AbstrakPara pencipta karya keramik di Indonesia terlihat telah berusaha mengangkat muatan tradisi khas Indonesia untuk mengimbangi dominasi kuasa produk keramik image Cina yang ada di Indonesia. Wayang khas Bali adalah salah satu motif tradisi yang sering dipilih dalam menciptakan karya-karya kriya keramik ini. Penulisan atikel ini bertujuan untuk membahas penciptaan karya-karya keramik yang terinspirasi dari motif wayang khas Bali. Penelitian ini memfokuskan bahasan pada jenis-jenis karya yang diwujudkan, teknik pembentukan, teknik penerapan ornamen, tokoh-tokoh wayang khas Bali yang divisualkan dan kualitas garapan dari karya-karya tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi, analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karya-karya yang diwujudkan pada penciptaan keramik ini jenisnya terdiri dari guci dalam berbagai variasi dan ukuran, tempat lampu, dan dalam bentuk lukisan. Teknik pembentukan karya dikerjakan dengan teknik putar dan slab, dan penerapan ornamen dikerjakan dengan teknik lukis, ukir, dan toreh. Tokoh-tokoh wayang yang dominan dipilih dalam penciptaan ini, diambil dari seri ceritera Ramayana maupun Mahabrata, misalnya tokoh Rama, Sinta, Laksmana, Anoman, Bima, dan Arjuna. Kualitas garapan karya masing-masing pencipta cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kerapian garapan dan kerumitan bentuk ornamen. Simpulan yang dapat disampaikan bahwa karya-karya keramik hasil ciptaan ini mampu menjadi pembeda ditengah maraknya keramik bernuansa Cina di Indonesia.Kata Kunci: ornamen; wayang; penciptaan; seni; keramik.AbstractThe ceramic creators in Indonesia seems to have tried to lift the content of the typical Indonesian tradition to offset the power dominance of the Chinese image ceramic products in Indonesia. The Balinese puppets were one of the traditional motifs often chosen to creating these ceramics crafts. The article writing aims discussed the ceramic work's creation inspired by Balinese puppet motifs. This research focused on the types of works that are realized, the formation techniques, the applying ornaments techniques, the character figures that visualized and the quality of the works. The data collection method was done by observation and documentation, data analysis done with qualitative descriptive. The results showed that the ceramic works embodied consisted of jars in various variations and sizes, places of lights, and in the form of paintings. The technique forming work is done with swivel and slab techniques, and the ornaments application was done by painting, carving, and incising techniques. The dominant puppet characters chosen in this creation were taken from the Ramayana and Mahabharata stories, for example, the characters Rama, Sinta, Laksmana, Anoman, Bima, and Arjuna. The work quality of each creator was quite good. This can be seen from the neatness of the claim and the form complexity of the ornaments. The conclusions that can be conveyed were that the ceramics produced were able to make a difference in the midst of the rise of Chinese nuanced ceramics in Indonesia.Keywords: ornaments; puppet; creation; art; ceramic.
The Balinese puppets in the traditional paintings as a cultural heritage has inspired Balinese craftsmen created ceramic works of aesthetic value. The efforts these craftsmen can be read as resistance to entry the ceramic works from outside and the production of the ceramic art in Indonesia that ignore Indonesian characters. This study aims to discuss the aesthetics of visuals ceramic works that apply Balinese puppets ornaments. The data collection method by observation and documentation. The results showed that the aesthetics of the ceramic craft products with Balinese puppets ornaments seen from unity, harmony, symmetry, balance, and contrast are quite good, although not yet optimal. Besides, the visual aesthetics of the ceramic works have not displayed good complexity, so the beauty that obtained was not optimal. The visual aesthetic assessment of this work was subjective in nature, so it was possible that there will be different judgments. The conclusion that aesthetics can be achieved by elevating the cultural traditions of the past and at the same time as a form of appreciation for that culture and become a differentiator amid the rise of Chinese ceramics in Indonesia.
