Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian konsep diri nyata dan ideal dengan kemampuan manajemen diri pada mahasiswa pelaku organisasi. Selain itu, juga akan dilihat apakah ada perbedaan kemampuan manajemen diri antara pelaku organisasi yang berstatus top executive (ketua umum) dengan yang berstatusnon top executive (ketua bidang).Subjek penelitian berjumtah 72 orang, 36 orang berstatus ketua umum dan 36 orang ketua bidang pada organisasi kemahasiswaan, semuanya berusia 18-24 tahun. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi dengan product-momentdari Pearson dan uji perbedaan dengananava 1 jalur. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara kesesuaian konsep diri nyata dan ideal dengan kemampuan manajemen diri pada mahasiswa pelaku organisasi (rxy = •0.801 ;. p < 0,01). Sumbangan kesesuaian konsep diri nyata dan ideal terhadap kemampuan manajemen diri sebesar 63, 1 %. Hasil analisis tambahan menunjukkan tidak adanya perbedaan kemampuan manajemen diri antara pelaku organisasi yang berstatus top excutive dengan yang berstatus non topexecutive (F = 0.003; p >0,05).
This study was aimed to find out the students’ difficulties in learning reading comprehension at a public high school in Bangka and the factors students have the difficulties. The subject of this study were the students of eighth grade in Bangka. Descriptive qualitative method was used. After the students’ test scores were obtained, then the students’ difficulties were analyzed. After that, the number of difficulties was counted by tabulating and calculating the results. The difficulties faced by the students were difficulty in answering main idea questions (53,67%), vocabulary questions (47,84%), and making inference questions (45,34%). Four factors were found causing the students’ difficulties, those are students’ interest in learning reading because they do not have the desire to read English text and they are not interested in reading. The second factor is students’ difficulties in reading text and translating the English meaning. The third factor is lack of facility in their school since it did not provide enough reading material for them. And the last factor is house environment, the role of a parent at home to give child support is crucial.
Introduction. in the process of improving an athlete's performance, the recovery methods must be optimized. Recovery is required to maximize training and competition performance; fatigue should be minimized by recovering as fast as possible. This study aimed to assess effects of contrast water therapy on blood lactate concentration after high-intensity interval training (HiiT) in elite futsal players. Methods. A total of 30 male futsal athletes volunteered to be subjects in this study. The test session consisted of repeated sprints at the distance of 25 m (3 series of two 1-min repetitions at 90% of maximum heart rate). After HiiT, the participants were randomized into 2 groups; 15 received contrast water therapy (CWT), and 15 were given slow jogging recovery (SJR). The recovery for the CWT group consisted of periodic immersions in cold water (18°C) for 1 min and then in hot water (37°C) for 2 min, with accumulating 15 min in the water. The recovery for the SJR group included 8 min of slow jogging (6.8 km • h −1) around a field. Results. After 30-min recovery, lactate concentration was significantly greater (p = 0.001) in the SJR group (7.67 mmol/l) than in the CWT group (6.82 mmol/l) and remained significantly different 60 min after recovery (p = 0.0001; 6.80 mmol/l and 5.01 mmol/l, respectively). Conclusions. We demonstrated that CWT after HiiT had an effect on the recovery of elite futsal players by decreasing the lactate concentration and rapid recovery of heart rate.
Motivasi belajar berasal dari dalam dan luar peserta didik, yang sangat mendorong peserta didik dalam belajar sehingga bisa mendapatkan hasil belajar yang optimal. Hasil belajar merupakan tolak ukur terakhir dalam menentukan keberhasilan para peserta didik, yang meliputi tiga ranah pembelajaran yaitu ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SDN 15 Kelapa. Penelitian berjenis penelitian kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk motivasi belajar dan tes untuk hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Sampel pada penelitian ini adalah 31 siswa kelas 5 SD.Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dengan r-hitung >r-table yaitu 0,443 > 0,355 pada taraf signifikansi 5%
ABSTRAK. Penelitian ini untuk mengetahui Penyusunan norma mental skills pemain sepakbola usia 14 tahun (konsentrasi, kemampuan visualilsasi dan imajeri, kontrol perilaku). Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti dapat merumuskan sebagai: (1) Bagaimana norma untuk pengukuran konsentrasi pemain Usia 14 tahun. (2) Bagaimana norma untuk pengukuran kemampuan visualisasi dan imajeri pemain sepakbola Usia 14 tahun. (3) Bagaimana norma untuk pengukuran kontrol perilaku pemain sepakbola Usia 14 tahun.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta, pengambilan data dilaksanakan di Liga Kompas Gramedia di Lapangan MABES POLRI, Blok M Jakarta Selatan dan stadion Bea Cukai Jakarta Timur pada tanggal 16 Desember sampai 1 Maret 2017. Subyek pada penelitian ini adalah pemain Liga Kompas Gramedia Usia 14 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik insidental dengan kriteria sebagai berikut: pengisian angket mental skills yang diisi oleh pemain Liga Kompas Gramedia Usia 14 tahun.Berdasarkan perhitungan validitas diketahui bahwa 18 soal dengan menggunakan rumus Pearson diketahui keseluruhan butir berada diatas nilai kriteria (r tabel) sehingga kuesioner mental skills ini valid dengan nilai berkisar antara 0,237 dan 0,697 dengan nilai r tabel sebesar 0,138. Sedangkan 18 soal yang valid/tidak, analisa data mendapatkan nilai reliabilitas sebesar r = 0,746 artinya alat ukur tersebut cukup terpercaya dan dapat digunakan untuk menilai mental skills pemain Usia 14 karena memiliki keajegan dari waktu ke waktu.Menurut data yang diperoleh dapat disimpulkan: (1) Norma pengukuran mental skills aspek konsentrasi untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut: kategori tinggi dengan skor 24-30, kategori sedang dengan skor 17-23, kategori rendah dengan skor 10-16. (2) Norma pengukuran mental skills aspek kemampuan visualisasi dan imajeri untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut: kategori tinggi dengan skor 25-30, kategori sedang dengan skor 19-24, kategori rendah dengan skor 13-18. (3) Norma pengukuran mental skills aspek kontrol perilaku untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut: kategori tinggi dengan skor 26-30, kategori sedang 21-25, kategori rendah dengan skor 16-20.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.