Factors that affect anxiety in the ICU such as feeling worried about the future, lack of knowledge, and fear of using medical devices. Patients being hospitalized in the ICU tend to suffer psychological problems caused by anxiety, depression and psychosis. The study aimed to find out the effect of autogenic relaxation therapy on anxiety of the patients of the ICU Pusri Hospital of Palembang. The design of this study used a preexperiment with one group pretest and posttest design approach and the sampling technique was consecutive sampling in the ICU room in Palembang Pusri Hospital totaling 16 people. The study was conducted from April 9 to April 30, 2019 using Analog Visual research instruments Scale Anxiety (VAS-A) to measure anxiety by analyzing data using the Dependent T test. The pretest showed the average anxiety score was 43,55 and in the posttest the average was 36,67 with p value of 0,001 (p < 0,05). Therapeutic Autogenic Relaxation affected the decline of anxiety of the patients of the ICU of Pusri Hospital of Palembang. Abstrak: Faktor yang mempengaruhi kecemasan di ruang ICU seperti perasaan khawatir terhadap masa yang akan datang, kurang pengetahuan, dan takut akan pemakaian alat medis. Pasien yang di rawat di ruang ICU cenderung mengalami masalah psikis yang disebabkan karena gangguan cemas, depresi hingga psikosis. Tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi autogenik terhadap kecemasan pada pasien di ruang ICU Rumah Sakit Pusri Palembang. Desain penelitian ini menggunakan Pre-eksperimen, dengan pendekatan one group pretest and posttest design dan teknik pengambilan sempel yaitu consecutive sampling di ruang ICU RS Pusri Palembang yang berjumlah 16 orang, dilaksanakan pada tanggal 09 April sampai dengan 30 April 2019 dan menggunakan instrumen penelitian Visual Analog Scale-Anxiety (VAS-A) untuk mengukur kecemasan dengan analisa data menggunakan uji T Dependent. Penelitian ini didapatkan rata-rata kecemasan pre-test yaitu 43,55 dan rata-rata kecemasan post-test yaitu 36,6 dengan nilai p = 0,001 (p<0,05). Terapi relaksasi autogenik mempunyai pengaruh terhadap penurunan kecemasan pasien di ruang ICU RS Pusri Palembang.
Latar Belakang: Penyakit jantung atau yang dikenal juga dengan penyakit kardiovaskuler merupakan sekelompok kelainan yang terjadi pada organ jantung dan pembuluh darah yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini menitikberatkan pada penyakit kardiovaskuler secara fungsional, yaitu antara lain penyakit jantung koroner, angina pektoris, serangan jantung akut, gagal jantung kongestif, dan disritmia. Salah satu gejala yang seirng muncul pada pasien jantung adalah kelelahan. Terapi SEFT merupakan terapi yang dapat diberikan kepada pasien jantung untuk menurunkan tingkat kelelahan pasien jantung. Terapi SEFT merupakan terapi yang dapat diintegrasikan dengan tori kenyaman menurut Kolcaba yang menjelaskan bahwa terdapat 4 dimensi pada kenyamanan, yaitu kenyamanan fisik, kenyamanan psikospiritual, kenyamanan lingkungan, dan kenyamanan sosiokultural. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi SEFT dengan pendekatan Kolcaba Comfort Theory terhadap skor kelelahan pada pasien jantung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 22 sampel. Hasil: Berdasarkan hasil uji analisis dependent t test didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p value < 0.05), dengan demikian dapat diartikan terdapat perbedaan skor kelelahan pasien dengan penyakit kardiovaskuler antara sebelum dan setelah intervensi terapi SEFT. Kesimpulan: Terapi SEFT dapat memberikan pengaruh untuk mengurangi kelelahan pasien dengan penyakit kardiovaskuler.
Latar Belakang : Hemodialisis merupakan manajemen terapi yang dapat fiberikan kepada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang berfungsi sebagai pengganti ginjal, dan dapat berlangsung seumur hidup. Data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2018 mencatat 66.433 pasien baru dan aktif menjalani hemodialisis. Umumnya terapi hemodialisis berdampak pada berbagai komplikasi fisik, seperti kelelahan. Pasien penyakit ginjal kronis dengan kelelahan, kelemahan, dan kehilangan energi dapat mempengaruhi perawatan diri. Metode : Desain dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional menggunakan analisis chi square. Total sampling digunakan untuk mengukur kelelahan, juga indeks CKD perawatan diri. Penelitian ini ditindaklanjuti dengan izin etik No: 0159/KEPK/Adm2/II/2022. Hasil : Nilai P sebesar 0,001 (P Value 0,05) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan perawatan diri pada pasien penyakit ginjal kronik selama hemodialisa. Pembahasan : Meningkatnya tingkat urutan kelelahan ke tingkat ketergantungan. Kami menyarankan perlunya lebih mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelelahan dan tingkat ketergantungan.
