All three genetic groups of ratHEV have been found in Indonesia, suggesting the presence of additional variants of ratHEV in unexamined areas of Indonesia. A total of 242 wild rats were captured in Bali and Sumbawa, Indonesia, during 2014-2016. Among them, 4.1% were seropositive for anti-ratHEV IgG and two (0.8%) had detectable ratHEV RNA: ratESUMBAWA-140L and ratEBali2016D-047L, sharing 84.9-85.4% and 86.9-92.1% nucleotide identity with the reported G2 strains, respectively. The provisional criteria supported the notion that the ratEBali2016D-047L and ratESUMBAWA-140L strains were novel G2 variants. These results suggested the spatial distribution of further divergent ratHEV strains in Indonesia.
Stroke remains one of the major causes of death and disability in Indonesia with a mortality and disability rate of 15% and 65%, respectively. Diabetes is known as a modifiable risk fator on stroke. Promptly identifying the symptoms of stroke is crucial as it leads to faster treatment and minimize brain damage. However, most patients are unaware of the early warning signs and symptoms of stroke. Therefore, providing education on early detection of stroke for patients with diabetes is essential as it may improve awareness on early signs of stroke hence allow patients to seek early treatment and later reduce the impact of the disease. The aim of this community education is to increase awareness of stroke and provide information on early signs and prevention of stroke among patients with diabetes.To achieve the aim of this community education include provide a talk/presentation on early sign of stroke and healthy life style for diabetes patient and evaluation of process. Evaluation of the community education was conducted through a pre and posttest to all participant on the related issue. Approximately 18 diabetes patients took part in this community education. The pre-test average score of participants was 73.33%. After providing education on stroke early detection, the participants' average score increased to 86.67 or increased by 18%. Education for early detection of stroke among Diabetes patients increased participants' understanding of the symptoms and early signs of stroke
Latar Belakang: Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia dengan angka kematian sekitar 7,4 juta pada tahun 2012. Kulit kacang tanah telah berkembang menjadi alternatif pencegahan penyakit kardiovaskular. Kulit kacang tanah (Arachis hypogaea) diketahui memiliki kandungan aktif yaitu flavonoid, yang berperan sebagai antioksidan dan memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol total. Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan post-test only control group design. Sebanyak 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi secara acak kedalam 5 kelompok. 3 kelompok perlakuan, P1, P2, dan P3 diberikan ekstrak kulit kacang dengan dosis masing masing kelompok, 300 mg/kgBB/hari, 600 mg/kgBB/hari, dan 1200 mg/kgBB/hari, 2 kelompok lain yaitu kelompok kontrol normal (KN) diberikan pakan konsentrat saja dan kelompok kontrol positif (KP) diberikan simvastatin dengan dosis 0,9 mg/kbBB/hari. Sebelum perlakuan, seluruh hewan coba kecuali kelompok KN diinduksi diet tinggi lemak dengan dosis 10 mg/hari selama 6 minggu. Hasil: Rerata kadar kolesterol total pada KN, KP, P1, P2, dan P3 masing-masing 54,2 4,44 mg/dL, 56,6 13,56 mg/dL, 46,8 11,52 mg/dL, 41,6 6,54 mg/dL, 43,25,63 mg/dL. Berdasarkan hasil analisis data, tidak ada perbedaan kadar kolesterol total yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok yang diberikan obat simvastatin, dengan signifikansi sebesar p =0,061 (P>0,05). Simpulan: Pemberian ekstrak kulit kacang tanah dengan dosis 300, 600, dan 1200 mg/kgbb/hari, memiliki efek yang setara dengan pemberian obat simvastatin dosis 0,9 mg/kgbb/hari dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus yang telah diinduksi dengan diet tinggi lemak.
Toksoplasmosis merupakan penyakit sistemik yang disebabkan parasit protozoa koksidia Toxoplasma gondii, infeksi biasanya tanpa gejala atau muncul dalam bentuk akut dengan gejala limfadenopati atau dengan gejala menyerupai flu (flu-like symptoms). Pada infeksi primer, penderita biasanya asimtomatik dan kadang hanya bergejala seperti demam, limfadenopati dan limfositosis yang berlangsung sampai berhari-hari atau beberapa minggu. Kami akan membahas lebih dalam sebuah kasus chorioretinitis toksoplasmosis pada penderita imunokompeten baik dari gejala klinis dan terapinya
Sindrom CREST (calcinosis, Raynaud phenomenon, esophageal dysmotility, sclerodactyly, dan telangiectasia) syndrome adalah anggota kelompok heterogen skleroderma. Frekuensi di Amerika Serikat, insidensi sklerosis sistemik berkisar antara 2,7-19,3 kasus baru per juta orang dewasa per tahun. Peningkatan yang tampak dalam insidensi dan prevalensi selama 50 tahun terakhir kemungkinan besar karena klasifikasi yang lebih baik, diagnosis yang lebih dini, dan survival yang lebih baik. Beberapa penelitian antibodi serum menunjukkan bahwa sindrom CREST mungkin mencakup sekitar 22-25% dari semua kasus sklerosis sistemik; tetapi, penelitian epidemiologis yang mencari secara spesifik pada sindrom CREST masih belum ada. Naskah ini mengupas lebih dalam tentang sindrom CREST mulai aspek klasifikasi penyakit ini dalam skleroderma, patogenesis, gambaran klinis, prognosis, dan terapi yang terbaru. Katakunci Sindrom CREST, patogenesis, klinis, terapi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.