Data dalam artikel ini merupakan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan suatu metode pengamatan, wawancara secara mendalam, dan intuitif. Dari hasil analisis data diperoleh gambaran bahwa konstruksi pasif yang ditemukan dalam bahasa Manggarai adalah konstruksi pasif sintaktis, yang terdiri atas pasif kanonis dan pasif nonkanonis. Pasif morfologis tidak terdapat pada bahasa ini. Hal ini beralasan karena bahasa Manggarai tidak memiliki pemarkah morfologis, terutama afiksasi. Argumen inti satu-satunya dalam konstruksi pasif pada bahasa ini muncul tanpa pemarkahan, sedangkan argumen noninti muncul dengan pemarkahan sintaksis, berupa preposisi le ’oleh’ yang bisa muncul bervariasi menjadi preposisi li dan preposisi l.
This article examined news text on fire extinguishing of Kupang city, Indonesia. The text was taken from Timor Express newspaper. The examination was to analyze its macrostructure, superstructure, microstructure and to describe the cognition and social context. We collected data by taking the news texts of Timor Express purposively. Additionally, we interviewed the editorial chief of the electronic mass media of the Timor Express to verify the data and to reach a deep understanding of the cognition and social contexts that implicitly realized in the news text construction. Results showed that the text structure of Kupang City fire extinguishing service in Timor Express news consists of macro-structure, superstructure , and microstructure. For the level of the superstructure, in general, Timor Express formulates headlines followed by leads consisting of script elements, which can be identified as: 'what', 'when', and 'who' elements. Meanwhile, elements 'why' and 'how' are in the news content (story). A macrostructure is a thematic form of the Kupang city fire extinguishing service news text. The microstructure consists of semantics, syntactic, stylistic, rhetoric. In the microstructure, the use of words that pointed to, or reinforced news messages about the fire disaster was investigated. In terms of social cognition, the aspect is realized in the form of journalists' mental awareness of a fire disaster that received services from the Kupang City fire service department. Timor Express journalists considered that fire is an unpredictable humanitarian disaster which impacts material losses in life.
Untuk memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, tim penyuluh berinisiatif untuk melakukan penyuluhan bahasa Indonesia bagi guru-guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah. Sasaran penyuluhan ini adalah guru-guru karena semua guru mata pelajaran di sekolah memiliki tanggung jawab yang sama dengan guru bahasa Indonesia. Guru adalah row model penggunaan bahasa Indonesia yang baik bagi para siswa. Masalah yang dihadapi oleh mitra PPM adalah (1) guru-guru belum menyadari peran bahasa Indonesia sebagai wahana pemersatu bangsa, pemersatu berbagai suku dengan bahasa daerah yang hidup di Indonesia; (2) Masih banyak guru yang beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah tanggung jawab guru bahasa Indonesia, padahal seharusnya merupakan tanggung jawab semua guru mata pelajaran; (3) guru-guru belum menyadari peranan penting bahasa Indonesia sebagai jendela dunia atau sebagai wahana ilmu pengetahuan; (4) masih banyak guru yang belum cermat dalam menulis kata serapan maupun kata asli bahasa Indonesia, penulisan kata berafiks, dan sebagainya. Tujuan penyuluhan ini adalah agar para peserta memiliki kompetensi sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan, serta mahir menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai ranah penggunaan bahasa. Luaran penyuluhan menunjukkan para guru SMA Negeri 1 Kupang Tengah menyatakan puas dengan penyuluhan ini. Mereka menyadari bahwa selama ini mereka kurang menyadari peranan dan fungsi penting bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai wahana ilmu pengetahuan. Mereka juga menyadari bahwa selama ini mereka tidak peduli dan tidak cermat dalam berbahasa Indonesia. Penyuluhan ini sangat bermanfaat untuk mereka. Sebelum diberikan penyuluhan para guru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Kupang tengah baru menguasai 50, 43% materi yang dibahas dalam penyuluhan. Namun setelah diberikan penyuluhan, tingkat penguasaan mereka terhadap materi penyuluhan mencapai 85,96%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Kupang Tengah dalam menggunakan bahasa Indonesia baku.
Masalah dalam penelitian ini adalah nilai-nilai religious apa sajakah yang tersirat dalam kitab Siwaratri Kalpa karya Empu Tanakung. Tujuan penelitian mendeskripsikan nilai-nilai religious apa sajakan yang tersirat dalam kitab Siwaratri Kalpa karya Empu Tanakung. Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini di gunakan karena penelitian ini menggunakan data deskriptif dengan cara memaparkan, memeriksa, atau mendeskripsikan sesuatu data yang sudah ada. Data dalam penelitian ini adalah berupa kata, kalimat atau paragraph yang diindikasikan memiliki nilai-nilai sosiologis yang terdapat dalam kitab Siwaratri Kalpa karya Empu Tanakung. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pustaka yaitu dengan menganalisis isi. Pada analisis ini peneliti menyimak kemudian mencatat dokumen-dokumen yang diambil dari data primer yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Datanya berupa data novel, maka penelitian mencoba menelaah isi novel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai religius yang tersirat dalam diri Lubdaka sebagai seorang pemburu kalua dihubungkan dengan keadaan masyarakat pasa zaman sekarang yang serba modern ternyata masih banyak diantara umat manusia yang lebih suka berburu kepuasan jasmani maka ia akan lebih cenderung mementingkan materi, seolah-olah materi adalah prestise yang paling hakiki di dunia ini. Dia tidak akan merasa materi sebenarnya akan dapat menggiring manusia ke lembah dosa andaikata manusia tidak dapat mengontrolnya. Kemudian manusia terlanjur terjerumus ke dalam lembah dosa akan selalu merasa jauh dari Tuhan Yang Maha Esa. Kalau manusia sudah merasa jauh dari Tuhan maka dia akan seolah-olah lupa dengan hakekat kemanusiaan. Andaikata manusia sudah jauh dari Sang Penciptanya, maka ia berarti sudah melupakan hakekat kemanusiaannya. Kata Kunci: Nilai Religius, Siwa Ratri Kalpa, Sosiologi Sastra
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.