Background and objectives
Fat infiltration of multifidus muscle is an important parameter to assess the efficacy of spinal stabilization training in chronic low back pain (LBP) patients. As a CT scan shows a specific attenuation value for fat, it can be used as a ratio to evaluate fat infiltration of the muscle relative to its cross-sectional area. This study aims to compare the fat infiltration ratio of multifidus muscle between subjects with and without chronic LBP in Indonesia.
Methods
Comparative cross-sectional study of 20 subjects with chronic LBP and 20 subjects without LBP. Fat infiltration ratio calculation of the multifidus muscle was obtained from the database of abdominal CT at the level of the superior and inferior endplate of L4 and L5 vertebral body.
Results
The fat infiltration ratio of multifidus muscle in the chronic LBP subjects group was significantly higher than the subjects group without NPB (p < 0.05). The cut-off value of the fat infiltration ratio at the level of the inferior endplate of L4 was 0.125 (75 % sensitivity and 80 % specificity).
Conclusion
The calculation of the multifidus muscle fat infiltration ratio at the inferior endplate L4 using CT is a potential method to evaluate multifidus muscle quality in chronic LBP patients.
Latar belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemakaian Removable rigid dressing (RRD) dibandingkan dengan perban elastik pada pasien diabetes melitus pascaamputasi transtibia. Metode: Desain penelitian adalah studi intervensi dengan menggunakan sampling konsekutif, dilakukan randomisasi untuk membagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu perban elastik dan RRD. Dua puluh tiga subjek yang berhasil dianalisis. Volume edema puntung dinilai dengan mengukur jumlah volume air yang tertumpah dari gelas ukur. Volume edema dan nyeri di evaluasi setiap tujuh hari selama delapan minggu. Perban elastik harus dibalut ulang setiap empat jam per hari dan RRD dicetak ulang setiap tujuh hari saat evaluasi. Hasil: Penurunan volume edema puntung lebih cepat di kelompok RRD dibandingkan perban elastik pada minggu pertama dan kedua, secara statistik bermakna (p = 0,03, p = 0,01) serta percepatan waktu puntung menjadi tidak edema (p = 0,03). Rerata penurunan volume edema puntung di kelompok RRD sebesar 63,85% di minggu kedua, dan 34,35% di kelompok perban elastik. Terdapat kecendrungan penurunan nilai nyeri puntung yang lebih cepat di kelompok RRD (minggu 4,83 ± 1,95) dibandingkan kelompok perban elastik (minggu 5,18 ± 2,31) walaupun secara statistik tidak bermakna (p = 0,6). Analisis kesintasan dengan uji regresi Cox terhadap waktu penurunan volume edema didapatkan nilai RR = 3,088 (CI 95%: 1,128-4,916). Kesimpulan: RRD mempercepat penurunan volume edema puntung dibandingkan perban elastik dan kemungkinan tiga kali lebih cepat untuk puntung menjadi tidak edema dibandingkan perban elastik. Terdapat kecenderungan lebih cepat waktu puntung menjadi tidak nyeri di kelompok RRD dibandingkan perban elastik walaupun secara statistik tidak bermakna.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.