ABSTRAKIndustri 4.0 diprediksi memiliki potensi manfaat yang besar dalam perkembangan yang pesat dalam pemanfaatan teknologi digital. Hal tersebut berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi. Namun terdapat tantangan yang harus dihadapi dengan munculnya resistensi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial, ketidakstabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya, resiko bencana alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Generasi alpha merupakan anak – anak yang dilahirkan oleh generasi milenial. Istilah ini dikemukakan oleh mark Mc Crindle melalui tulisan di majalah Business Insider (Christina Sterbenz, 2015). Generasi alpha (2011 – 2025) generasi yang paling akrab dengan teknologi digital dan generasi yang diklaim paling cerdas dibandingkan generasi generasi sebelumnya. Sebanyak 2,5 juta anak generasi alpha lahir di dunia setiap minggunya. Gen A merupakan generasi paling akrab dengan internet sepanjang masa. Mc Crindler juga memprediksi bahwa generasi Alpha tidak lepas dari gadget, kurang bersosialisasi, kurang daya kreativitas dan bersikap individualis. Generasi alpha menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses. Keasyikan mereka dengan gadget membuat mereka teralienasi secara sosial. Artikel ini bertujuan untuk memahami perkembangan anak generasi alfa di era industri 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka Metode yang digunakan dalam artikel memahami perkembangan anak generasi alfa di era industri 4.0 adalah menggunakan pendekatan studi kepustakaan dimana mengumpulkan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku – buku, literatur, catatan dan laporan- laporan yang ada hubungan nya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 2015). Sumber yang di peroleh berkaitan dengan perkembangan anak generasi alfa di era industri 4.0. Artikel ini menemukan bahwa merubah cara pandang dan pola hidup masyarakat yang semula konvensional menjadi inkonvensional. Terlebih pertumbuhan teknologi, mau tidak mau masyarakat dituntut untuk berevolusi. Berdasarkan seluruh aspek kehidupan, peran keluarga yang paling penting dalam proses tumbuh kembang anak. Maka peran keluarga yang sudah pasti terdiri dari generasi Y dan Z yang cenderung sebagai pengambil keputusan, sementara generasi veteran dan X berperan sebagai konselor dan pendamping sehingga menghasilkan kolaborasi antar generasi menghasilkan new brainstorming terhadap generasi alpha. Mc Crindler juga memprediksi bahwa generasi Alpha tidak lepas dari gadget, kurang bersosialisasi, kurang daya kreativitas dan bersikap individualis. ABSTRACT Periode industry 4.0 predicted has the potential benefits of rapid expansion in the use of digital technology. This is a positive impact on economic development. Yet there was challenges to be faced with the emergence of resistance to demographic change and social aspects, instability political conditions, the limited means, the risk of natural disasters and demands application of technology environmentally friendly. The alpha is a children born of milenial generation. The term is presented by mark Mc Crindle through the magazine business insider (christina sterbenz, 2015). The alpha ( 2011 - 2025) the most familiar with digital technology and the generation claimed the smartest than any previous generation.Some 2,5 million children generation alpha born in the world every week. Genes A is the most familiar with the internet all time. Mc crindler is predicted that generation alpha can be gadgets, not socialize, lacking power creativity and be individualist. The alpha want hal-hal instant and less appreciate the process. Preoccupation them with gadgets make them teralienasi socially. This article is intended to understand child development alpha generation of 4.0 industry. Methods used in research is a method of the literature study methods used in article understand child development generation alfa in the industry 4.0 is used the literature study where collect data with a study on the books, Literature, notes and reports of a connection report problems solved (Nazir, 2015). Sources in get relating to child development 4.0 alpha in the industrial era. This article found that changing the way of view and lifestyle to conventional inkonvensional into the community .The technology growth , inevitably the community are required to have evolved. Based on all aspect of life, the role of family the most important thing for the process of growing children developed. So the role of family that is certain consisting of generation y and z who tend as decision-making, while generation veteran and x act as counselor and flanking so as to produce collaboration between produce new go brainstorm generation to generation alpha. Mc crindler also predicts that generation alpha can not be separated from gadgets, less sociable, lacking power creativity and be individualist.
Bantuan Pangan Non Tunai adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan dalam bentuk non tunai dari pemerintah kepada KPM (keluarga penerima manfaat) setiap bulannya melalui mekanisme uang elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan atau disebut E-warong yang bekerjasama dengan Bank Penyalur. Kekuatan bantuan sosial pangan non tunai ini adalah penerima manfaat secara efisien dan efektif mampu mengoptimalkan bantuan yang diberikan berdasarkan tingkat kebutuhannya sehingga secara tidak langsung dapat menggairahkan kehidupan ekonomi yang bersangkutan, terjadinya proses internalisasi keuangan inklusif kepada fakir miskin melalui revitalisasi peran lembaga perbangkan, terhindarnya sejumlah kasus inefisien dan inektivitas sebagaimana penyaluran bantuan sosial pangan sebelumnya dan memerlukan manajemen yang baru. Pelaksanaan program BPNT (mencakup : registrasi, penggantian data, kontak informasi dan pengaduan) yang terdiri dari Kordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) Kabupaten/ Kota, Kordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten/ Kota, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pendamping PKH dan Asisten pendamping PKH untuk daerah sulit. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Weinbach (1994) dalam Kettner (2002), mengatakan bahwa, manajemen dapat dianggap sebagai fungsi spesifik yang dilakukan oleh orang-orang dalam lingkungan kerja yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan organisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan menggambarkan tentang implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (studi kasus di Kota Cimahi). Informan ditentukan berdasarkan purposive sampling (Informan ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu peneliti), teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam (indeph interview, observasi partisipatif dan studi dokumentasi. Artikel ini menunjukkan Penyaluran bantuan sosial non tunai dengan menggunakan sistem perbankan dapat mendukung perilaku produktif penerima bantuan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas program bagi kemudahan mengontrol, memantau dan mengurangi penyimpangan. Inilah yang menjadi sistem manajemen baru.
Masalah utama yang dihadapi lanjut usia adalah penurunan kesehatan fisik dan mental yang membuat penyesuaian diri terhadap pelayanan sosial meliputi lingkungan alamiah, diri sendiri dan lingkungan sosial nya. Penelitian ini bertujuan mengetahui Integrasi Pelayanan sosial di.Balai.Perlindungan.Sosial.Tresna.Werdha.Ciparay yang mempengaruhi.proses penyesuaian diri lanjut usia dalam menghadapi penolakan terhadap dirinya maupun lingkungan sosialnya. Terutama menghadapi proses transformasi dalam kehidupan, Penelitian menemukan bahwa Peningkatan pelaksanaan dan pengembangan lembaga pelayanan sosial menjadi salah satu hal penting dalam menilai mutu dan kualitas suatu lembaga terutama pelayanan sosial terhadap lanjut usia yang semakin dibutuhkan. Di sisi lain diakibatkan karena.lemahnya.kemampuan pengorganisasian dan manajerial sebagai keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan sosial. kemampuan dan keterampilan manajerial dan organisasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam menciptakan integrasi pelayanan sosial yang mempengaruhi kondisi lanjut usia yang tinggal di panti dalam menerima perubahan kondisi baik secara fisik maupun mental. Budaya organisasi menjadi salah satu kendala terwujudnya integrasi pelayanan sosial baik organisasi formal maupun informal yang membentuk intervensi pelaksanaan pelayanan sosial untuk membentuk penyesuaian diri lanjut usia selama ada di.panti.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.