Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan yang di kerjakan oleh individu yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya adalah kebiasaan mencuci tangan pakai sabun. Teknik cuci tangan yang salah dapat menyebabkan diare dan ISPA pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan media audio visual video terhadap perilaku cuci tangan pakai sabun pada siswa SDN 027 Samarinda. Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (Quasy eksperimen) dengan rancangan one group pretest-posttest. Total sampel 56 responden, dengan jumlah kelompok eksperimen sebanyak 28 responden dan kelompok kontrol sebanyak 28 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist. Sebelum dilakukan analisa data, dilakukan uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk. Uji yang digunakan mann whitney dan wilcoxon signed ranks test. Hasil uji statistik dengan Mann Whitney Test menunjukkan bahwa pada uji pre test kontrol dan eksperimen sebesar 0,083 > 0,05, uji post test kontrol dan eksperimen sebesar 0,001 < 0,05. Hasil uji statistik pretest dan posttest kelompok eksperimen dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai 0,001 < 0,05 (ada perbedaan yang bermakna). Sedangkan, pada kelompok kontrol dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai 0,173 > 0,05 (tidak ada perbedaan yang bermakna). Bagi praktisi pendidikan media ini dapat menjadi alternatif dalam mengajarkan perilaku cuci tangan pakai sabun dan diharapkan dapat meningkatkan perilaku cuci tangan pakai sabun tidak hanya di sekolah tetapi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
The research "The Effect of RAPCOV Nineteen Screening Education on Knowledge of Covid 19 Infection" is a research on the development of a health promotion program designed to provide information and education to the public. Rapid tests are part of the initial screening for Covid 19. However, there are still many people who do not understand about Covid 19 infection and lack of knowledge about the benefits and objectives of rapid tests. It is undeniable that when a rapid test is carried out, there will be rejection from the community, this is still a lack of education or socialization and clear information. In addition, some people assume that everyone who has a Reactive rapid test result is definitely positive for Covid 19. As health workers and educators in the Front Guard, they must have good communication skills and be able to take a character-based persuasive approach. The purpose of this study was to determine the effect of RAPCOV Nineteen Screening Education on public knowledge of Covid 19 infection in the working area of the South Sempaja Health Center. In this study, the method used was pre-experimental with a posttest only control group design. The population in this study was 370 people, with a sample of 34 people selected based on cluster random sampling. The results of this study are knowledge about Covid 19 infection before being given RAPCOV Nineteen Screening Education which is classified as good by 32.4% and after being given RAPCOV Nineteen Screening education there is an increase in knowledge of 97.1%. There is a significant effect of RAPCOV Nineteen Screening Education on knowledge of Covid 19 infection before and after the intervention with p value = 0.555 (α > 0.05).Abstrak Covid-19 menjadi salah satu masalah kesehatan dunia sejak bulan Januari 2020. Pada 3 Mei 2020 kasus Covid-19 terkonfirmasi 3.272.202 kasus dan 230.104 angka kematian yang menimpa 215 negara. Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang tidak tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan sub-keluarga Orthocoronavirinae, yang dibagi menjadi kelompok (marga) α, β, γ, dan δ sesuai dengan karakteristik serotipik dan genomiknya. Salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 ini adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independent dan dependent sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Penelitian inimenggunakan desain penelitian ini yaitu one group pre-post test design dengan 35 responden yang dipilih menggunakan teknik Non- probability sampling yakni Purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah SAP dan kuesioner menggunakan pengukuran “skala ordinal”. Variabel penelitian ini adalah Variabel independen adalah pendidikan kesehatan Variabel dependen adalah pengetahuan pencegahan Covid-19. Untuk analisis bivariate menggunakan uji statistik Wilcoxon signed ranks test dengan nilai signifikan < (α=0,05) kemudian dianalisis menggunakan aplikasi pendukung SPSS.Hasil akhirZhitung = -5,155aAsymp. Sig. (2-tailed) = 0,000,ini berarti hasil akhir nilai signifikan < 0,05 yakni ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Kesimpulan Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pencegahan pencegahan infeksi Covid-19 di Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda.
Jumlah AKI sangat tinggi di dunia, pada tahun 2016 lebih dari 216 per 100.000 kelahiran hidup perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak, tercatat 800 perempuan meninggal setiap harinya. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan jumlah AKI di Indonesia pada tahun 2016 yaitu 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. AKI di Kaltim masih tinggi sebanyak 137 orang dari jumlah hidup lahir sebanyak 69,372 orang dan AKB sebanyak 7 bayi. Hal ini menjadi ironi karena untuk mencapai target SDG,s hingga tahun 2030 adalah mengurangi AKI dibawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan pada 2030 mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah. Untuk itu peran bidan sebagai tenaga kesehatan melakukan continuity of care yang sudah terstandarisasi APN mampu menurunkan AKI dan AKB. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif di Praktik Bidan Mandiri yang terstandarisasi APN Samarinda. Metode yang digunakan yaitu diskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah ibu hamil trimester III. Hasil penelitian yaitu asuhan komprehensif (Continuity of Care) yang diberikan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan asuhan KB berjalan normal tidak ada data yang mengarah kegawatdaruratan ataupun patologis dan tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asuhan komprehensif yang diberikan kepada pasien mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan asuhan KB mendapatkan hasil fisiologis dan dapat mencegah kegawatdaruratan maternal dan neonatal
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.