitasnya yang sangat beragam dan berlangsung hampir 24 jam. Energi yang dihasilkan di Indonesia dominan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Pembakaran batu bara menghasilkan polutan udara berbahaya, antara lain timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Pemerintah Indonesia telah menetapkan baku mutu udara ambien untuk timbal dalam pengendalian pencemaran udara (1999) dan baru-baru ini meratifikasi Konvensi Minamata mengenai merkuri (2017). Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis konsentrasi dan sebaran Pb dan Hg di udara ambien yang bersumber dari PLTU terbesar di Indonesia. Sampel Pb dan Hg diambil dari total partikel tersuspensi (TSP) yang disampling menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS) lalu dianalisis menggunakan X-Ray Flourencence (XRF) untuk Pb dan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) untuk Hg. Pengukuran dilakukan duplo selama dua hari di tiga titik sampling yaitu Desa Lebak Gede, Dermaga Tongkang dan Pantai Salira. Konsentrasi Pb terukur berkisar antara 0,014-0,159µg/Nm 3 . Sedangkan untuk Hg terukur berkisar 0,0035-0,0134 µg/Nm 3 . Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi Pb dan Hg masih memenuhi baku mutu di udara ambien, namun perlu terus diawasi. Perbandingan Pb terhadap TSP 0,051% dan Hg terhadap TSP 0,0051%. Sebaran Pb dan Hg di atmosfer dipengaruhi faktor meteorologi dan waktu tinggalnya di atmosfer yang dapat mencapai 10 hari sehingga dapat memberi dampak pada skala lokal maupun regional. Metropolitan perlu mengendalikan konsumsi energinya untuk mengurangi polutan udara berbahaya. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan kekerapan waktu sampling serta evaluasi terhadap baku mutu itu sendiri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.