Abstract-The XP model (eXtreme Programming) is used for the development of medical record applications. Because for project development requires rapid adaptation to changes that occur during the development of the application. XP is also suitable for fewer team members and is in the same location. Software development should be well planned, so that the software obtained quality and in accordance with the needs of users. The successful development of this software with XP can be avoided existence of patchwork in application development.Step by step research methods for medical record software are Planning, design, coding, testing and software upgrades. Studies conducted in this study include: literature study, interviews, observation, and document examination. Next do an analysis of the created application, and check the document to get an idea of the system created. This is done as an analysis and system design done by the author. The correct framework at the time of the application development bridge between the developer side and the user side, so that the developed application can be completed on time. XP focuses more on software development and system design with CRC (Classroom Responsibility Collaborator). CRC creators must be thorough and consider CRC interrelationships with each other. The XP framework that every step always involves users, programmers, and parts of the test so that the applications created can be completed in a timely manner and in accordance with the needs of users.
<p>Citra digital sekarang ini sangat bermanfaat dalam segala bidang, citra digital dibutuhkan oleh pengguna untuk analisis dan mengambil keputusan. Berbagai analisis citra digunakan untuk menghasilkan citra keluaran sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan filter pada citra masukan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menghasilkan citra keluaran sesuai kebutuhan. Pada penelitian ini membuat aplikasi pengolahan citra menggunakan filter Sobel dan Prewitt. Filter Sobel dan Prewitt untuk menghasilkan tepi pada citra. Deteksi tepi pada citra bisa diimplementasikan pada bidang medis, seperti analisis keretakan pada tulang. Keretakan pada tulang menciptakan tepi, bagian yang retak diperkuat dengan filter Sobel dan Prewitt. Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: studi pustaka, penerapan filter Sobel dan Prewitt. Selanjutnya melakukan analisis dan desain aplikasi pengolahan citra dengan filter sobel dan prewitt. Pada penelitian ini menggunakan filter Sobel dan Prewitt untuk memperkuat tepi pada citra masukan. Dengan menggunakan dua fiter ini sudah bisa menampilkan tepi pada citra untuk analisis oleh pengguna.</p><p> </p><p><strong>Kata Kunci</strong>: Citra, Citra Digital, Filter Sobel, Filter Prewitt, Tepi</p>
Pada era industri 4.0 suatu enterprise (perusahaan/organisasi) sangat tergantung dengan teknologi informasi. Semakin tergantungnya pada teknologi informasi diperlukan perencanaan yang matang untuk investasi teknologi pada suatu enterprise. Perlunya pengembangan arsitektur enterprise untuk mendapatkan gambaran kesinergian data, aplikasi, dan teknologi. Dalam pengembangan arsitektur enterprise dapat menggunakan Kerangka Kerja Zachman (Zachman Framework). Value Chain dan Zachman Framework yang digunakan untuk menghasilkan cetak biru (blue print) padasuatu enterprise. Dari cetak biru arsitektur enterprise inilah digunakan oleh para praktisi di bidang pengembangan sistem untuk menghasilkan aplikasi terintegrasi yang mendukung semua proses bisnis yang terdapat pada suatu enterprise. Cetak biru bagi suatu enterprise sangat penting bagi suatu enterprise untuk investasi teknologi informasi dalam mendukung pengembangan aplikasi, dan keintegrasian semua unit/bagian/departemen yang ada pada suatu enterprise. Tujuan arsitektur enterprise adalah memetakan Arsitektur Data, Arsitektur Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi padaenterprise. Pengembangan arsitektur enterprise menggunakan Kerangka Kerja Zachman dengan metode pendekatan yaitu: penurunan 6 baris dan 6 kolom pada Kerangka Kerja Zachman, sehingga menghasilkan cetak biru untuk enterprise dalam berinvestasi teknologi informasi/sistem informasi. Kata kunci: Arsitektur; Enterprise; Cetak biru; Zachman Framework; Value chain
Suatu perusahaan perlu merencanakan pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan baik. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang sehingga dalam berinvestasi teknologi informasi tepat sasaran dan memberikan keuntungan untuk menunjang jalannya proses bisnis. Banyak perusahaan sekarang ini mengembangkan cetak biru enterprise architecture (arsitektur enterprise) untuk keselarasan teknologi informasi dalam perusahaanya. Setelah memiliki cetak biru arsitektur enterprise perlu diimplementasikan sehingga aplikasi yang sudah tersusun dalam cetak biru dapat terwujud guna menunjang proses bisnis pada perusahaan, untuk itu diperlukan kerangka kerja pengembangan sistem. Dalam implementasi cetak biru arsitektur enterprise dapat menggunakan kerangka kerja Scrum. Kerangka kerja Scrum dapat digunakan untuk pengembangan sistem yang cepat, karena kerangka kerja Scrum merupakan salah satu dari kerangka kerja Agile. Sehingga kerangka kerja Scrum, sangat tepat sebagai kerangka kerja dalam pengembangan sistem pada suatu perusahaan. Dengan adanya aplikasi yang terintegrasi yang dipetakan dengan cetak biru arsitektur enterprise, dan diimplementasikan dengan kerangka kerja Scrum, maka terjadi kesinergian antara pemangku kebijakan pada perusahaan dengan proses bisnis yang memerlukan dukungan investasi teknologi informasi pada perusahaan.
PT Focus Distribusi Nusantara adalah perusahaan nasioanl yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini sudah mulai sejak tahun 2004 dan telah melayani lebih dari 5000 distributor yang ada diseluruh Nusantara. Teknologi dapat dikatakan menjadi kunci untuk mendukung dan meningkatkan manajemen perusahaan agar dapat memenangkan persaingan. Perusahaan telah memiliki sistem informasi presensi yang bertujuan untuk para karyawan mengabsen diwaktu masuk dan pulang bekerja, agar data tersebut masuk ke sistem. Tujuan dari pengukuran tingkat kematangan aplikasi presensi adalah untuk mendapatkan gambaran dari sistem presensi agar mengetahui kekurangan dari sistem tersebut dan penulis dapat memberikan rekomendasi yang cocok untuk sistem yang akan diterapkan diperusahaan. Salah satu metode pengelolaan teknologi informasi yang digunakan secara luas adalah IT <em>governance</em> yang terdapat pada COBIT. Perangkat yang digunakan adalah kerangka COBIT yang diberikan oleh ISACA. Pengukuran yang dimaksud tersebut apakah sudah berjalan dengan baik ataupun tidak, penulis menggunakan pendekatan dengan COBIT 4.1. Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah tahapan review kerangka data, secara khusus perencanaan, pemeriksaan lapangan, membuat pelaporan, dan memberikan tindak Lanjut. Dilihat dari hasil penilaian untuk setiap interaksi Teknologi Informasi (TI) yang terdapat di ruang persiapan, organisasi, pengiriman dan <em>back</em><em>-up</em>, pada umumnya berada di level 2, sehingga semua TI belum memenuhi level pengembangan ideal di level 3.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.