Jenis leukemia yang paling umum ditemukan pada orang dewasa adalah leukemia mieloblastik akut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita Leukemia Mieloblastik Akut di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif yang dilaksanakan pada Februari – Mei 2015. Populasi penelitian ini adalah semua pasien leukemia mieloblastik akut yang dirawat di bagian penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang antara Januari 2014 sampai Desember 2014. Sampel untuk penelitian ini adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berjumlah 35 orang. Data diambil melalui rekam medis dan pengolahan data dilakukan secara manual. Hasil penelitian ditemukan pasien leukemia mieloblastik akut terbanyak pada kelompok umur 20-39 tahun sebanyak 16 orang (45,71%). Berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak ditemukan pada perempuan sebanyak 18 orang (51,43%). Berdasarkan klasifikasi French-American-British (FAB), tipe leukemia mieloblastik akut yang terbanyak yaitu tipe M4 sebanyak 20 orang (57,14%). Sebanyak 17 orang mengalami anemia berat (48,57%). Terdapat 21 orang mengalami hiperleukositosis (60%). Seluruh pasien leukemia mieloblastik akut mengalami trombositopenia (100%). Terdapat 32 orang dengan presentasi blast >30% (91,43%).
AbstrakKanker kolorektal (colorectal cancer/CRC) memiliki insiden, morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pembedahan sebagai terapi kuratif terbaik dalam penanganan CRC belum memberikan hasil klinis yang memuaskan karena tingginya kejadian rekurensi pasca pembedahan akibat adanya residu mikroskopis sel kanker. Kemoterapi adjuvan dikembangkan untuk menangani hal tersebut namun pemberiannya dihadapkan pada masalah efek samping dan resiko toksisitas. Penentuan stadium, kondisi pasien, indikasi kemoterapi dan pemilihan regimen yang tepat perlu dilakukan. Kata kunci: kanker kolorektal, kemoterapi adjuvan AbstractColorectal cancer (CRC) has a high level of incidency, morbidity, and mortality. Surgery as a curative therapy in CRC treatment cannot provide a satisfactory clinical result. There are occult residual microscopic cancer cells that cause post operative recurrence is still high. Adjuvant chemotherapy has been developed to overcome this point but faced with side effect and toxicity. Determination of stadium, performance status, indication and right chemotherapy regiment needs to be undertaken.
BACKGROUND: Chronic rhinosinusitis with polyps (CRSwNP) have a high risk of recurrence and patients often experience repeated surgery. There are several types of inflammatory patterns in CRSwNP, such as Th2 inflammation (eosinophilic) and Th1/Th17 inflammation (neutrophilic). AIM: This study aims to determine the expression of IL-5, IL-8, IL-17A and TGF-β in recurrent CRSwNP using the most convenient and non-invasive examination tool such as brushing the mucosal polyp and find out its correlation with polyp tissues. MATERIAL AND METHODS: A cross-sectional comparative study was carried out on 15 samples of mucosal brushing and polyp tissue. Expressions of IL-5, IL-8, IL-17A and TGF-β on mucosa were measured using the Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) examination and tissues using Immunohistochemical (IHC) examination. RESULT: The result showed that Only IL-5 has a significant relationship between mucosa and tissue with moderate positive correlation (p < 0.05; r = 0.527). CONCLUSION: This study concluded that mucosa brushing could be used as a simple and non-invasive examination to observe the expression of IL-5 in recurrent CRSwNP. IL-5 is one of the cytokines that mark the Th2 (eosinophilic) inflammatory pattern where eosinophilic polyps are closely related to recurrence.
Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) seseorang dalam darah lebih rendah dari normal. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko menderita anemia. Berbagai penelitian di beberapa daerah di Indonesia masih menunjukkan tingginya prevalensi anemia pada remaja putri. Berdasarkan hasil skrining tahunan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto tahun 2013 terhadap siswa putri tingkat SMP dan SMA di Kota Sawahlunto diperoleh prevalensi anemia yang juga tinggi. Prevalensinya lebih banyak ditemukan pada siswa SMA dengan persentase 57,9% dengan angka kejadian tertinggi di SMAN 2 Sawahlunto (71,8%) Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara status gizi dan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 2 Sawahlunto. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan cross sectional. Selama periode Agustus-Desember 2014 dilakukan pengambilan data meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan Hb menggunakan metode Cyanmethemoglobin terhadap siswa remaja putri kelas X dan XI SMAN 2 Sawahlunto. Data diuji dengan chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p adalah 0,008 (p<0,05). Simpulan studi ini ialah terdapat hubungan bermakna antara status gizi dan kejadian anemia pada Sawahlunto.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.