Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis algae yang sangat popular di masyarakat petani tambak Indonesia.Tambak yang baik untuk budidaya Gracilaria sp. sangat tergantung pada pemilihan lokasi yang tepat dan kondisi ekologis tambak. Gracilaria sp. merupakan bahan dasar penghasil agar yang salah satu jenis alga merah (Rhodophyta). Produksi rumput laut Gracilaria sp. di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan komoditas rumput laut untuk industri, memberikan keuntungan terhadap budidaya rumput laut. Harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan Gracilaria sp. sebagai salah satu komuditas unggulan di sektor perikanan pada budidaya tambak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan Gracilaria sp. dengan perendeman pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo selama 45 hari dengan pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan dilakukan setiap 11 hari sekali sebanyak empat kali pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk organik cair 0,0 ml; Perlakuan B: pupuk organik cair 15 ml; perlakuan C: pupuk organik cair 30 ml; perlakuan D: pupuk organik cair 45 ml). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic cair dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Uji Duncan memperlihatkan perlakuan D (45 ml) menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya.
Des enquêtes ont été menées sur les mouches tsé-tsé et la trypanosomose dans les régions administratives locales de Jos- Est, Riyom, Bassa et Bokkos, sur le plateau de Jos au Nigeria, suite à des cas de trypanosomose ayant causé des mortalités chez le bétail. Des pièges biconiques et Nitse ont été posés dans les zones favorables aux glossines. Des bovins et des ovins sélectionnés dans la zone étudiée dans des troupeaux de race indigène ou Fulani ont été examinés. Au total, 240 glossines ont été capturées, parmi lesquelles 114 Glossina tachinoides et 126 G. palpalis palpalis, correspondant à une densité apparente par piège et par jour de 4,63 mouches. La dissection a révélé un taux d’infection à Trypanosoma brucei et T. vivax de 1,67 p. 100. Quatre-vingt-sept pupes de G. tachinoides ont été recueillies dans la zone de Bassa et de Jos-Est. Par ailleurs, 1 536 insectes piqueurs autres ont été capturés (Stomoxys, Tabanus et Haematopota). En tout, 1 053 bovins et 65 ovins ont été examinés pour la recherche de trypanosomose. Les techniques de l’hématocrite, d’inoculation à l’animal, et de diagnostic différentiel morphologique ont été utilisées pour déterminer les espèces de trypanosomes et les taux de prévalence. Un taux de prévalence de 7,79 p. 100 (due à T. brucei, T. congolense, T. vivax et T. theileri) a été trouvé chez les bovins, et de 3,08 (T. vivax) a été obtenu chez les ovins. Les facteurs principaux prédisposant le plateau de Jos aux infestations glossiniennes et à la trypanosomose ont été : les migrations saisonnières des bovins transitant par le plateau vers ou à partir des zones infestées de tsé-tsé, l’abondance d’autres insectes piqueurs, les changements des conditions climatiques et l’accroissement des activités humaines. Ces résultats contredisent la notion longtemps gardée consistant à considérer le plateau de Jos comme n’hébergeant pas de tsé-tsé et donc indemne de trypanosomose ; ainsi, la sécurité des troupeaux, résidant ou migrant sur le plateau et dont la population a malheureusement augmenté récemment, ne peut plus être assurée à cause du risque de trypanosomose.
Fosfat merupakan salah satu nutrien yang mempengaruhi pertumbuhan dan menjadi unsur hara yang esensial bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Rumput laut (Gracilaria verrucosa) merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyta) yang banyak dibudidayakan di tambak dan menjadi bahan dasar penghasil agar. Agar digunakan sebagai pengental yang larut dalam air dan pengemulsi dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan bioteknologi. Tingginya permintaan, harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan G.verrucosa sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor budidaya perikanan. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Pebruari 2019 dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya G.verrucosa yang efektif dan efisien. Dengan kegiatan pegabdian, diharapkan terjadi peningkatan partisipasi pembudidaya G.verrucosa yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) dalam menerapkan strategi produksi agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakat pembudidaya G.verrucosa di Lakawali, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dampak dan manfaat kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan penggunaan pupuk fosfat, keterampilan dan sikap pembudiya G.verrucosa. Capaian keberhasilan kegiatan penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pembudidaya G.verrucosa dalam mengadopsi teknologi dan peningkatan produksi G.verrucosa.
Yellowfin tuna is one of the important pelagic fishery commodities in the Bone Bay waters, exploited using hand lines and pole and line. This study aims to compare the size structure, the number of the cohort, compositions of catch according to fish maturity stage and percentage of catch suitable size. Fish length data were collected from January to August 2020. Size structure and age groups were analyzed using the Bhattacharya method. The gonad maturity stage observed morphologically using the Schaefer and Orange method, the percentage of catch suitable size using the Mallawa method. The hand line catches measuring 39 to 111 cm, dominant size 49 to 57 cm and 66 to 73 cm, consisting of three age groups and dominated by young. The pole and line catch measuring 34 to 87 cm, dominant size 35 to 37 cm, consisting of three age groups and dominated by the young fish. The percentage of catch suitable size in both fishing technologies is low.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.