Latar Belakang : Hipertensi merupakan awal dari munculnya penyakit – penyakit katastropik. Hampir setiap tahun sebanyak delapan miliyar orang di dunia meninggal karena hipertensi dan hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan Asia Timur-Selatan meninggal karena hipertensi. Kurang lebih sebanyak sepertiga orang dewasa di Asia Timur Selatan terserang penyakit hipertensi. Salah satu faktor yang beresiko memicu seseorang terserang penyakit hipertensi adalah merokok. Merokok bisa mengakibatkan seseorang menderita hipetensi, nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa merangsang pelepasan katekolamin. Katekolamin yang mengalami peningkatan menyebabkan iritabilitas miokardial, peningkatan denyut jantung, lalu mengakibatkan vasokontriksi yang kemudian menyebabkan tekanan darah meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seperti apakah gambaran perilaku merokok yang mencakup pengetahuan, sikap dan tindakan pada pasien Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari. Metode Penelitian : Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif analisis yang berfungsi mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang diteliti menggunakan data dan sampel yang terkumpul dengan jumlah sampel 45 responden. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menyatakan bahwa dari 45 responden yang diteliti diperoleh (13,3%) dengan Pengetahuan Kurang, (37,8%) dengan Pengetahuan Cukup, dan (48,9%) dengan Pengetahuan Baik. Kemudian sebanyak (8,9%) memiliki Sikap Negatif, dan sebanyak (91,1%) memiliki Sikap Positif. Serta sebanyak (31,1%) memiliki Tindakan Kurang, (60,0%) dengan Tindakan Cukup, dan (8,9%) dengan Tindakan Baik. Diskusi : Pengetahuan pasien hipertensi tentang merokok masuk dalam kategori baik, sikap pasien hipertensi tentang merokok masuk kategori positif dan tindakan merokok pasien hipertensi masuk kategori cukup baik.
Hypertension is an abnormal increasing of blood pressures in artery which distributes blood from heart and pump it to all organs. Patients hypertension can experience some symptoms such as changes in retina, headache, dizziness, can cause sleep disolders. One of non pharmacology management to increase patient' quality of sleep is doing hypertension gymnastic, exercise aimed to increase bloodstream into muscles espencially in heart muscles. This study was aimed to indetify the influence of hypertension gymnastic toward sleep quality of hypertentive patients at Muhammadiyah Hospital Palembang. This study was quantitative study using Pre-Experiment design with one group pre-post test design. Analysis test for study was Wilcoxon Rank Test with total number of samples were 20 respondents using intervention of hypertension gymnastic conducted 30 minutes, once a week for three weeks. Instrument in this study was using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questioner. From the result of this study by using wilcoxon test showed p value = 0,000 (p value < 0,05) it means there is a significant influence of doing hypertension gymnastic towards sleep quality of hypertentive patient. There is influence of doing hypertension gymnastic towards sleep quality of hypertentive patients at Muhammadiyah Hospital Palembang. Abstrak: Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan organ tubuh. Pasien hipertensi mengalami tanda dan gejala yaitu perubahan pada retina, sakit kepala, pusing, dan sulit bernafas yang menimbulkan terjadinya masalah gangguan tidur yang dapat menyebabkan hipertensi. Salah satu penatalaksanaan nonfarmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur yaitu senam hipertensi, olahraga ini yang bertujuan meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot, khususnya jantung. Untuk mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap kualitas tidur pasien dengan hipertensi di rumah sakit muhammadiyah palembang.Desain Penelitian yang di gunakan yaitu pre eksperimental dengan rancangan one group pre-post test. Uji analisa yang di gunakan yaitu Wilcoxon Rank Test dengan jumlah sampel 20 responden dilakukan intervensi senam hipertensi selama 30 menit yang di lakukan satu minggu sekali selama tiga minggu. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Dari hasil uji wilcoxon terdapat pengaruh terhadap kualitas tidur sebelum dan sesudah di berikan senam hipertensi yang dapatkan nilai P Value = 0,000 (P Value < 0,05). Ada pengaruh senam hipertensi terhadap kualitas tidur pasien dengan hipertensi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.