Analisis butir soal merupakan alat untuk mengetahui apakah soal tersebut sudah cukup dengan kategori soal yang baik atau belum. Tujuan analisis butir soal untuk membantu meningkatkan kualitas tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan. Dalam hal ini masih banyak nilai siswa di bawah standar KKM. Tidak adanya analisis terhadap soal sehingga tidak akan tahu apakah soal tersebut dikatakan sebagai soal yang baik atau tidak. Sedangkan guru hanya langsung mengoreksi benar dan salah saja. kemudian tidak diujikan terlebih dahulu kerana berbagai hal. Oleh sebab itulah peneliti ingin melakukan analisis terhadap soal ujian madrasah yang dibuat oleh guru sendiri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Peneliti menemukan bahwa hubungan antara soal dengan kemampuan berbahasa mencakup 2 kemampuan berbahasa yaitu: kemampuan "membaca" 52, 5 % dan "menulis" 47, 5%, masuk dalam kategori cukup dengan persentase 50%. Soal yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) mencakup 3 KD yaitu KD "3.1" 57, 5%. KD "3.2" 20%, dan KD "3.3" 22,5%, masuk dalam ketegori baik dengan persentase 75%. Kualitas soal ujian dari aspek validitas dan reliabilitas. Yang termasuk soal yang valid ialah 28 soal. Sedangkan yang termasuk soal tidak valid ialah 12 soal. Soal yang dibuat oleh guru memiliki reliabilitas yang tinggi dengan angka 0. 711 > r tabel 0, 254. Butir soal ujian ditinjau dari tingkat penalaran yang lebih tinggi. Butir tes menunjukan tingkat domain kognitif, C 1 "mengingat" mendapat 37, 5%, C2 "memahami" 20%, C3 "menerapkan" 22, 5%, C4 "menganalisis" 20%. Adapun soal yang menunjukan tingkat HOTS ialah 20%, sedangkan soal yang menunjukan tingkat LOTS adalah 80%.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruh media articulate storyline dalam meningkatkan kemampuan petatar dalam menguasai kosa kata bahasa Arab. Sebagaimana yang terjadi di lapangan bahwa penguasaan kosa kata siswa masih terkategori rendah. Selain itu, nilai yang diperoleh dari hasil pretes dan Penilaian Tengah Semester (PTS) masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga guru berinovasi untuk mengimplementasikan media articulate storyline dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Arab. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah petatar kelas VIII (A) dengan jumlah 21 petatar. Medote pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan ialah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media articulate storyline dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa arab. Dengan hasil uji t yang menunjukkan 0.000 < 0.005. ini menunjukan bahwa tidak cukup untuk merima H0, dan tidak cukup untuk menolak Ha.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.