One of the fast-growing food industries in Sumenep Regency is the "Rengginang Lorjuk" snack industry as a well-known specialty food to various regions and a brand image of Sumenep Regency snacks. Rengginang lorjuk industrial center is located in Prenduan Village, Pragaan District. This study aims to analyze the structure, conduct and market performance in the Rengginang Lorjuk industrial center in Sumenep Regency. A simple random sampling method was used for sampling 20 rengginang lorjuk producers. The analysis shows the market structure of rengginang lorjuk industry leads to the form of a medium oligopoly market with a CR4 value of 43.15%. Market conduct is characterized by the implementation of pricing, product, promotion and distribution strategies and there are 4 marketing channel patterns. Market performance is shown by the average value of PCM of all rengginang lorjuk producers by 15%. The highest PCM value of the rengginang lorjuk stamp industry is Dua Putri 47.27% and the lowest 4.55% is owned by Dua Jempol.

Rengginang lorjuk merupakan salah satu dari sekian banyak makanan ringan khas Sumenep yang sangat terkenal, pemasaran rengginang lorjuk sudah merambah ke luar daerah yang dipasarkan oleh lembaga pemasaraan yakni para pedagang besar maupun pengecer dalam rangka memenuhi permintaan konsumen. Tingginya permintaan rengginang lorjuk disebabkan cita rasa, aroma dan bahan yang digunakan sangat disukai oleh para konsumen dibandingkan dengan rengginang produksi luar daerah Sumenep. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi dan saluran pemasaran rengginang lorjuk yang efektif. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengkaji strategi dan saluran pemasaran dengan objek penelitian produsen dan lembaga pemasaran rengginang lorjuk di Desa Prenduan. Pengumpulan data primer menggunakan metode observasi dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berkaitan dengan penelitian ini.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran rengginang lorjuk yang diterapkan oleh para produsen adalah strategi produk, strategi kerjasama dan strategi harga. Saluran pemasaran rengginang lorjuk produksi Desa Prenduan  pertama yaitu dari produsen ke pedagang besar ke pengecer kemudian konsumen, kedua dari produsen ke pengecer ke pengecer kemudian konsumen, ketiga dari produsen kemudian konsumen, keempat dari produsen ke pengecer kemudian konsumen.

No abstract

Musim kemarau pakan hijauan (rumput) mulai berkurang sedangkan pada musim panen padi, jerami atau limbah pertanian sangatberlimpah yang terkadang hanya dibuang begitu dengan cara dibakar padahal sebenarnya jerami ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang memiliki protein tinggi apabila dilakukan proses lanjutan dengan fermentasi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu anggota kelompok tani dalam menyediakan pakan ternak yang bermutu dengan kandungan protein, nutrisi dan gizi yang memadai untuk pertumbuhan dan pertambahan ternaknya dengan membuat fermentasi jerami. Metode kegiatan ini yaitu perencanaan, pelaksanaan (penyuluhan dan praktek) dan pendampingan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minat dan antusiasme anggota kelompok tani dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, peserta mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan cara membuat fermentasi jerami padi sebagai pakan ternak yang bermutu sebagai pakan alternatif di musim kemarau. Jerami padi yang telah difermentasi dengan kandungan protein dan gizi yang tinggi dapat jadikan pakan alternatif pengganti pakan hijauan (rerumputan) di musim kemarau untuk membantu pertumbuhan dan pertambahan bobot sapi yang akan berdampak pada harga jual dan penghasilan peternak meningkat.

Persoalan margin pemasaran yang besar, share yang diterima petani kecil dan tingginya biaya pemasaran sebagai perwujudan kenerja pasar bawang merah varietas lokal yang diasumsikan tidak efisien di Kabupaten Sumenep perlu dikaji dan dianalisis. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis struktur, perilaku dan kinerja pasar bawang merah varietas lokal Rubaru. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Rubaru dengan pertimbangan lokasi tersebut adalah penghasil bawang merah dengan varietas terbesar di Kabupaten Sumenep. Penelitian dilaksakan pada bulan Juli-Oktober 2022. Metode pengambilan sampel petani menggunakan simple random sampling sebanyak 40 petani dan lembaga pemasaran menggunakan metode Snowball Sampling. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan yaitu metode deskriptif dan analisis struktur, perilaku, kinerja (SCP). Data penelitian menjelaskan bahwa struktur pasar bawang merah varietas lokal di tingkat petani cenderung terbentuk pasar persaingan monopolistic sedangkan di tingkat pedagang terbentuk pasar persaingan tidak sempurna atau imperfect market yaitu oligopoli atau oligopsoni. Sebagian besar yang bertindak sebagai price maker adalah para pedagang karena terbatasnya informasi pasar yang dimiliki petani bawang merah varietas lokal. Sedangkan perilaku pasar di tingkat petani cenderung bertindak sebagai price taker walaupun sudah melakukan proses tawar menawar. Kinerja pasar bawang merah varietas lokal di Kabupaten Sumenep sudah bisa disimpulkan efisien karena besarnya share petani pada saluran pertama dan keduasudah mencapai 40%. Sedangkan berdasarkan MEI (Marketing Efisiensi Indeks) saluran kedua lebih efisien dibandingkan saluran pertama karena saluran kedua adalah saluran terpendek artinya tidak banyak melibatkan lembaga pemasaran.