Teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri setelah operasi sectio caesarea salah satunya dengan guided imagery yaitu menggunakan imajinasi seseorang yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nyeri pada pasien post sectio caesarea sebelum dan sesudah dilakukan guided imagery. Desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan cross sectional dan rancangan one group pretest-posttest. Sampel 40 responden, sampling menggunakan consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan SOP guided imagery, kemudian data di analisa dengan uji Sample Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan t hitung Sig. (2-tailed)=0,000<0,05 () yang berarti Ho ditolak, sehingga ada perbedaan nyeri pada pasien post sectio caesarea sebelum dan sesudah dilakukan guided imagery. Dapat disimpulkan bahwa guided imagery dapat mengurangi rasa nyeri terutama pada pasien post sectio caesarea.
Bidan dalam menolong persalinan menggunakan Standart Asuhan Persalinan Normal atau APN sehingga pertolongan persalinan benar dan aman, akan tetapi faktanya Angka Kematian Ibu dan bayi masih tinggi. Caring adalah bentuk asuhan yang diberikan oleh bidan kepada klien yang didasari dengan rasa peduli, ikhlas, lembut dan penuh kasih sayang serta menggangap bahwa klien merupakan keluarga kita sendiri. Perilaku caring sangat diperlukan karena caring merupakan inti dari kinerja bidan untuk memenuhi kesejahteraan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan APN dengan mengintegrasikan unsur caring. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan tujuan mengembangkan APN berbasis Caring Approach dalam rangka meningkatkan kompetensi bidan. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebesar 45 responden bidan yang memiliki PMB di wilayah Kabupaten Jember. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p sama dengan 0,05. Dari hasil penelitian ini hampir seluruh standart perlu diintegrasikan caring, dengan mengintegrasikan caring pada langkah Asuhan Persalinan Normal dalam meningkatkan kompetensi bidan ini dapat mengurangi kejadian kematiian pada ibu dan bayi sehingga kesejahteraan dan kepuasan klien terpenuhi
At this time, many pregnant women don’t understand the importance of KIA Books. KIA books are often assumed to be a control card that must carry. But too much of information contained has an impact KIA books being less applied by pregnant woman. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of pregnant women TM III with danger signs of pregnancy use of KIA books. This research design uses probability sampling by means of cluster sampling. The data were taken from a questionnaire given by pregnant women TM III. Research subject is pregnant women with TM III, data were analyzed by the spearman rank test. This study involved 62 pregnant women TM III. The result is 19 respondents (30.6%) have good knowledge, in detail 15 respondents (24.4%) use KIA books and 4 respondents (6.5%) didn’t use KIA books. Meanwhile, 21 respondents (33.9%) were knowledgeable enough, in detail 11 respondents (17.7%) used KIA books and 10 respondents (16.1%) didn’t use KIA books. Then, 22 respondents (35.5%) had less knowledge, indicating that 16 respondents (25.8%) used KIA books and 6 respondents (25.8%) didnt use KIA books. Spearman rank test results obtained value 0.764 > = 0.05. In conclusion, there is no relationship between the knowledge of pregnant women TM III about the danger signs of pregnancy with the use of the KIA books. So it is important to understand the KIA books for pregnant women with TM III to detect the danger signs of pregnancy so that they can be handled quickly and appropriately.
Angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia prasekolah masih cukup tinggi. Hal ini akan menimbulkan resiko pada tahap pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Pada usia prasekolah, dapat dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah pola asuh orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah (4-6 tahun). Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 38 responden yang dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data variabel pola asuh menggunakan kuesioner terstruktur dan perkembangan sosial menggunakan kuesioner Vineland Social Maturity Scale (VSMS). Analisis data menggunakan Goodman and Kruskal Tau. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orangtua menerapkan pola asuh demokratis (92,11%) dan anak usia prasekolah memiliki perkembangan sosial di atas rata-rata (76,32%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan perkembangan sosial anak (p-value 0,001). Orangtua memiliki peranan penting dalam mengasuh dan mendidik anak menjadi pribadi yang dewasa secara sosial. Pemantauan terhadap perkembangan sosial anak perlu dilakukan untuk mendiagnosis permasalahan perkembangan, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih dini dan meminalkan dampak yang ditimbulkan dari keterlambatan perkembangan sosial.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.