Kurang lebih 72 juta atau 26,4% masyarakat secara keseluruhan mengalami dampak buruk hipertensi dan terdapat kecenderungan penderita untuk tidak patuh minum obat, hal ini dikarenakan hipertensi merupakan penyakit seumur hidup, oleh karena itu sangat penting untuk menyadari dan memantau hipertensi untuk menurunkan risiko komplikasi seperti stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh SMS (Short Message Service) reminder terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian quasi experimental, teknik pengambilan sampel ini adalah dengan purposive sampel. Desain penelitian adalah two group pretest – posttest design dengan responden sebanyak 16 orang. Data dianalisis menggunakan Uji Independent Sampel Test dengan hasil α=0,008. Hasil uji statistik ini menyatakan adanya pengaruh perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi saat sebelum dan setelah diberi SMS. sehingga SMS (Short Message Service) reminder terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi obat pasien lainnya, dan Menjadikan sarana digital untuk menambah pengetahuan pasien tentang manfaat obat dengan rutin mengkonsumsinya, sehingga penderita hipertensi dapat menjaga tekanan darah dalam tubuh dan tidak terjadi komplikasi.Kata Kunci : Short Message Service, Kepatuhan Mengkonsumsi Obat, Hipertensi
Sectiocaesarea adalah proses persalinan dengan cara pembedahan untuk mengeluarkan janin dengan cara membuat sayatan pada dinding abdomen dan uterus. Proses tindakan sectiocaesarea dapat menimbulkan masalah yang cukup kompleks baik secara fisik, psikologis, sosial, dan juga spiritual, khususnya kecemasan pasien yang meningkat. Sedangkan terapi non farmkologis meliputi teknik dzikir. Untuk mengetahui efektivitas dzikir dalam mengurangi tingkat kecemasan pada pasien preoperasi sectiocaesarea di ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Preeksperimental desain, rancangan penelitian menggunakan One Group Pretest Posttest desain. Sebelum melaksanakan intervensi dilakukan observasi pertama (pretest). Kemudian di lakukan observasi kedua (posttest) setelah intervensi. Penentuan rumus sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Federer yaitu : (n-1) X (t-1) ≥15, didapatkan hasil 16 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner skala HARS yang dilakukan oleh peneliti. Hasil uji T berpasangan menghasilkan nilai α yang dapat dilihat pada kolom “Sig (2-tailed)”, didapatkan nilai p = 0,014, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan sebelum berdzikir dengan kecemasan setelah berdzikir pasien preoperasi sectiocaesarea di ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur. Dzikir yang berulang-ulang dibaca yang biasa dilakukan pasien, efektif untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien preoperasi sectiocaesarea di ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Pasar Rebo, sehingga perawat diharapkan mau untuk menganjurkan dzikir tersebut kepada pasien.Kata Kunci : Terapi dzikir, tingkat kecemasan, pasien pre operasi sectiocaesarea .
Blood pressure is a measure of the force that directs blood to flow through the body's circulation. Blood pressure is needed by the body to carry oxygen and other nutrients to the body's tissues. The purpose of this study was to determine the factors associated with blood pressure in patients in the Intensive Care Unit (ICU). This study uses a quantitative method with an analytic survey approach. The population in this study were all patients in the ICU ward at Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto Hospital, as many as 133 patients. The sample required in this study is 100 respondents. The statistical test used was chi square. There is a relationship between age (p = 0.032), gender (p = 0.016), medication (p = 0.009), and exercise (p = 0.000) with blood pressure in patients in the Intensive Care Unit (ICU) Bhayangkara Hospital Tk.I R . Said Sukanto. There was no relationship between races (p = 0.052). The results showed an association between age, gender, medication and exercise with blood pressure Keywords: Age, Gender, Race, Medication, Exercise, Blood Pressure
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.