The Coronavirus disease (COVID-19) has become a public health emergency. The speed at which COVID-19 become pandemic and spread all over the world is alarming. A critical aspect of this type of pandemic is on the mental health of the community. This survey aimed to describe psychological distress in Indonesia's general population during the COVID-19 pandemic. Data collection began on 1st April 2020 to 30th April 2020. An online survey using Google Form with snowball sampling method used in this study. A modified version of the COVID-19 peri-traumatic distress index (CPDI) with 24 items used. The survey questionnaire included socio-economic and demographic variables. The study's total responses were 1,287, with 33 excluded from the analysis because of incomplete responses or not meeting inclusion criteria. Results showed that 63.5% of respondents reported having normal or no distress, 34% were having mild to moderate levels of distress, and 2.8% having severe distress. Age is the only variable that correlates with the level of distress. Healthcare workers and the general population showed no significant differences in the level of distress. During the early break of the COVID-19 pandemic, around 40% of respondents rated their psychological state having moderate to severe distress. These findings can be used to develop better psychological intervention measures and prevention of mental health during the pandemic.
AbstrakMasyarakat percaya bahwa kulit manggis dan tomat dapat menurunkan kadar gula darah dan bermanfaat sebagai antidiabetes, namun hal ini perlu diuji untuk menemukan bukti ilmiahnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efek penurunan kadar gula darah akibat pemberian kombinasi ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana) dengan tomat (Lycopersicum esculentum Mill) pada tikus putih (Rattus norvegicus) Wistar diabetes. Penelitian ini menggunakan rancangan pretest-posttest with control group design. Ekstrak manggis dan tomat dibuat di Laboratorium Kimia, FMIPA, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, sedangkan pemberian perlakuan dan pemeriksaan kadar gula darah dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Waktu penelitian bulan September-November 2015. Subjek penelitian adalah tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 30 ekor. Tikus dibagi dalam 3 kelompok secara acak dengan tiap kelompok 10 ekor: kelompok 1 (K1) adalah tikus yang tidak diinduksi aloksan dan tidak diberikan perlakuan (kontrol negatif), kelompok 2 (K2) adalah tikus yang diinduksi aloksan dan tidak diberikan perlakuan (kontrol positif), dan kelompok 3 (K3) adalah tikus yang diinduksi aloksan dan diberikan perlakuan. Perlakuan berupa pemberian ekstrak kulit manggis dan tomat 50 mg/kgBB/hari masing-masing selama 7 hari. Pemeriksaan kadar gula darah (KGD) dilakukan sebelum dan setelah pemberian perlakuan menggunakan glukometer (NESCO®). Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan uji ANOVA (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan KGD setelah perlakuan pada kelompok perlakuan mengalami penurunan secara bermakna (K1: 98,10±14,91 vs 92,50±13,97; K2: 237,10±30,31 vs 330,10±63,70; K3: 277,80±74,02 vs 105,10±15,89: p=0,00). Simpulan, pemberian kombinasi ekstrak kulit manggis dan tomat dosis 50 mg/kgBB/hari masing-masing menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes. Ekstrak kulit manggis dan tomat berpotensi dikembangkan sebagai obat antidiabetes.Kata kunci: Diabetes, kadar glukosa darah, manggis, tikus Wistar, tomat Blood Sugar Levels Reduction by Mangosteen (Garcinia mangostana) and Tomato (Lycopersicum esculentum Mill) in Diabetic Rats AbstractThe people believe that the mangosteen and tomatoes can reduce blood sugar levels and useful as antidiabetic however, this statement still needs to be tested scientifically. The purpose of this study was to analyze the effect of a decrease in blood sugar levels due to the effect of the combination of mangosteen peel extract (Garcinia mangostana) and tomato (Lycopersicum esculentum Mill) in rats (Rattus norvegicus) Wistar. This type of research using a pretest-posttest control group design. The subjects were male Wistar rats with a number of subjects as many as 30 individuals. Rats were divided into 3 groups randomly with each groups of 10 rats: group 1 (K1) were rats that was not induced alloxan and not given treatment (negative control), group 2 (K2) were rats induced alloxan and given no treatment (positive control), and group 3 (K3) were rat...
Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap berbagai masalah reproduksi karena kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Hasil studi UNICEF di Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan bahwa satu dari enam gadis remaja harus absen dari sekolah selama 1 hari atau lebih selama menstruasi. Sejauh ini materi yang berkaitan dengan pubertas sering diberikan dengan metode ceramah termasuk di kota Serang, Banten, sehingga remaja hanya menggunakan indera pendengaran mereka. Media audiovisual melibatkan pendengaran dan penglihatan pada saat yang sama dalam suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan pengetahuan remaja setelah menggunakan video dan ceramah tentang menstruasi pertama. Metode penelitian menggunakan Quasi Experiment dengan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 35 remaja pada kelompok video dan 34 remaja pada kelompok ceramah. Teknik sampel adalah teknik random permuted blocks dan analisis menggunakan uji U Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan video dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan (nilai p <0,001). Terdapat peningkatan pengetahuan remaja pada kelompok video tetapi tidak lebih tinggi dari remaja pada kelompok ceramah (nilai p = 0,185). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa video meningkatkan pengetahuan remaja dalam menghadapi menstruasi pertama.
A challenge for hospitals in facing the high number of patient visits is to provide quality services. One of the vital services in dealing with patients, especially those who will have cancer surgery considering the high rate of mortality cancer, is an improvement in waiting time (WT). Waiting time for elective surgery is one indicator of service quality with a standard of ≤2 days. This research aimed to determine the average WT for surgery, influencing factors, and optimal queuing models. The method used was quantitative and qualitative methods applied to 207 samples with consecutive sampling at West Java Provincial Al-Ihsan Regional General Hospital Bandung from October to December 2016. The analysis used partial least squares (PLS). The results of the study showed that the average WT for surgery was 32 days. Factors that influence WT were inpatient rooms, number of medical personnel, condition of patients, and health insurance. The optimal queue model to reduce surgical waiting time are adding inpatient beds, oncologist doctor, and creating an online system for registration and confirmation of inpatient rooms and operating. FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU TUNGGU OPERASI PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT RUJUKAN JAWA BARATTantangan bagi rumah sakit dalam menghadapi jumlah kunjungan pasien yang tinggi adalah mampu memberikan pelayanan berkualitas. Salah satu pelayanan signifikan bagi pasien kanker yang akan menjalani operasi adalah perbaikan waktu tunggu karena mortalitas pasien kanker yang tinggi. Waktu tunggu operasi elektif merupakan salah satu indikator mutu pelayanan dengan standar ≤2 hari. Penelitian bertujuan mengetahui waktu tunggu operasi rerata, faktor yang memengaruhi, dan model antrean yang optimal. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif yang diterapkan pada 207 sampel secara consecutive sampling di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat Bandung dari Oktober hingga Desember 2016. Analisis menggunakan partial least squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu operasi rerata adalah 32 hari. Faktor yang berpengaruh terhadap waktu tunggu operasi adalah ruang rawat inap, jumlah tenaga medis, kondisi pasien, dan jaminan kesehatan. Model antrean yang optimal untuk menurunkan waktu tunggu operasi adalah penambahan tempat tidur rawat inap, penambahan dokter spesialis bedah onkologi, serta pembuatan sistem daring untuk pendaftaran dan konfirmasi kesiapan ruang rawat inap dan ruang operasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.