ABSTRAKTingkat produksi hasil budidaya dipengaruhi oleh bekerjanya beberapa faktor produksi seperti luas lahan, pupuk, bibit, dan tenaga kerja. Oleh karena itu, tinggi rendahnya produksi bergantung dari efektif dan efisiennya pemanfaatan faktor-faktor produksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor input produksi budidaya rumput laut Gracilaria sp di Kota Palopo. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis produksi, analisis efisiensi dan analisis skala usaha (return to scale). Hasil analisis produksi dengan menggunakan analisis Cobb-Douglas diperoleh persamaan fungsi Y= 2,377.X1 (0,386).X2 (0,521).X3 (0,223).X4 (0,100).X5 (0,137).e. Terdapat empat variabel yang signifikan mempengaruhi tingkat produksi yaitu modal (X1), bibit (X2), luas lahan (X3), dan pupuk (X5), sedangkan untuk variabel tenaga kerja (X4) cenderung tidak terlalu mempengaruhi tingkat produksi. Hasil analisis efisiensi produksi menunjukkan bahwa beberapa input produksi belum efisien, seperti modal, bibit, luas tambak dan pupuk, dimana rasio NPMX faktor produksi tersebut lebih besar dari satu. Maka untuk mencapai efisiensi, faktor produksi tersebut perlu ditambah guna memaksimalkan keuntungan. Sedangkan penggunaan input tenaga kerja karena rasio NPMX yang diperoleh lebih kecil dari satu, maka faktor tenaga kerja perlu dikurangi. Berdasarkan hasil analisis skala usaha diperoleh nilai ∑bi =1,166 yang berarti bahwa produksi rumput laut Gracilaria sp berada pada skala kenaikan hasil yang semakin meningkat (increasing return to scale). Pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan faktor produksi, dengan efisiennya faktor produksi maka akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh masyarakat.Title : The Efficiency Of Production Inputs On Seaweed Culture (Gracilaria Sp) In Palopo City South Sulawesi ProvinceABSTRACTThe production level of cultivation outcome is influenced by several production factors such as the land area, fertilizer, seedlings and labor. Consequently, the high and the low of production amount is depending on the effectiveness and the efficiency of those production factors implementation. This research aims to analyze the efficiency of the input factors usage on the cultivation of Gracilaria sp seaweed in Palopo City. The data collection of research was conducted by using two methods: observations and interviews. The collected data then analyzed by using production analysis, efficiency analysis and return to scale or RTS analysis. The result of the production analysis by using Cobb-Douglass analysis was obtained function equation Y = 2,377.X1(0,386).X2 (0,521).X3(0,223).X4(0,100).X5(0,137).e. There are four variables that significantly affect the level of production, namely the capital (X1), seedlings (X2), land area (X3), and fertilizer (X5), while for the labor variable (X4) tends not to greatly affect the level of production. The results of the production efficiency analysis indicated some of the production inputs were not efficient such as the capital, seedlings, the pond area and fertilizer, where the NPMX ratio of production factors was greater than one. Therefore to achieve the efficiency, these production factors need to be added to maximize the profits. While the usage of the labor input need to be reduced because the obtained NPMX ratio was smaller than one. Based on the analysis of return to scale, it is obtained the the value of ∑bi = 1.166 which is mean the production of Gracilaria sp is on a increasing scale of outcomes (increasing return to scale). The development of seaweed cultivation can be done by optimizing and making efficient the usage of production factors, the efficient factors of production will increase the profit gained by the community.
Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis algae yang sangat popular di masyarakat petani tambak Indonesia.Tambak yang baik untuk budidaya Gracilaria sp. sangat tergantung pada pemilihan lokasi yang tepat dan kondisi ekologis tambak. Gracilaria sp. merupakan bahan dasar penghasil agar yang salah satu jenis alga merah (Rhodophyta). Produksi rumput laut Gracilaria sp. di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan komoditas rumput laut untuk industri, memberikan keuntungan terhadap budidaya rumput laut. Harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan Gracilaria sp. sebagai salah satu komuditas unggulan di sektor perikanan pada budidaya tambak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan Gracilaria sp. dengan perendeman pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo selama 45 hari dengan pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan dilakukan setiap 11 hari sekali sebanyak empat kali pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk organik cair 0,0 ml; Perlakuan B: pupuk organik cair 15 ml; perlakuan C: pupuk organik cair 30 ml; perlakuan D: pupuk organik cair 45 ml). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic cair dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Uji Duncan memperlihatkan perlakuan D (45 ml) menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya.
Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskall), masih menjadi organisme pilihan utama dalam kegiatan budidaya perairan di tambak. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan yang telah mati yang mengalami proses pembusukan oleh berbagai sistem dengan bantuan bakteri ataupun mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organic cair bioboost terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk bioboost 0,2 ml/ 15 liter air; perlakuan B: pupuk bioboost 0,3 ml/ 15 liter air; dan perlakuan C: pupuk bioboost 0,4 ml/ 15 liter air). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo. Parameter yang diukur yaitu bobot ikan dan kualitas air. Analisis data menggunakan analisis ragam (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair bioboost berpengaruh tidak nyata (P<0.05) terhadap laju pertumbuhan dan bobot ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemberian pupuk cair bioboost dengan dosis berbeda memberikan respon yang sama terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng.
Rumput laut Eucheuma cottonii sebagai tanaman yang hidup di perairan dan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan utama dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan E. cottonii adalah dengan penentuan bobot bibit yang sesuai dengan metode budidaya yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari di mulai pada tanggal 25 Juni sampai 8 Agustus 2020, di perairan Pantai Ponrang, Kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A bobot bibit 100 gram; perlakuan B bobot bibit 200 gram; dan perlakuan C bobot bibit 300 gram menggunakan jaring trawl. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi kandungan klorofil, laju pertumbuhan dan parameter kualitas air. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil dengan bobot bibit berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii. Bobot bibit yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan kelompok 2, dilanjutkan perlakuan kelompok 1 dan kelompok 3.
Fosfat merupakan salah satu nutrien yang mempengaruhi pertumbuhan dan menjadi unsur hara yang esensial bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Rumput laut (Gracilaria verrucosa) merupakan salah satu jenis alga merah (Rhodophyta) yang banyak dibudidayakan di tambak dan menjadi bahan dasar penghasil agar. Agar digunakan sebagai pengental yang larut dalam air dan pengemulsi dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, minyak bumi, dan bioteknologi. Tingginya permintaan, harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan G.verrucosa sebagai salah satu komoditas unggulan di sektor budidaya perikanan. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Pebruari 2019 dengan tujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya G.verrucosa yang efektif dan efisien. Dengan kegiatan pegabdian, diharapkan terjadi peningkatan partisipasi pembudidaya G.verrucosa yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat (sasaran) dalam menerapkan strategi produksi agar mempercepat terjadinya perubahan-perubahan kondisi sosial, politik dan ekonomi sehingga mereka dapat (dalam jangka panjang) meningkatkan taraf hidup pribadi dan masyarakat pembudidaya G.verrucosa di Lakawali, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dampak dan manfaat kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan penggunaan pupuk fosfat, keterampilan dan sikap pembudiya G.verrucosa. Capaian keberhasilan kegiatan penyuluhan ditandai timbulnya partisipasi aktif dari pembudidaya G.verrucosa dalam mengadopsi teknologi dan peningkatan produksi G.verrucosa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.