Kabuapten Subang merupakan sentra penghasil buah nanas terbesar di Indonesia. 500 keluarga menggantungkan penghasilannya dari bertani nanas, dengan kepemilikan lahan perkebunan rata-rata 0,4 Ha, namun petani hanya terfokus kepada produksi nenas belum menyentuh kepada pengolahan hasil.sehingga yingkat kesejahteraan petani masih belum optimal. Pengabdian masyarakat ini bertujuan menambah pengetahuan petani melalui penyuluhan dan pembinaan mengenai tata cara pegolahan produk nanas seupaya memiliki nilai tambah. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang selama bulan Juli sampai Oktober 2019 dengan menggunakan metode ceramah, focus group discussion, pelatihan dan pendampingan serta monev. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu masyarakat dapat membuat olahan dari nanas sebagai upaya dalam meningkatkan nilai tambah dari produk nanas itu sendiri. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini yaitu pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat mampu membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan nilai produk dan nilai jual dari produk serta masyarakat mampu mengembangkan manajemen kelembagaan.
Cocogurt atau coconut yoghurt merupakan minuman probiotik berbahan dasar susu atau santan kelapa yang difermentasi dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL). Penambahan pisang berperan sebagai prebiotik fasilitator bakteri asam laktat, sedangkan pektin untuk memperbaiki tekstur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan penambahan konsentrasi pisang dan pektin terhadap karakteristik mutu kimia dan biologi cocogurt. Sampel yang diamati adalah 3 formulasi terbaik yang diperoleh dari 16 formulasi hasil penelitian sebelumnya. Hasil pengukuran dan analisis sidik ragam dengan alfa 5% dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple (DMRT) dengan selang kepercayaan 5%. Penambahan perbedaan konsentrasi prebiotik memberikan pengaruh nyata terhadap kadar lemak dan total bakteri asam laktat, namun penambahan perbedaan konsentrasi pisang dan pektin tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu dan kadar protein. Penambahan pisang berbanding terbalik dengan kadar protein, namun berbanding lurus dengan total bakteri asam laktat.
Blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face- to- face) dengan e-learning. Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa Agroindustri khususnya pada mata kuliah Teknologi Pascapanen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan berbasis deskriptif kualitatif dan data kualitatif dengan membandingkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran konvensional dan dengan berbasis e-learning (google classroom). Penelitian ini menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan adalah mahasiswa kelas Agroindustri 1 semester 2 pada mata kuliah Teknologi Pascapanen. Langkah-langkah penelitian terdiri dari persiapan, pembelajaran secara konvensional, diseminasi blended learning, pembukaan kelas online, pertemuan tatap muka, dan evaluasi penerapan blended learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang cukup tinggi antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis blended. Peningkatan nilai N gain dari pembelajaran konvensional (0,42), Blended 1 (0,69) dan blended 2 (0,87). Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa penerapan blended learning dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Agroindustri pada mata Kuliah Teknologi Pascapanen serta mahasiswa merasa puas dan setuju bahwa Blended Learning efektif dan efisien untuk diterapkan.
Rendahnya produktivitas sapi di KTT Budi Asih disebabkan mahalnya harga konsentrat dan minimnya nutrisi pakan yang diberikan. Salah satu satu alternatif bahan pakan yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala tersebut yaitu penggunaan limbah agroindustri yang melimpah dan belum termnafaat di Kabupaten Subang. Oleh sebab itu perlu upaya untuk pembuatan pakan berbasis limbah agroindustri yang murah, bernutrisi, dan kontinyu. Tujuan dari pengabdian ini adalah memanfaatkan limbah agroindustri berupa ampas kecap sebagai bahan penyusun complete feed solusi pakan mahal dan memberikan penyuluhan serta pelatihan pembuatan complete feed kepada masyarakat. Luaran yang hendak dicapai adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak untuk pengembangan dan pembuatan complete feed dari limbah agroindustri. Metode dalam pengabdian ini adalah FGD dengan peternak, penyuluhan pelatihan pembuatan pakan, penyerahan pakan komplit, monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan complete feed dengan menggunakan limbah agroindustri dapat menekan biaya produksi serta meningkatkan produktivitas ternak berupa peningkatan PBBH. Kata Kunci : KTT Budi Asih, Limbah agroindustri, Pakan komplit, sapi potong
Penggunaan jenis kemasan yang tepat dapat mempertahankan kualitas benih, sehingga tetap baik pada saat akan ditanam. Jenis kemasan yang tidak mampu mempertahankan kadar air pada kondisi aman akan mempermudah serangan hama gudang. Hama gudang Callosobruchus maculatus F. merupakan salah satu hama primer yang menyerang kedelai dalam penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketahanan dua jenis kemasan yaitu kemasan platik HDPE dan plastik Hermetik dari serangan hama Callosobruchus maculatus selama penyimpanan di dalam gudang. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari penyediaan serangga Callosobruchus maculatus, pemilihan, pengemasan, infestasi Hama pada kedelai, penyimpanan dan pengamatan. Parameter yang diamati diantaranya adalah kandungan gas O2 dan CO2, persentase kematian Callosobruchus maculatus, dan persentase biji yang terinfestasi telur. Kadar oksigen dalam plastik hermetik lebih rendah dibandingkan dengan kemasan plastik HDPE, sedangkan kadar karbondioksida dalam kemasan hermetik lebih tinggi dibandingkan dengan kemasan HDPE. Kondisi penurunan oksigen dan peningkatan karbondioksida yang cepat pada kemasan hermetik menyebabkan serangga yang diinfestasi ke dalam kemasan dengan cepat mengalami kematian dan penurunan kemampuan bertelur (fekunditas). Kemasan hermetik memiliki ketahanan terhadap serangga lebih baik dibandingkan kemasan HDPE. Kemasan hermetik memberikan pengaruh nyata terhadap parameter konsentrasi gas CO2 dan O2 yang menyebabkan kematian C. maculatus mencapai 100% pada hari keempat penyimpanan. Persentase biji yang terinfestasi telur pada kemasan hermetik sebesar 5.4%, lebih rendah dibandingkan kemasan HDPE yaitu 26.23%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.