Ceramic art products distributed in Indonesia are dominantly found as Chinese identity. This creation is aimed to create the art ceramics by Balinese style puppet ornaments. The creation method followed Gustami’s theory, namely exploration, improvisation, and embodiment. At the exploration stage, the data collection wasconducted through observation, interviews, and documentation. The design process was conducted in the improvisation stage, while the process of forming, burning, and finishing were conducted in the embodiment stage. The partners involved in this creation are UD Tri Surya Keramik and Bali Technology Center of Creative Ceramic Industry (BTIIK). The results of the creation show several works which have been created were inspired by the forms of potteries from Bali, Lombok, and Java which are marketed in Bali, namely sangku (rice bowl) and vase with various ornaments and sizes. This ceramic artwork was made using rotary technique and burned to a temperature of 1250oC. Balinese puppet style ornaments were applied using painting techniques.Produk Seni keramik yang dibuat dan dijual di Indonesia dominan ditemukan berindentitas Cina. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan produk seni keramik berornamen wayang style Bali. Metode penciptaan mengikuti teori Gustami, yaitu eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan. Tahap eksplorasi, dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahap improvisasi dilakukan proses desain dan pada tahap perwujudan dilakukan proses pembentukan, pembakaran dan finishing. Mitra yang dilibatkan dalam perwujudan adalah UD Tri Surya Keramik di Desa Kapal, Badung Bali dan Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) Bali. Hasil penciptaan menunjukkan beberapa karya seni keramik tercipta terinspirasi dari bentuk-bentuk gerabah Bali, Lombok, dan Jawa yang dipasarkan di Bali, seperti sangku dan guci. Karya seni keramik ini dibuat dengan teknik putar dan dibakar sampai mencapai suhu 1250oC. Karya seni keramik yang diciptakan berbentuk sangku dan guci dengan beberapa variasi ornamen dan ukuran. Wayang style Bali menjadi ornamen karya seni keramik ini, dibuat dengan teknik lukis.
Anak dengan spektrum autisma mengalami kesulitan dalam bergaul dengan anak normal lainnya, sehingga perlu penanganan secara khusus baik dalam hal pendidikan maupun lingkungan sekitarnya agar anak autis dapat berkembang dan berinteraksi dengan baik. Sekolah merupakan salah satu media yang dapat difungsikan untuk terapi anak autis. Salah satu sekolah yang terkenal di dunia yang menangani anak autis adalah New Struan School. New Struan School memiliki interior yang didesain untuk membantu terapi dan menyediakan pendidikan yang layak untuk anak autis. Melihat hal tersebut, penulis memiliki keinginan untuk mengkaji New Struan School dengan ilmu semiotika Ferdinand De Saussure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna dari penataan New Struan School di Inggris sebagai fasilitas media terapi. Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi secara online dan pengkajiannya menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Hasil yang diperoleh bahwa pada New Struan School terdapat Signifier (penanda) yang dapat dilihat dari desain interior dan eksterior New Struan School yang menunjukkan bahwa New Struan School merupakan sekolah untuk anak autis. Hal ini dapat dilihat dari elemen yang ada pada bangunan baik bagian interior maupun eksteriornya. Sedangkan makna signified (petanda) dapat dilihat pada penerapan elemen interior bangunan di New Struan School membantu proses untuk terapi anak autis. Hal ini dapat dilihat pada bentuk bangunan bagian Atap menyerupai bentuk sayap camar yang menggambarkan tentang kekuatan burung camar tetap terbang walaupun terluka serta penerapan warna pada pintu ruang kelas seperti ungu muda, merah, jingga, kuning, hijau muda dan biru muda.
Kain tenun ikat endek dan kain tenun ikat gringsing pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda yang harus dilestarikan. Kain tenun ikat oleh masyarakat Bali banyak digunakan untuk untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura, seiring perkembangan zaman dan mode kain tenun juga digunakan untuk bahan pakaian sehari-hari, hal ini didukung dengan surat edaran Gubernur Bali nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan Kain Tradisional Bali yang membuat belakangan ini muncul produk kain bermotif seperti tenun ikat Bali yang bukan hasil kerajinan Masyarakat Bali yang mengancam keberadaan kain tenun ikat Bali. Melihat dari permasalahan tersebut perlunya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali dengan mendirikan museum kain tenun ikat Bali yang didesain dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis juga menggunakan metode desain serta parameter yang ideal bagi masyarakat khususnya di Denpasar. Dalam visualisasinya, desain interior Museum Kain Tenun Ikat Bali mengangkat konsep hasri wastra ning wastu memiliki arti keindahan kain pada bangunan. Konsep ini dapat menjadi solusi dari isu permasalahan museum sebagai pusat edukasi kain tenun ikat Bali yang dapat menarik minat pengunjung dengan menampilkan kemewahan hasil karya tangan kain tenun ikat perempuan Bali.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.