This study aimed to prove the existence of a positive correlation between students’ self-regulated learning and mathematics learning outcomes of fourth grade students and to know the magnitude of the contribution of self-regulated learning to the mathematics learning outcomes of fourth grade students in Buluspesantren. This research was a quantitative research by correlational method. Sampling was done by cluster random sampling technique with the help of SPSS application version 18. The number of samples in this study was 266 students in eleven State Elementary Schools throughout the Buluspesantren district. The data retrieval used questionnaires and tests. Data analysis used Pearson product moment correlation test with a significance level of 0.05 and used effective contributions. In testing the correlation, it was obtained sig = 0.000 (sig 0.05), meaning that there was a positive and significant relationship between self-regulated learning and mathematics learning outcomes which showed the higher the self-regulated learning skill of students, the higher the mathematics learning outcomes of students. On the other hand, the lower the self-regulated learning skill of students, the lower the mathematics learning outcomes of students. Self-regulated learning skill contributed to mathematics learning outcomes by 20.35%. The results of this study were in accordance with existing theories and are also supported by relevant research
<em>The purpose of this research is to describe the implementation of Natural Environment Approach (PLAS) to improve the science process skill in elementary school students. This classroom action research is a collaborative study conducted by teachers and prospective teachers. The subjects of this study were teachers and students of class V. The results showed that the application of PLAS can improve the science process skill through the steps of: (1) determining the learning objectives, tools and instruments needed, and instructional activities, (2) the students are divided into several groups, (4) investigating and observing objects, discussing task sheets, and recording information, (5) reporting findings, (6) conclusions and evaluations of learning.</em>
<p>Pengaruh Model Pembelajaran <em>Problem Based Learning</em> dan Ekspositori Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran IPS Tentang Keragaman Budaya Pada Siswa Kelas IV SD Negeri se-Kecamatan Kutowinangun. <em>ProblemmBased Learning </em>adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa<em>. </em>Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model <em>Problem Based Learning </em>lebih baik dari siswa yang belajar dengan model ekspositori dalam pembelajaran IPS tentang keragaman budaya kelas IV SDN se-Kecamatan Kutowinangun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain <em>quasi eksperimen</em>. Analisis data menggunakan uji t-2 sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model <em>Problem Based Learning </em>lebih baik dari siswa yang belajar dengan model ekspositori yang ditunjukkan pada uji hipotesis bahwa nilai <em>Sig.</em> sebesar 0.000. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model <em>Problem Based Learning </em>lebih baik dari siswa yang belajar dengan model ekspositori dalam pembelajaran IPS tentang keragaman budaya kelas IV SDN se-Kecamatan Kutowinangun.</p>
<p>Tujuan penelitian ini yaitu: meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang siswa kelas V SD Negeri 7 Kutosari dengan menerapkan model <em>discovery learning</em>. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V. Teknik pengumpulan data menggunakan: observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan validitas isi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model <em>discovery learning</em> dengan media model dapat meningkatkan pembelajaran matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 7 Kutosari tahun ajaran 2018/2019.</p><p> </p>
<p>Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya (1) korelasi positif gaya belajar dengan prestasi belajar matematika; (2) korelasi positif motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika; (3) korelasi positif gaya belajar dan motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Klirong tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>cluster random sampling. </em>Pada analisis data penelitian, peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 18 dalam menganalisis korelasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara gaya dan motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika sebesar 0,501 dan besar sumbangannya yaitu 25,1%. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya dan motivasi belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN se-Kecamatan Klirong.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.