Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat seberapa jauh pemahaman orangtua dan anak tentang pandemi Covid-19 yang terjadi. Seberapa mampu peran orangtua dalam memberikan pemahaman dan pengertian pada anak tentang pandemi Covid-19 yang membuat mereka harus menjalani aktivitas di rumah. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan juga mampu menambah pengetahuan para orang tua untuk bisa lebih baik dalam menyikapi tentang permasalahan yang dialami oleh anak usia dini dalam menghadapi pandemi. Orangtua juga diharuskan memiliki rasa empati dan lebih memperhatikan emosional anak, karena peran orangtua juga sangat berpengaruh terhadap kualitas emosi dan mental anak. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang diberikan kepada peserta Webinar "Bincang Asyik" yang mengangkat tema tentang Menjaga Stabilitas Mental Anak Bagi Orangtua Selama Masa Pandemi Covid-19, yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini di Universitas Muhammadiyah Gresik dengan pembicara Yasa Griya Sejati, M.pd selaku dosen di prodi tersebut. Dalam proses penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang peserta dengan diberikan 20 pertanyaan yang harus mereka isi di kuisioner yang telah di sediakan. Hasil dari penelitian tersebut mengungkap beberapa hal berikut : 1. Anak merasa aktivitasnya dibatasi karena harus terus berada di rumah selama pandemi. 2. Beberapa anak mengeluh ingin pergi ke sekolah dan kembali belajar dengan teman-teman sebayanya. 3. Orangtua merasa sedikit kesulitan karena harus menyediakan kegiatan yang kreatif dan menyenangkan untuk membuat anak tetap bisa belajar di rumah dengan baik.

Panel MV (Medium Voltage) 20 kV berfungsi sebagai sistem kendali dan informasi untuk mengendalikan peralatan serta memantau keadaan pada gardu distribusi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pengendalian dan pemantauan panel MV 20 kV pada gardu distribusi dapat dilakukan secara jarak jauh (remote) menggunakan RTU (Remote Terminal Unit) sehingga memudahkan operator untuk memantau dan mengendalikan keseluruhan jaringan distribusi tanpa harus melihat langsung ke lapangan. RTU ( Saitel DR HU_B) merupakan salah satu komponen peralatan SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) yang dirancang untuk memantau aktivitas gardu pada suatu sistem tenaga listrik, RTU tersebut akan melakukan pengolahan data yang kemudian dikirim ke MTU (Master Terminal Unit). RTU akan berkomunikasi dengan MTU untuk mendapatkan data yang dibutuhkan di gardu. Media komunikasi yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghubungkan RTU dengan MTU yaitu SIM (Subscriber Identity Modul) atau Subscriber Identification Module) Card, akan tetapi SIM Card sangat dipengaruhi oleh kualitas signal dan tagihannya juga sangat mahal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut media alternatif yang bisa digunakan untuk menghubungkan RTU dengan MTU adalah Wireless. Hasil yang diperoleh dari pengujian menggunakan media Wireless bahwa komunikasi data berjalan dengan baik tanpa harus ada biaya operasional seperti menggunakan media SIM Card.