Model hybrid yang banyak digunakan dalam studi prediksi spasial saat ini seperti markov chain, logistik linear dan lainnya, memiliki kelemahan dalam penentuan dan parameter yang sangat sensitif. Sehingga memerlukan banyak data, memakan waktu, dan tidak efisien. Karena itu diperlukan sebuah model yang baru yang dapat mengatasi lebih mudah, tidak memakan waktu dan lebih efisien. Dalam hal ini, peneliti mencoba model ANN untuk diterapkan dalam prediksi perkembangan lahan terbangun. Salah satu wilayah yang sudah sangat padat lahan terbangun adalah Jabodabek. Simulasi divalidasi menggunakan tutupan lahan terbangun 2020 dan menghasilkan akurasi simulasi sebesar 74 % untuk simulasi per 5 tahun dan 85,7 % untuk simulasi per 10 tahun. Perkembangan lahan terbangun di Jabodetabek mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun 2000-2030. Perkembangan lahan terbangun Jabodetabek memberikan sebuah pembuktian akan beberapa teori geografi perkotaan yaitu perspektif kota sebagai organisme dan bentukan kipas Jakarta.
Earthquakes are a disaster that is difficult to predict. This is why every time an earthquake occurs it always causes huge losses, not only loss of property but up to the loss of life. Strengthening preparedness in dealing with earthquake disasters is absolutely necessary in order to build community resilience in responding to earthquakes to minimize the potential for a larger impact. Improving earthquake disaster preparedness for the people of Bukit Duri Village aims to increase the community's ability to deal with earthquake disasters. The method used is through direct socialization related to preparedness actions before the disaster, during the disaster, and after the earthquake. The results of the implementation show that participants can understand well the characteristics of earthquake disasters, risk factors in the living environment, and actions needed before, during, and after an earthquake. This is evidenced by the evaluation results in the form of pre-test and post-test which showed an increase in participants' knowledge related to earthquake disaster preparedness which increased by 36.4%. During the pre-test, the total score was 58.8% and during the post-test, the total score was 93.2% Keywords: disaster; earthquake; preparedness Abstrak: Gempa bumi merupakan bencana yang sulit untuk diprediksi kejadiannya, hal ini yang menyebabkan setiap kali kejadian gempa bumi senantiasa menimbulkan kerugian yang besar bukan hanya kerugian harta benda namun sampai dengan korban jiwa. Penguatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi mutlak diperlukan dalam rangka mengbangunan ketahanan masyarakat dalam merespon gempa bumi untuk meminimumkan potensi dampak yang lebih besar. Peningkatan kesiapsiagaan bencana gempa bumi bagi masyarakat Kelurahan Bukit Duri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi. Metode yang digunakan adalah melalui sosialisasi secara langsung terkait tindakan kesiapsiagaan saat sebelum bencana, saat bencana dan setelah bencana gempa bumi. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa peserta dapat memahami dengan baik karakteristik bencana gempa bumi, factor-faktor yang berisiko pada lingkungan tempat tinggal, tindakan yang diperlukan sebelum, saat terjadi dan setelah gempa bumi. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluai berupa pre test dan post test yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terkait kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang mengalami peningkatan sebesar 36,4 %. Saat pre test total nilai keseluruhan sebesar 58,8 % dan saat post test total nilai menjadi 93,2 %Kata kunci: bencana; gempa bumi; kesiapsiagaan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengenai bagaimana sebaran dan kondisi terumbu karang dengan mengunakan citra landsat 8. Lokasi peneltian dilakukan di perairan sekitar Pulau Sepanjang, Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan persamaan Lyzenga dan diterapkan pada Citra Landsat 8 dan dilakukan verifikasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan antara hasil pengamatan lapangan dengan hasil analisis mencapai 37,5 % perbedaan ini dijadikan sebagai dasar untuk melakukan koreksi pada citra untuk menghasilkan citra yang lebih tepat. Dan secara umum penggunaan persamaan/algoritma lyzenga pada landsat 8 bisa digunakan untuk mendeteksi kondisi umum terumbu karang khususnya untuk mendeteksi terumbu karang hidup dan mati, sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi kualitas terumbu karang. Kata Kunci : Terumbu karang, Lyzenga, Citra Landsat 8
Sawarna Village is a tourism village located on the southern coast of Lebak Regency, Banten and directly facing the Indonesian Ocean. The geographical location of Sawarna village might potentially affected by earthquake and tsunami disaster. Beside the local residents, tourists are also affected by the earthquake and tsunami. This research aims to determine the areas affected by the tsunami disaster and determining the evacuation route, especially the pathway from the location of attractions. Data obtained from the images of DEM IFSAR and Google Earth as well as field survey results. GIS analysis network was used as data analysis technique. The result showed the tsunami’s hazard area in Sawarna Village covers about 347.62 Ha, with a high risk level of 270.38 (77.78%). The tsunami hazard area covers all the sights and settlements along the coast, south of the village road and the border of the river. The evacuation direction of the tourist objects is straight away from the beach but away from the river. Meanwhile, the direction of evacuation in the settlement follows the road and away from the river to the nearby hill.
This research aims to understand the movement patterns of the tourist destinations: Farm House Susu Lembang; and Floating Markets, West Bandung Regency, West Java. The method used in this research is descriptive method with a survey approach. This research took place from June-July 2019. Indicators assessed are (1) the number of tourist visits to each tourist destination, (2) tourist motivation, (3) visiting time, (4) modes of transportation, (5) accessibility to tourist destinations, (6) traveling experience, (7) traveling companion, (8) tourist attractions. The results showed tourists from the area of West Java made a move with the type of Base Site, Chaining Loop, Stopover and Single Point. The majority of tourists are aged between 17 years and 30 years (76%), and most traveling accompanied by a friend (71%). Tourists spend about 5 hours visiting each tourist destination and the number of tourist destinations visited is small. Keywords: movement pattern, tourist, tourist destinations
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.